Chapter 16

57 6 2
                                    

"Gak usak lo sentuh-sentuh Sera," bentak Bible sambil melototi Apo sampai-sampai matanya memerah.

Apo menatap balik Bible dan mencoba berontak namun cengkraman Bible begitu kuat, "Kalau sampai lo bikin temen gue sedih gue gak akan tinggal diam." bentak Bible dan kini tatapan Apo tertuju kepada Sagi, keluarlah seringai dari bibir Apo.

"Buat orang yang habis mempermainkan perasaan wanita?!" Apo memiringkan senyumannya dan menggantungkan ucapannya sambil menatap Sagi dengan tengil. Bible yang sadar akan ucapan Apo seketika lemas dan cengkeramannya pun menjadi lemah.

Di saat itu lah Apo mengambil kesempatan menghempaskan cengkraman Bible dan mendorongnya keluar, "Ancaman lo gak mempan bajingan," bentak Apo seraya menutup pintu dengan kesal.

Di balik pintu Bible menggedor pintu dengan kesal, "Shit, open the door you fucking gay! " gusar Bible dari balik pintu namun tak berlangsung lama karena Sagi dengan cepat menenangkan Bible dan mengajaknya pergi.

Apo yang mendengar hinaan dari Bible langsung menoleh kasar ke arah Sera, "Apa yang dia bilang Ser? Gay?" tanya Apo tak percaya.

Sera yang sedari tadi hanya menonton kejadian itu hanya terdiam membisu dan tak dapat menjawab pertanyaan Apo.

"Jadi lo mikir gue... " tiba-tiba Apo tertawa kecil dan makin lama menjadi kencang.

"Hahahahh Ser Ser.. percuma dong gue khawatirin lo?!" ujar Apo diakhiri dengan tertawa seperti orang yang kecewa lalu pergi meninggalkan pergi sendirian.

Lutut Sera melemas dan dia mencari sandaran untuk menyeimbangi tubuhnya yang terkulai lemas. Sera memegangi dadanya yang masih berdetak tak beraturan, entah mengapa Sera merasa bersalah namun dia masih ragu dengan Apo dan masih tetap dalam pendiriannya untuk mengorek info lebih dalam tentang Apo.




***





Seminggu setelah kejadian itu Sera tetap menyiksa Apo dan akhirnya Sera mengajak Apo untuk menemani Ody untuk mencari apartemen baru dan hanya di iyakan saja oleh Apo. Seharian Apo memasang wajah yang sangat murung dia sudah tidak peduli lagi dengan perlakuan Sera, namun Sera masih menghiraukannya.

Setelah Apartemen Ody berhasil di dapat, Sera mengajak mereka berdua berbelanja di sebuah mall tak jauh dari Apartemen Ody dan mereka berdua pun mengiyakannya. Namun Sera terus saja memperlakukan Apo seperti kacung, Ody yang tadinya ikutan menjahili Apo tiba-tiba saja menjadi tidak enak karena dari tatapan Apo, Ody bisa membaca situasi bahwa ada hal yang lain yang menyebabkan Apo bersikap dingin seperti itu dan dari yang Ody kenal Apo tidak pernah bersikap seperti itu.

Mereka berhenti di toko penjualan tas, Apo yang sedari tadi membawa semua tas belanja milik Sera hanya bisa duduk di bangku yang di sediakan toko, Ody menghampiri Apo dan menawarkan dirinya untuk membantu Apo namun di tolak oleh Apo membuat Ody semakin yakin ada sesuatu hal yang membuat Apo menjadi seperti ini.

"Apo, sini gue bawain beberapa, gue kan juga gak banyak belanjanya." tawar Ody.

"Gak usah, kan tugas gue sebagai kacung." ketus Apo membuat Ody mengunci rapat mulutnya.

Setelah Sera merasa puas dia memutuskan untuk pulang dan Ody memutuskan untuk mampir ke Cafe dekat Apartemennya. Setelah mengantar Ody, Apo dan Sera pun pulang.

Didalam cafe lagi lagi Ody bertemu dengan Puttha dan bagi Ody ini bukan sebuah kebetulan melainkan ini dilakukan sengaja oleh Puttha untuk terus mengganggunya.

Kini Puttha duduk tepat didepan Ody dan menyeruput nikmat kopinya.

"Lo stalking gue ya tha?" tanya Ody sinis.

Complicated Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang