"Puttha," sahut Ody terheran - heran ."Ya It's me Puttha, hehehe.." balas Puttha diakhiri dengan kekehannya. Puttha pun menarik kursi yang ada di depannya agar duduk di sebelah Ody.
"Lo udah di sini aja," seru Ody heran.
"Surpriseeeeee," ledek Puttha dengan ceria.
"Lo ngapain disini malam-malam? " tanya Puttha.
Ody tidak menjawab pertanyaan Puttha dan membuka botol bir dengan giginya membuat Puttha membelalakan matanya. Ody pun membuka satu botolnya lagi dan menyodorkan ke Puttha.
"Nih minum,"
Puttha masih membelalakan matanya tak percaya meskipun tangannya meraih botol yang di tawarkan Ody. Ody yang melihat itu sedikit terkekeh dan kembali menatap langit - langit.
"Masih terus liatin gue begitu gue colok mata lo," ucap Ody yang membuat Puttha mengedipkan matanya dengan cepat.
"Wah gila sih, pake gigi loh gak sakit apa?" tanya Puttha lalu meneguk bir di tangannya.
"Biasa kan kalau dikasih sesuatu sama seseorang itu harus mengucapkan apa?" seru Ody dengan nada seperti ibu yang sedang mengajarkan anaknya.
"Terima kasih." dibalas Puttha dengan nada yang seperti anak kecil.
Ody melempar senyumnya dan dia tersadar dengan luka yang ada di bibir Puttha masih terlihat dengan jelas. "Eh bibir lo masih sakit?" tanya Ody dan dia ingin mengecek bibir Puttha namun dengan cepat Puttha menahan tangan Ody.
"Biasa kan kalau mau nyentuh orang itu izin dulu," ucap Puttha menatap intens namun terdengar seperti sindiran bagi Ody dan yang tersindir pun dengan cepat melepas genggamannya.
"Hohoho.. kata-kata gue di balikin nih ceritanya. Okay Mr. Jakapan, bolehkah saya menyentuh bibir anda?" izin Ody dengan nada yang meledek dan di akhiri memalingkan pandangannya ke sembarang arah.
"Touch me all, " gumam Puttha sangat kecil membuat Ody langsung menoleh.
"Oii, kalau ngomong bisa gak gedean dikit? gerutu mulu dari kemaren!! gue sundut juga nih mulutnya," kesal Ody.
Mendengar celetukan Ody malah membuat Puttha tersenyum.
"Lu kenapa kesin.." belum sempat Puttha menyelesaikan ucapannya Ody dengan kesal memotong ucapannya.
"Bisa diem gak sih!! gak tau orang lagi galau apa? ganggu aja deh lo." gusar Ody membuat Puttha tertawa garing.
"Galau? Emang seorang Ody bisa galau??" timpal Puttha.
Ody pun terdiam sejenak sambil menundukkan kepalanya, mematikan rokok yang ada di tangannya dan menatap Puttha sendu. "Bisa lah gue juga manusia kali, kalau gue ceritain, lo janji gak bakal ketawa ya?" ucap Ody membuat Puttha menatap Ody dengan serius dan siap untuk mendengarkannya.
"Janji." sahut Puttha seadanya.
Entah apa yang di pikirkan Ody saat itu dia benar-benar menceritakan semua kisahnya dengan Bible yang bahkan dia tak berani cerita kepada Mile, Ody bercerita mengeluarkan isi hatinya kepada Puttha tanpa ragu dan bahkan Ody sangat lega bisa menceritakan semua yang ia pendam selama ini.
Puttha mendengarkan cerita Ody dengan sangat excited sampai dia tak sadar kalau dia bergumam kecil, "Korewa destiny desseu." Ody kembali kesal dengan reaksi Puttha yang seperti tidak mendengarkan nya bercerita pun langsung membentak Puttha.
"Puttha, sumpah ya lo ngeselin banget!" bentak Ody sambil berdiri seraya menujuk Puttha.
"Gue nyesel cerita ke lo dan lo tau gue cuma cerita ini ke lo padahal, tapi lo malah gak dengerin gue." Ody pun pergi meninggalkan Puttha begitu saja dan yang di tinggal pun hanya menganga karena terkejut di bentak Ody seperti tadi bahkan Puttha pun tak ada nyali untuk mengejar Ody yang sudah salah paham dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Love
FanfictionDi dunia ini banyak perbedaan kisah cinta, Ada yang Romantis, Platonis, Normal, bahkan Toxic.. dan beberapa dari mereka sedang merasakan kisah cinta yang sangat complicated, apakah Mile dan Sera akan selalu romantis dengan hubungannya atau kah Bible...