32. Almost losing you 2

5K 237 5
                                    

Hello readerss...

Dah nungguin ya?

Maaf ya... Hehe, lagi banyak beban hidup nih.

Tapi Alhamdulillah masih bisa nyempetin buat nulis dan hibur kalian lagi sama cerita cinta nya duo legend nya SMA TARUNA ini.

Penasaran kan?

Cuss yuk langsung bacaa!!

Enjoy the story..

_***_








Pukul 01.55 Marcel baru saja keluar dari ruang kerjanya. Seisi rumah telah gelap gulita. Ia yakin semua orang sudah tidur. Tak terkecuali putra semata wayang nya yang sejak kecil selalu bernasib buruk.

Nafas nya berhembus berat mengingat bagaimana kondisi putranya ketika pulang tadi. Ia yakin putranya kembali mencari masalah. Namun apa boleh buat? Ia tak bisa untuk berdiri dari nya kurang dari 1 m. Tembok tak terlihat itu selali membayangi hidupnya. Ia memilih untuk pergi ke dapur guna membasahi kerongkongan nya yang terasa kering.

"Hmmmm... Namaku bento!! Huah!! Mobilku banyak!! Hahahaha!! Harta berlimpahhhhh!!!" Nyanyi seseorang asal.

Marcel meletakkan gelas nya ke meja dan bergegas memeriksa siapa pemilik suara jelek itu. Betapa terkejutnya ia mendapati suara itu milik putra semata wayang nya. Jika dalam keadaan normal mungkin ia akan tertawa gemas. Namun Marcel malah dibuat marah yang teramat sangat.

Siapa yang tak akan marah melihat putranya dalam keadaan begitu kacau oleh pengaruh alkohol. Bau alkohol yang begitu khas segera menyeruak menusuk indra penciuman Marcel yang kian membuat amarahnya bearada dipuncak.

"Anak sialan! Apa-apaan yang kau lakukan?!" Geram Marcel menghentak bahu Prince membuat anak itu menoleh lunglai pada nya.

"Lo? Ngapain lo disini?" Tanya Prince dengan mata setengah terbuka. Tiba-tiba ia terkekeh "Gue lupa kalo ini adalah rumah lo. Dan gue disini cuma numpang hidup! Hahaha!!"

"Sialan! Apa seperti ini caraku mendidik hah?!"

PLAKK!!!

Panas. Itu yang Prince rasakan setelah mendapatkan tamparan keras dipipinya. Kepalanya menoleh berat, mencoba menatap wajah bengis sang Papa yang kini juga menatapnya tak kalah sengit.

"Mendidik? Apa gue tak salah dengar?" Tanya Prince disertai kekehan pilu nya "PAPA BAHKAN NGGA PERNAH MENDIDIK GUE!!!" Teriak nya mendorong keras dada Marcel membuatnya terhuyung ke belakang.

Prince menunduk. Ia benci merasakan air matanya yang menetes tanpa malu membasahi pipi nya. Ia terisak pelan. Kerinduan nya akan sang Mama kembali muncul. Tangan nya bergerak mengusap ingus di hidung.

"Cih!! Memalukan sekali!" Decih Prince melangkah pergi.

"Mau kemana kau larut-larut begini?!" Tanya Marcel setengah berteriak.

"Urusi urusan lo sendiri!!" Balas Prince sebelum lenyap dimakan pintu.

Prince sudah gila. Akal sehatnya hilang dikendalikan oleh alkohol. Tanpa peduli waktu, ia memasuki mobil sportnya dan mulai berkendara tanpa arah. Semuanya hancur. Hati nya, persahabatan nya, bahkan hubungan nya dengan sang Papa yang dulunya sudah buruk, kini semakin buruk bahkan hancur berkeping-keping.

Prince menangis. Ia tak kuasa menahan rasa sesak di dadanya. Tak ada seorangpun yang bisa mengerti dirinya kecuali sang Mama yang telah pergi ke alam sana. Haruskan ia pergi menyusul?

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang