•~•
1. Kisah Lalu
"Apa yang mau Papa ucapin?"
Papa menatap Nafis dengan pandangan yang sulit di artikan. Dia tau, anak kandungnya ini tidak menerima hal ini. Tapi dia tidak memiliki pilihan lain.
"Papa mau nikah sama dia 'kan?" Nafis melirik ke arah wanita yang sejak tadi menunduk menggunakan gaun pengantinnya. Ada anaknya juga yang seumuran dengannya. "Silahkan Papa menikah dengannya."
"Nafis," ucapan Papa tertahan di tenggorokan.
Nafis kembali menatap ke arah Papa. Cowok itu mengepalkan kedua tangannya. "Tapi jangan harap Nafis akan tinggal di rumah kembali."
Papa menatapnya tidak percaya, "Nafis, tolong. Sekali ini aja. Papa mohon." Papa menahan tangan anak semata wayangnya yang sudah mau beranjak pergi dari salah satu ruangan di gereja.
"Papa cinta sama dia sampai-sampai Papa rela nikah sama dia bahkan kematian Mama baru lima bulan." Nafis melepaskan tangan Papa, "Tapi aku gak mau tinggal satu rumah dengan orang yang sudah Mama selamatkan nyawanya. Aku gak mau manggil wanita itu dengan sebutan Ibu karena aku tau, dia yang sudah membuat keluargaku hancur."
Nafis tanpa mengatakan apapun lagi, berjalan keluar. Tidak peduli lada terdiamnya Papa dan wanita yang sejak tadi dia enggan untuk disebut namanya.
Langkah Nafis membawanya menuju keluar gereja. Sudah banyak orang yang berkumpul di depan altar. Entah itu teman Papa atau calon istrinya. Ada juga teman sekelasnya.
Menaiki motornya, Nafis tanpa basa-basi langsung menjalankannya menuju rumahnya. Membereskan semua baju dan peralatan sekolahnya. Juga laptop dan ipad yang ia punya. Dia juga bawa chargernya.
Setelah itu, Nafis pergi. Menuju apartemennya. Unit apartemen yang dihadiahkan oleh orang tuanya sebagai hadiah ulang tahun ke lima belas.
Saat sampai, Nafis meletakkan barang-barangnya begitu saja. Dia mendudukkan dirinya di sofa. Menutup kedua matanya dengan lengan kirinya. Ingatannya kembali ke lima bulan yang lalu.
Waktu itu, Nafis baru saja lulus SMP. Sang Mama datang sedangkan Papanya tidak. Keduanya sedang cekcok dan Nafis tau permasalahan mereka setelah mencuri-curi dengar dan mencari tau apa masalahnya. Dan ternyata, Papanya selingkuh dengan janda anak satu yang sialnya, anak itu seumuran dengannya.
Saat jalan pulang dari perpisahan, Mama dan dia tidak sengaja melihat Papa, Hani--selingkuhannya dan juga Reno anaknya sedang bersama disebuah restaurant. Nafis tau betul bagaimana terlukanya Mama dan waktu itu dia hanya mampu menggenggam tangan Mama. Menguatkan tanpa mengatakannya secara langsung.
Namun, saat Nafis mengalihkan sang Mama untuk membeli es krim, Mamanya malah berlari ke arah Hani. Saat itu, Hani akan menyebrang entah untuk membeli apa. Hani sudah menoleh ke kanan dan kiri, tapi mobil besar melaju kencang seolah kehilangan kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACKSTREET ✔ [TERBIT]
Teen FictionNgakunya cuman sekedar temen sekelas, tapi di belakang saling mengungkapkan cinta. Yang pasti, bukan cuman Haikal dan Nafis.