Chapter 14

55 4 2
                                    

Apo meraih knop pintu dan langsung membukanya..

"Akhirnya datang juga ya lo. Thanks ya udah mau nolongin gue," sambut Mile yang sudah menunggu di dalam Apartemen beserta Sera yang ada di sebelahnya.

"Haha iya bos, namanya juga perintah dari atasan ya kali masa gak dilakuin dari pada saya dipecat hehehe," jelas Apo dengan ciri khas cengengesannya yang tak jelas seraya menggaruk tekuk lehernya yang tak gatal.

"Yuk masuk Po," ajak Sera sembari menarik tangan Apo dan membawanya ke dalam.

Dua hari lalu...

* Apo POV *

Setelah penawaran itu aku dan Nodt memang berencana untuk bermain billiard lagi dan aku pun langsung menceritakan semuanya kepada Nodt. Aku sudah yakin bahwa Nodt juga akan menyuruhku untuk menolaknya namun yang aku pikirkan salah Nodt malah menyuruhku untuk menerima saja tawaran Mile dan aku merasa bahwa Nodt sekarang menyetujui perasaanku terhadap Sera.

"Jadi gue iyain aja nih tawarannya? lo serius gak larang gue gitu deketin Sera?"

"Awalnya gue sih gak setuju, tapi lo pernah bilang kan kalo lo cinta sama seseorang lo harus kejar dia sampai dapat." sahut Nodt sembari menggesek master chalk ke stick-nya.

"Wahh Nodt," sungguh sangat terharu mendengar ucapannya itu, aku langsung menghampiri Nodt dan memeluknya dengan erat meski Nodt merasa risih namun aku tidak mau melepasnya.

Aku tak menyangka ternyata masih ada seseorang masih baik denganku dan mau menjadikanku sebagai sahabatnya. Mengingat kata sahabat dari mulutnya aku teringat juga bahwa Nodt pun adalah sahabat Mile namun kenapa dia seperti memihak kepadaku.

Ku melepas pelukanku,"Auu, lo kan sahabatnya Mile juga kok lebih pro ke gue?" tanyaku heran.

"Ya emang gue salah mihak ke yang bener? Mile tuh pernah janji sama gue dia mau berubah dan mau menikah. Lo tau kan Mile sekaya apa, jadi dia mau punya penerusnya dari benih nya sendiri. Gue dukung dong sebagai sahabatnya, tapi kalo di liat dari sikapnya ke lo, gue yakin sih dia bakal balik lagi ke sifatnya yang dulu, bukan berarti gue anti ya sama yang kayak gitu. enggak sama sekali enggak! gue cuma kasian aja gitu sama Sera, kalo emang Mile masih tetap mau seperti itu ya gue mah gapapa. Gue gak akan benci atau kayak ilfeel gitu ke dia, karena dia tetap sahabat gue. Bahkan kalo gue disuruh milih lo atau Mile, ya gue pilih Mile lah. " jelasnya membuatku semakin takjub dan bangga.

"Uhhhhh, bestie akohhhhh." aku meledek sambil mencubit kecil pipinya membuat dia sedikit kesal dan memukul kecil kepalaku dengan stick.

Tukk..

"Apaan si lo!"

"Aww, sakit anjir!" aku mengelus kepalaku pelan akibat pukulan stick dari Nodt.

"Bodo amat, lagian kenapa sih mesti Sera?" tanyanya membuatku terdiam dan menatapnya intens.

"Andai dia gak ke rooftop saat itu mungkin gue biasa aja kali ya sama dia, pas gue liat dia di bentak sama Mile, pas dia lagi curhat ke gue, pas liat matanya yang sendu itu, makin buat gue mau gantiin sosok Mile yang gak dia dapat dari Mile, egois sih bego malahan, bisa-bisanya gue mikir kayak gitu bahkan gue langsung nyerah kok sebenarnya. Tapi kejadian di Jepang waktu itu buat rasa gue pengen ngerebut Sera timbul lagi dan rasa gue pengen jagain Sera semakin besar." jelasku.

Nodt pun menepuk pundak ku pelan, "Emang agak berat ya wanita pilihan lo, tapi lo harus tetap berjuang ya, Gambatte!" ujar Nodt memberiku semangat.

Bukan Apo namanya kalo aku tidak menjahili Nodt. "Cie gambatte, Puttha banget?" ledekku yang membuat Nodt kesal.

"Seakk, gue mau pulang ajalah anjir." rajuknya membuatku terkekeh puas.

Complicated Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang