17. Bullying

5.4K 363 2
                                    

Hallo readers...

Terima kasih karena tetep stay di story aku ini..

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan comment ya. Terus follow akun aku supaya kalian ngga ketinggalan kalau aku up!!

Sebelum baca,

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN RI KE 77. SEMOGA INDONESIA KEDEPANNYA SEMAKIN BAIK. PEMERATAAN EKONOMI SEMAKIN DITINGKATKAN, DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA SEMAKIN BAIK..

Aku UP awal ya, soal nya takut nantib siang ngga ada waktu atau nanti sore udah terlanjur cape. Biasa, kaun rebahan ngga bisa diajak kerja lama. Hihi...

Happy reading...

_***_

Lama tak berulah, Prince rindu kebiasaan lamanya. Kebiasaan yang sudah tertanam sejak kecil, sangat sulit hilang dari diri nya. Apa itu? Tentu saja membully orang lain.
Ia dan kawanan nya berkumpul di pinggir lapangan untuk mencari mangsa. Biasa nya para anak culun akan berlalu lalang. Prince menantikan satu diantara mereka.
Mata Randy melebar senang, melihat seorang anak bertubuh lumayan gempal nampak kesusahan membawa beraneka macam ciki. Randy menepuk bahu Prince.

"Mangsa terdeteksi!" Prince menoleh dan mengangguk. 4 anak itu bangkit, dan mengintai mangsa. Hanya 4, karena Roni hilang ditelan bumi. Canda bumi! Tak ada yang tau, anak itu tak masuk hari ini.

Tepat ketika cowo gempal itu lewat, mereka mulai melancarkan aksinya. Randy dan Dika bertugas membawa cowo itu ke kamar mandi terdekat. Lalu Wahyu bertugas menguji mental si cupu. Alah! Mereka hanya berlagak sok menakutkan. Lalu terakhir, namun terpenting. Prince bertugas untuk memplokoto si cupu. Anak yang malang itu berontak. Namun suara nya tak masuk sampai ke telinga manusia tak berhati nurani ini.

"Lepas baju nya!" Titah Prince berkacak. Wahyu dan Dika langsung melaksanakan nya. Randy tak menyia-nyiakan beraneka ciki yang dibawa anak ini. Ia merebut nya.

"Tolong, jangan. Aku bawa makanan buat Tyan. Nanti aku dimarahin sama dia," pinta si cupu. Mereka semua terkekeh.

"Ieww..." Body si cupu sama sekali tak menarik. Sangat jauh jika dibandingkan dengan body prince dan kawanannya. Lemak diperut nya jatuh menggembleh. Sangat tak menarik.

"Lo ga pernah olahraga apa gimana si? Lemak lo bejibun tuh!" Prince ilfeel. Ia berjalan mengelilingi Si cupu yang hanya menunduk. Si cupu sadar kekurangan dalam dirinya.

Layaknya aksi pembullyan lainnya. Prince dkk melancarkan aksi itu pada si cupu ini. Mereka melucuti pakaian si cupu, merampas snack yang dibawa nya, lalu menertawakan kekurangan nya hingga membuat mental anak itu menciut.

Namun ketika mereka berniat untuk memotret body si cupu. Tiba-tiba seseorang melempar seragam milik nya ke arah anak cupu itu. Mereka semua terkejut. Orang itu melangkah mendekat dengan keadaan shirtless yang menampilkan perfect body goals miliknya. Tau siapa dia? Kehadiran orang itu membuat mereka merotasikan mata nya kompak.

"Nah! Dateng!" Wahyu berdecak malas.

"Lo apaan si? Kangen lama ngga di bully si Prince?"

"Tau! Jan sok jadi pahlawan lo!"

Mereka bertiga terus mencibir aksi heroik yang Keevan lakukan barusan. Ya. Anak yang melemparkan seragam tadi adalah Keevan. Ia berjalan mendekat pada mereka yang menatapnya malas. Berbeda dengan Prince yang panas dingin. Ini adalah kali pertama Keevan menunjukkan aurat nya pada mata lain. Prince terkejut. Sangat terkejut. Mana body nya aduhai banget lagi. Prince kan jadi khilaf.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang