Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
tetaplah berdoa. karena itu senjata paling ampuh untuk melawan kekhawatiran, keraguan, dan ketakutan.
~Raihan Arsyad Habibi.*******
Hari ini adalah, hari yang ditunggu para santri, karena pada hari ini semua santri dibebaskan untuk keluar dari pesantren, namun sebelum Magrib mereka semua diwajibkan untuk kembali lagi kepesantren.
Sama hal nya dengan santri lain kini abay dan gino sedang bersiap-siap memburu senja diujung pantai, bahkan sedari malam tadi Gino sangat bersemangat untuk melihat warna jingga yang menawan itu.
"Ayo bay, lama amat Lo kaya siput"omel Gino berkacak pinggang melihat abay yang sedari tadi tidak ada habis nya mengemasi barang-barang nya.
"Sabar napa no"
"Ayo, udah selesai"ujar abay menarik kerah baju gino, sedang seng empu hanya pasrah.
Mereka berdua berencana menggunakan motor Mio milik Gus Arsyad untuk menuju pantai yang akan mereka datangi.
Tentu saja mereka sudah mendapatkan izin dari sang empu, bahkan mereka sudah membicarakan ini beberapa hari yang lalu.
"Lo yang gonceng bay"ujar Gino melempar kunci motor itu.
Abay mendengus kesal mengambil motor dari dalam garasi ndalem, baru saja Gino ingin menaiki motor itu namun panggilan seseorang menghentikan niat Gino.
"Abay"panggil orang itu .
Abay menoleh"kenapa"dingin abay .
"Ini buat kamu"ujar orang itu memberikan abay sebuah gelang yang langsung membuat jantung abay terpaju kencang.
"A-anis"lirih abay .
"Nih pegang, assalamualaikum"ucap orang itu meletakkan gelang tersebut ketangan abay, berlalu pergi dari sana, btw itu laki-laki ya.
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi abay , membuat sang empu meringis oleh nya"bengong aja Lo, nanti kalo mba Kunti kepincut sama Lo , terus masukin tubuh gimane"omel Gino tanpa rasa bersalah.
"Sabut pipi gw Samsudin"kesal abay menarik bulu kaki Gino.
"Gw sembelih juga tuh tangan bay"kesal Gino mengelus kaki nya, meratapi bulu kaki yang kini sudah terkapar ditanah bersama teman-teman .
"Semoga kita bertemu lagi di janah nanti yang bulu kaki"ucap Gino membuat abay bergidik ngeri.
Tanpa berkata apapun abay langsung menancapkan gas motor membuat Gino terjungkal ketanah dengan indahnya.
Bruk
"Abayyyyyyy, ya Allah buntut gw patah ini"ringis Gino mengelus bokongnya.
Abay tertawa terbahak-bahak melihat Gino"kasian deh anak nya pak Bambang "ejek abay .
Gino berdiri mengangkat sarungnya , berlari menuju abay yang kini tidak menyadari pergerakannya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN DOA[END]
NouvellesHanya cerita sederhana seorang ustadz muda yang ditugaskan oleh kiyai untuk mengajar disebuah pesantren dikota kembang. Niat hati hanya ingin mengajar namun ternyata takdir Allah berkata lain, tubuhnya memang hanya untuk sementara disana tapi tidak...