Prolog

32.4K 897 9
                                    

Happy reading 🥰


Namanya Prince, cowok keren yang dijuluki sebagai Pangeran dari SMA Taruna, karena kesempurnaan fisik yang dimilikinya. Dia tampan, dengan postur tubuh tinggi menjulang bak tiang listrik, bahu lebar, tubuh atletis yang sengaja dibentuknya, wajah dengan proporsi sempurna, hidung mancung, mata tajam, rambut hitam tebal, dan bibir tipis yang begitu sexi, kurang apa lagi coba?

Dengan semua kelebihan itu bisa saja dia dijuluki sebagai malaikat tak bersayap jika tak menimbang dari kepribadiannya yang... sangat berbanding terbalik. Prince yang tampan bak pangeran itu memiliki kepribadian yang benar-benar buruk!!

Dia playboy. suka memainkan gadis sesuka hatinya, bukan dengan memacari namun Prince lebih dari itu, dia senang berpindah dari lubang satu ke lubang lainnya. Parah betul!! Dia juga sangat gemar membully anak-anak yang lemah, bukan. Bukan hanya anak lemah, karena Prince juga sangat senang mengganggu cowok dingin yang selalu membekukan siapapun yang berada didekatnya. Cowok itu lebih sering dikenal dengan Keevan, si Pararel 1. Namun Prince lebih senang menyebutnya, Si Manusia salju, Kulkas seribu pintu, Si Gay, dan ada banyak lagi nama panggilan khusus darinya.

Pernah sekali Prince mengganggu kedamaian Keevan yang sedang membaca buku di gazebo pinggir lapangan dengan melempar bola basket tepat di kepalanya. Keevan menatap nya bengis. Semua anak yang berada di tengah lapangan membeku, mereka tau apa yang akan terjadi setelah ini, jadi mereka memilih untuk pergi daripada ikut diterkam singa yang lapar. Tanpa kata Keevan bangkit, berdiri tepat didepannya. Cowok itu menatap matanya seolah menusukkan beribu pisau melalui tatapan itu. Prince malah balas menantangnya.

"Apa yang lo mau sebenernya?" Keevan lelah dengan keusilan Prince yang tak beralasan mengganggunya.

"Gue?" Prince menunjuk dirinya tak merasa bersalah "Gue ngga sengaja." Ucapnya begitu enteng dengan kedua bahu menghendik, lalu saling melipat didepan dada.

  Mendapati sikap itu, Keevan menghembuskan nafasnya pelan. Matanya menatap tajam menembus netra Prince yang kini menatap nya remeh. Sedikit kasar Keevan mengembalikan bola ditangannya ke dada Prince.

"Kalo ga bisa main, lebih baik lo diem aja di pinggir lapangan. Jangan bikin malu tim basket TARUNA sama skill cupu lo!" Sebuah senyum kecil terbit di sudut bibir Keevan usai mengucapkan kalimat nya.

  Prince mendelik mendengarnya "Apa maksud lo?!"

  Keevan menghendikkan bahunya "Lo ngga bisa ngasih shoot yang bener kan?"

  Prince berdecih sembari berkacak menatap wajah manusia didepannya ini yang juga tak kalah tampan darinya "Gue. Ngga. Sengaja!" tekan nya mengembalikan bola pada Keevan.

"Karna lo emang ngga bisa!" Keevan mengembalikan bola itu pada Prince lagi .

"Gue bisa!"

  Keevan terkekeh remeh membuat emosi Prince mulai tersulut "Jadi gitu cara main lo? Kalo gitu lo harus nya jadi pemain cadangan aja!"

  Tak bisa! Prince tak bisa menerima kalimat barusan. Padahal se-antero  TARUNA tau jika Prince adalah MVP di tim nya. Tapi apa yang baru saja Keevan katakan?

"Dasar Gay!" Tekan Prince dengan suara rendah agar hanya Keevan yang bisa mendengarnya.

  Senyum penuh kemenangan Prince terbit begitu melihat reaksi Keevan. Wajah masam karena kesal itu benar-benar membuat Prince senang "Percuma jelasin betapa hebatnya gue ke orang kaya lo!"

"Oh ya? Emang orang kaya apa gue?" Keevan bersedekah dada. P

"Gay kesepian yang selalu bertingkah sok suci!"

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang