PERJUANGAN DOA||17

6.4K 805 19
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

boleh saja mencintai ciptaan-Nya, tapi jangan sampai melupakan Penciptanya
~Raihan Arsyad Habibi.

******

Seperti hari-hari biasa nya kini Gus Arsyad sedang bersiap untuk mengajar Kembali,namun hari ini ia harus menyiapkan kesabaran yang lebih tinggi lagi .

Ingin tau kenapa? Karena hari ini Gus Arsyad harus ngajar dikelas dua curut itu,siapa lagi kalo bukan abay dan gino yang mampu membuat Gus Arsyad mengucapkan istighfar setiap detiknya.

"Ya Allah semoga hamba engga darah tinggi abis ngajar kelas ini"ucap Gus Arsyad sebelum memasuki ruangan santriwan.

"Bismilah, Assalamualaikum"salam Gus Arsyad.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Gus"jawab semua orang disana.

"Baik,saya mau bertanya"

"Apa kah disini ada sudah mempelajari kitab Fathul Izhar"tanya Gus Arsyad.

Santri yang tadi tengah mengantuk pun langsung berdiri tegap seketika,entah kepada rasa ngantuk yang menyerangnya tadi.

"Belum Gus"jawab mereka semua semangat yang tak terkira.

"Bagus ,berarti otak kalian masih polos,belum tercemar oleh bakteri-bakteri"ucap Gus Arsyad tersenyum senang.

"Engga mau ngajarin kitab Fathul Izhar Gus"tanya seorang laki-laki yang duduk dipojok ruangan.

"Emang umur kamu berapa Gino"tanya Gus Arsyad lagi.

"Udah 19 Gus otw kepala dua ini"bangga Gino mendepuk dada nya.

"Nanti aja tunggu kepala kamu tumbuh satu lagi"jawab Gus Arsyad tanpa beban .

Setelah itu semua menyimak semua perjelas Gus Arsyad tentang kitab Fathul Izhar , membuat semua Santi semangat bukan main,bukan tanpa alasan Gus Arsyad mengajar kitab itu ,Gus Arsyad merasa mereka semua udah cukup untuk mempelajari kitab itu.

Hampir dua jam lamanya mereka belajar hingga suara lonceng kebahagiaan berbunyi membuat mereka semua berlari berhamburan untuk mengisi perut masih-masing.

Sama hal nya dengan Gus Arsyad kini ia tengah tergesa-gesa berjalan untuk menemui sang istri yang tengah menunggu nya ditaman pesantren.

"Mana sih"gumam Gus Arsyad menatap sekitar nya.

"Nah itu dia"dengan pelan-pelan Gus Arsyad berjalan menuju Aya yang tengah sibuk membuat makanan yang ia bawa.

"Assalamualaikum zaujati"ucap Gus Arsyad mengecup pipi Aya.

Cup!

"Eh, waalaikumsalam"ujar Aya kaget.

"Main nyosor,kaya maling"cibir Aya yang tak digubris oleh sang empu.

Gus Arsyad malah tengah asik melihat keluarga seorang santri yang tengah menjenguk anak mereka, terlihat seorang ayah yang tengah bermain dengan anaknya .

Mereka bermain lari-lari dengan sesekali sang ayah menggelitik anaknya hingga terlihat mereka berdua tawa dengan bahagianya.

Ada terbersit rasa iri didalam hati Gus Arsyad melihat kebahagiaan keluarga itu,Aya yang peka pun langsung memegang tangan Gus Arsyad sesekali mengelusnya.

PERJUANGAN DOA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang