PERJUANGAN DOA||6

9.2K 1.1K 81
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yakinlah bahwa jika dua orang sudah ditakdirkan untuk bersama, maka dari sudut bumi manapun mereka berasal, Allah pasti pertemukan.
~Raihan Arsyad Habibi.

*****
Kini  telah 6 bulan lamanya ustadz Arsyad mengajar di pondok pesantren ad-duha dan selama itu pula ustadz Arsyad tidak ada henti-hentinya melangitkan nama seseorang disetiap doanya.

Hanya bisa melihat orang itu dari kejauhan memendam rasa dan memperjuangkan lewat doa ,namun sepertinya hari ini tidak akan sama seperti hari sebelumnya.

Ya,karena hari ini ustadz Arsyad akan kembali ke ibu kota Jakarta ,karena tugas nya telah selesai disini"kamu beneran engga mau netap di sini aja bang"tanya umi Salamah yang kini tengah membantu sang anak mengemas baju-baju nya.

"Masih ada kewajiban yang harus Abang jalanin disana mi"jawab ustadz Arsyad .

"Kamu engga takut gituh nanti Aya diambil orang lain"tanya umi Salamah lagi .

"Mencintai Aya itu pilihan mi,dan Abang bakal Nerima semua resiko nya entah itu mendapatkan nya tau merelakannya"jawab ustadz Arsyad diiringi dengan senyum manis nya.

"Tumben kamu bijak"heran umi Salamah

"Engga tau lagi pengen aja"jawab ustadz Arsyad dengan polos nya.

Umi Salamah diam melongo mendengar jawaban ustadz Arsyad,
"Kaya nya otak kamu lagi kegeser dikit deh bang"jawab umi Salamah beranjak pergi dari pada nanti dibuat pusing lagi oleh jawaban sang anak.

Sedangkan disisi lain kini Aya sedang dibingungkan dengan datangnya begitu banyak anak santri dan santriwati kerumahnya.

"Jadi gini teh, Niat kita kesini itu mau ketemu sama ning Tia dan alamat ini juga dikasih tau sama Gus arya kata nya datang aja"ujar salah satu dari santri itu.

"Oh gitu, yaudah bentar ya saya panggil teteh Tia dulu"ucap Aya yang diangguki oleh semuanya.

Dengan cepat Aya pun berjalan naik kelantai dua rumahnya menuju kamar arya"teh Tia"ujar Aya yang sedari tadi tidak henti-hentinya mengetok pintu itu namun tak ada respon dari sang empu.

"Abang ,teteh"ucap Aya kesekian kalinya.

Dan seperti nya kali ini perjuangan nya membuahkan hasil terbukti pintu itu terbuka yang menampilkan wajah kusut sang Abang.

"Kenapa de"ujar Arya .

"Itu tuh ada yang cari teteh dari pesantren "ucap aya.

"Dari Jakarta de"tanya Tia yang baru saja kelihatan.

"Iya teh"ucap Aya yang ingin beranjak pergi namun sebelum itu mengucap beberapa kata yang langsung membuat kedua pasangan itu malu setengah mati.

"Oh iya bang,lain kali kalo mau buat ponakan Aya jangan disiang bolong kasian kan pipi teh Tia ada tandanya gitu"ucap Aya berlari masuk kedalam kamarnya.

Blush

"Tuh kan Abang sih "ujar Tia beranjak meninggalkan sang suami.

"Nama nya juga khilaf dek"ucap Arya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Tia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah ajaib sang suami berjalan pergi menuju ruang tamu untuk menemui santri nya.

PERJUANGAN DOA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang