Complicated Love

Chapter 8

Tepat didepan Apartement, Mile mengatur nafasnya karena dia berlari menuju apartemennya, dia meraih knop pintu dan membukanya perlahan, rasa bersalah kini ia rasakan bagaimana tidak, dia sadar bahwa dia melupakan hari yang sangat penting bagi mereka berdua, dia pun sudah tau bahwa sera pasti akan marah besar dengannya.

Mile pun memberanikan diri masuk dan berjalan perlahan kedalam, sesampainya diruang tamu dia sangat terkejut melihat apa yang sudah di siapkan oleh Sera untuknya. Mile berjalan lemas melihat ruang tamu yang sudah di design sedemikian bagus oleh Sera dan kini hatinya pedih karena dia bisa merasakan rasa kecewa sera kepadanya.

Mile duduk di sofa dan dia semakin gusar ketika melihat kue yang di buat oleh Sera dan menyertakan kalimat manis di atas kuenya tersebut, Mile saat ini merasa seperti orang bodoh, jahat dan bajingan. Sesekali Mile mengusap kasar wajahnya dan membanting tubuhnya kebadan sofa.

Tak ada lagi kata yang bisa Mile ungkapkan untuk ini, dia hanya merasa gagal menjadi seorang kekasih apalagi dia mengingat sikap dia ke Apo tadi, membuat dia menjadi semakin menyesal. Mile pun juga bertanya tanya kenapa dia bisa mencium Apo seperti tadi dan kini raut wajah Mile menjadi cemas.

Mile beranjak dari ruang tamu dan pergi menuju kamarnya, sangat berat sekali baginya untuk membuka pintu kamarnya tetapi dia memberanikan diri meraih knop pintu dan membukanya perlahan. Saat pintu terbuka sempurna dia melihat Sera yang sudah tertidur, dia melangkah dengan pelan menuju kasurnya dan melihat mata Sera yang lebam, jelas dia sangat tahu pasti Sera habis menangis.

Mile pun duduk disamping Sera dan mengusap lembut kepala Sera lalu mencium pucuk kepalanya lalu berkata dengan suara yang pelan, "Happy anniversarry baby." hanya kalimat itu yang bisa Mile ucapkan, Mile pun beranjak pergi dari kasur menuju kekamar mandi dengan raut wajah yang bersalah.

Sera membuka matanya dan menoleh kearah pintu kamar mandi dia hanya menatap pintu kamar mandi dengan sedih, tak bisa di bendung lagi air mata Sera pun kembali menetes. Dia memiringkan badannya lalu memeluk tubuhnya dengan erat. Saat ini Sera sudah benar-benar tidak bisa mengenali kekasihnya lagi.

Setelah selesai mandi, Mile pun hanya memakai celana tidur dan handuk di pundaknya sambil mengeringkan rambut nya yang masih basah. Betapa terkejutnya ia saat keluar kamar mandi ia mendapati Sera yang sedang membereskan bajunya.

Mile langsung melempar handuknya ke sembarang tempat dan mendekati Sera dengan cepat, "Babyy, kamu mau kemana? baby please jangan kayak gini," panik Mile dan mencoba menahan Sera yang sedang memasukan pakaiannya kedalam koper.

"Lepasin aku, aku benci sama kamu!" pekik Sera mendorong kasar Mile hingga dia terjatuh. Mile yang coba bangkit kembali langsung memeluk Sera erat dari belakang.

"Maafin aku by, maafin aku, jangan pergi tinggalin aku." pintanya dengan sangat memohon.

"Lepas!! lepasin gak?! aku udah gak mau lagi liat muka kamu!" Sera mencoba berontak dan memukuli lengan Mile dan sedikit mencakarnya. Mile hiraukan itu dia tidak peduli seberapa keras Sera melukai fisiknya yang ia mau hanya Sera tetap tinggal dan tidak pergi meninggalkannya.

Di saat Mile agak lengah Sera kembali berontak dan pelukan Mile berhasil terlepas lalu Sera menghindar dari Mile. "Stop! Jangan mendekat. Aku gak nyangka punya pacar yang jahat kayak kamu, kamu lupain hari penting kita, I don't care buat kerjaan kamu yang banyak dan sibuk, it's okay aku ngertiin. Tapi kamu bentak aku? kamu sadar gak itu nyakitin perasaan aku sadar gak?!!" jelas Sera di akhiri dengan bentakan kini air mata Sera sudah bercucuran, hatinya sangat hancur dan itu yang Mile rasakan juga.

Mile mengambil langkah kecil dan mendekati Sera lalu berlutut di hadapan gadisnya yang sedang manangis tersedu-sedu. "I know, I will fix it okay, but please don't leave me." Mile juga tak bisa menahan air matanya lagi.