Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bagi ku cukup satu wanita yang menjadi ratu dihati mau pun hidupku ,mau seburuk apapun dia mau sebanyak apapun kekurangan ,karena orang lain belum tentu bisa seperti dirinya wanita istimewa yang telah ditulis Allah namanya digaris takdir ku.
~raihan Arsyad Habibi*******
Kumandangan azan magrib kini menggema begitu merdu dari masjid pesantren al-fatah semua santri maupun santriwati bergegas menuju masjid begitu juga dengan keluarga ndalem kini mereka semua sedang berjalan bersama menuju masjid.
Banyak tatapan bertanya dari para santri maupun para ustadz , bagaimana tidak didalam keluarga pemilik pesantren ada anggota baru yang mereka tidak tau siapa itu.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kiyai"salam salah satu ustadz menyalami tangan Abi Fahmy.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ustadz Dodi"ujar Abi Fahmy.
"Gimana kabar Gus udah lama engga liat"ucap ustadz Dodi beralih menatap ustadz Arsyad eh larat makasud nya Gus Arsyad.
"Alhamdulillah baik tadz,oh iya kenalin ini istri saya"
"Dodi Ning"ujar ustadz Dodi menangkup tangan nya didepan dada.
"Aya tadz"ucap Aya.
Setelah itu semua nya berjalan bersama menuju masjid , meninggalkan abay yang diam ditempat mentapa nanar tangan nya.
"Gw engga dikenalin gitu"tanya abay .
"Gini amat nasip orang ganteng"setelah itu abay berjalan cepat menyusul keluarga nya.
Kini Aya dan umi Salamah sudah duduk bersama Santri-santri lain menunggu iqomat berkumandang dengan sesekali berbincang-bincang.
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang mentapa Aya tidak suka"aku bakal singkiri kamu"batin orang itu mengepal kan tangan erat.
"Allahu Akbar"
Semua nya mengikuti sholat dengan begitu khusu hingga rokaat terakhir
"Assalamualaikum warohmatulah"
"Assalamualaikum warohmatulah"
Setelah sholat selesai semua santri berbondong-bondong menyalimi tangan umi Salamah bahkan Aya sampai memundurkan dirinya karena tertorong oleh bara santri.
"Astaghfirullah"ujar Aya karena sebentar lagi akan terjatuh Untung saja ada tangan seseorang yang menahan tubuhnya
"A'a"ucap Aya disaat melihat mata tajam Gus Arsyad.
"Kenapa engga sama umi"tanya Gus Arsyad.
"Santri lagi berebut Salimin umi"ujar Aya berdiri Merapi cadarnya yang sedikit miring.
"Ayo pulang aja biar umi sama abi nanti"ajak Gus Arsyad menarik Aya menjauh ,bukan apa-apa ia hanya tidak mau istri kecil nya ini kenapa-kenapa nantinya.
Keduanya berjalan beriringan dengan tangan yang tidak terlepas sedari tadi bahkan senyum manis tak pernah luntur dari wajah cantik Aya .
KAMU SEDANG MEMBACA
PERJUANGAN DOA[END]
Storie breviHanya cerita sederhana seorang ustadz muda yang ditugaskan oleh kiyai untuk mengajar disebuah pesantren dikota kembang. Niat hati hanya ingin mengajar namun ternyata takdir Allah berkata lain, tubuhnya memang hanya untuk sementara disana tapi tidak...