12. Because of you

5.9K 343 1
                                    

Happy reading🥰

Hari terus berjalan. Prince Dan Keevan semakin dekat. Terhitung sudah 2 bulan mereka bersama. Dan SMA TARUNA jadi jarang dibuat resah oleh keduanya. Berita pertengkaran mereka jadi sangat berkurang. Meski terkadang masih terdengar.

Ya, Prince tak memberikan larangan bagi Prince untuk salah satu kebiasaan buruk nya, yaitu membully. Entah apa yang Keevan pikirkan, hingga ia pun tak ngambek ketika Prince melakukannya. Bahkan juga masih sering membully dirinya.

Contoh ketika Keevan sedang disibukkan dengan urusan Osis dan Prince tak dapat mendekatinya. Disitu muncul setan yang menghasut Prince untuk mengganggunya. Prince hanya mengganggu ketika Keevan tengah bersama Zayn. Selain dengan cowok menjengkelkan itu, Prince tak mempermasalahkannya. Katakanlah jika Prince cemburu.

Juga, Bell Zahra. Gadis cantik nan imut itu jadi sangat sering mendekati Keevan dengan modus kebetulan diperpus bersama. Keevan tak mempermasalahkan gadis itu jika masih dalam batas wajar. Lagian Keevan pikir, Bell adalah gadis baik. Bukan seperti cewek lain yang mengejar Prince. Dan ya, Keevan tau jika Bell menyukainya.

Meski hatinya tertutup rapat oleh cinta nya untuk Aurel. Bukan berarti Keevan hanya akan diam membiarkan seseorang berharap besar padanya. Tidak! Keevan sering meminta tolong pada Prince untuk membantunya menolak segera halus.

"Kak Keevan... Sore ini Kakak free gak?"

Bell menatap Keevan penuh harap. Keevan jadi tak fokus membaca bukunya. Ia bingung harus bagaimana. Keevan bukan cowok yang pandai memainkan lidah dengan berkata manis. Ia tak akan bisa berkata yang sejujurnya jika ia sangat free, beberapa murid lesnya tengah rekreasi. Jadi ia sesikit longgar hari ini. Keevan yakin Bell akan mengajaknya hangout. Lagi.

Ah! Pengalaman buruk itu. Keevan tak ingin mengingatnya. Jadi, beberapa minggu yang lalu Bell juga mengajaknya untuk jalan. Itu bukan ajakan yang pertama, melainkah ajakan yang ke beberapa puluh. Keevan tak pernah menghitungnya. Karena terus menolak, Keevan jadi tak enak. Akhirnya ia mengiyakan.

Sudah sifat aslinya dingin, Keevan jadi sangat merasa canggung dengan Bell. Cewek itu berusaha mencari topik namun malah membuat Keevan tak nyaman Keevan benci suasana mencekam seperti itu. Akhirnya dia memilih untuk mengakhiri jalan-jalan itu dengan menelepon Prince untuk menjemputnya. Dan memutuskan untuk tak akan pernah jalan dengan cewek lagi. Ia sudah kapok!

Keevan menoleh pada Prince yang kebetulan juga menatapnya. Memberikan isyarat pada cowok melalui gerakan matanya. Prince terkekeh. Ia sudah hapal arti isyarat itu.

"Kak Keev..." panggil Bell, Pertanyaan nya belum terjawab.

"Emmm, gue---"

"Keevan mau kondangan sama gue nanti sore!" Potong Prince. Keevan bernafas lega.

"Sore? Kalo gitu malemnya, kak Keevan free ga?"

Ni cewek berharap banget si!! Prince jadi ilfeel.

"Malemnya kita party dong!" Jawab Prince sebelum Keevan membuka mulutnya.

Bell mengangguk paham. Ia kecewa. Keevan jadi tak enak.

"Sorry Bell... Gue ga bisa,"

Prince merotasikan matanya. Keevan selalu meminta maaf Padahal itu bukanlah kesalahan fatal. Ia juga harusnya memberikan pelajaran pada Bell. jadi cewek tu jangan terlalu berharap! Baperan lagi!

"Gapapa kok Kak, mungkin lain kali.." Bell mengulas senyumnya dan kembali membaca bukunya. Mereka bertiga duduk disatu meja. Keevan menatap Prince. Mengucapkan terima kasih melaluinya.

Lalu tentang Roni dan Dika yang sering kesal, juga cemburu. Sahabatnya jadi sangat jarang nongkrong bersama mereka. Apa lagi kalo diajak ngeclub. Prince akan sangat riweh. Dan ujungnya anak itu tak akan hadir. Ada saja alasan Prince menolak nya clubbing bersama. Katanya...

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang