Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Disaat kita mencintai seseorang maka kita harus bisa menerima dua hal terlebih dahulu , memperjuangkan atau mengikhlaskan.
~Aulia Fatma azzahra.******
"Bagaimana para saksi sah""Sah"
"Alhamdulillah"
******
Kini ustadz Arsyad sedang berjalan-jalan keliling pondok pesantren ,hari ini ia memutuskan untuk menginap dipesantren saja toh kalo dirumah pun ia hanya sendiri karena umi Salamah kembali ke Jakarta atas perintah abi,namun hanya untuk beberapa saja.
Dengan hembusan angin yang menerpa wajah nya dan irama-irama suara burung yang tersahutan , ustadz Arsyad pun memilih menduduki dirinya disebuah kursi yang terletak di belakang taman pesantren.
Ia tidak sendirian karena banyak santri sedang beraktivitas disekitaran sini ,ada yang sedang menghafal ada yang sedang berbincang-bincang dan banyak lagi.
Huh
Tempat yang begitu cocok untuk mengistirahatkan tubuh pikir ustadz Arsyad menutup mata membiar kan cahaya matahari mengenai wajah tampannya.
"assalamualaikum tadz"salam seseorang yang membuat mata ustadz Arsyad kembali terbuka .
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, kenapa"tanya ustadz Arsyad dengan mode cool nya.
"Aya cuman mau balikin ,surban ustadz yang tadi ketinggalan dirumah Aya"ujar orang itu yang tidak lain adalah Aya.
Tunggu surban?,ya tadi pagi Arya mengundang ustadz Arsyad untuk makan bersama mereka dan langsung diiyakan oleh ustadz Arsyad kapan lagi kan makan masakan Aya pikir ustadz Arsyad.
"Syukron"ucap ustadz Arsyad mengambil surban putih itu yang langsung Aya letakkan dikursi samping ustadz Arsyad.
"Na'am tadz,kalo gitu Aya pamit, assalamualaikum"ujar Aya yang ingin beranjak pergi dari sana namun sebuah panggilan membuat ia berhenti melangkah
"Aya"panggil ustadz Arsyad.
"Na'am tadz kenapa"tanya Aya menunduk kan kepalanya.
"Saya cemburu dengan sehelai kain yang menutupi wajah mu,dia mampu menyentuh kulit mu tanpa ada kata bersalah"ujar ustadz Arsyad yang membuat Aya berdiam mematung ditempatnya.
"M-maksud nya tadz"tanya Aya .
"Izinkan aku melangitkan namamu,agar aku bisa membujuk sang pencipta untuk membuat kamu menjadi bidadari dunia akhirat ku"jelas ustadz Arsyad
Huf
Aya menghela Nafas"jika kamu memang yang tertulis dilauful Mahfudz ku ,maka aku tunggu datangan mu ,entah kapan itu"ujar Aya beranjak pergi .
Ustadz Arsyad hanya diam ditempat dengan begitu banyak pertanyaan diotak nya , namun satu kata yang membuat senyum manis terpancar di wajah ustadz Arsyad .
"Tunggu"ah kata simpel tapi begitu memiliki banyak makna"aku akan menjemputmu dengan status yang berbeda suatu saat nanti"lirih ustadz Arsyad.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN DOA[END]
Short StoryHanya cerita sederhana seorang ustadz muda yang ditugaskan oleh kiyai untuk mengajar disebuah pesantren dikota kembang. Niat hati hanya ingin mengajar namun ternyata takdir Allah berkata lain, tubuhnya memang hanya untuk sementara disana tapi tidak...