8. Keevan is mad

7.7K 433 1
                                    


Happy reading🥰



"Jadi ada yang mau lo tanyain?" Keevan mengambil minumannya.

"Lo udah punya istri?"

Keevan tersedak. Prince tak peduli. Ia hanya butuh jawaban.

"Lo bilang apa tadi?" Keevan mengelap mulutnya.

"Lo udah punya istri?" Prince benar-benar serius.

"Kenapa lo mikir gitu?"

"Si tukang kopi tadi nanya kabar anak lo,"

"Tukang kopi?" Prince menunjuk si barista tadi "Bang Jefry maksud lo?"

"Bodo amat siapa namanya!" Keevan sedikit terkekeh "Jadi?"

"Bukan urusan lo!"

Jadwal bimble Prince telah habis. Waktunya Keevan untuk pindah tempat dan mengajari muridnya yang lain. Ia memang bekerja paruh waktu sebagai guru bimble. Padahal keluarganya berkecukupan. Ia hanya ingin menjadi cowok yang mandiri.

Prince masih kesal. Pertanyaan nya tak mendapat jawaban. Dan si tukang kopi, atau siapa tadi? Bang Jefry? bodo amat siapa namanya! cowok itu semakin membuatnya iri. Entah sedekat apa mereka hingga manusia itu bisa membuat Keevan tertawa. Keevan seolah menunjukkan padanya bahwa perlakuannya tak sama.

_***_

Prince berlari menghampiri ponselnya yang berbunyi, ponselnya berada di ranjang. Ia hanya mengenakan handuk yang melilit pusat tubuhnya. Ia baru selesai mandi. Ia terkekeh jahat.

"Hello.. Lo pikir lo siapa?" gumamnya. Ia melempar ponselnya Dan melanjutkan aktivitasnya untuk ganti baju.

Malam ini ia memilih untuk diam dirumah. Ia ingin kembali mengulang materi yang Keevan ajarkan tadi. Cowok itu berpesan padanya agar melawan rasa malas ketika belajar. Dan sekarang ia akan melakukannya.
Sialnya, penyakit bodohnya susah hilang. Ia benar-benar merasa pusing. Prince mencoba melawannya. Kepalanya malah berdenyut. Oke Prince menyerah. Ia menutup buku itu. Terus gue mau ngapain? Prince merasa bosan. Prince memilih membaringkan dirinya dan tertidur.

Bel masuk baru saja berbunyi. Namun si gila belum juga ada dikelasnya. Dan beberapa saat barulah orang yang dimaksud baru memasuki kelas. seperti biasa, wajah tampan yang selalu tebar pesona.

"Hello teacher!" Prince mendudukkan dirinya. Keevan tak mengalihkan fokus nya dari buku yang tengah ia baca. Kesal diacuhkan, Prince merebut buku itu. Ia siaga jika saja Keevan akan menghajarnya. Namun cowok itu hanya diam.

"Jangan ganggu gue!"

Prince heran. Kemarin si snowman baik-baik saja. Kenapa lagi sekarang? Prince memilih tak peduli. Keduanya diam. Entah kenapa Prince merasa sungkan untuk mengganggu Keevan. Diam seperti ini membuatnya merasa canggung.

Dalam diam Prince terus memperhatikan Keevan yang begitu fokus pada penjelasan guru. Ia sadar, akhir-akhir ini ia sering memperhatikan si kulkas. Bahkan bisa dibilang setiap hari. Ia selalu dibuat kagum akan ketampananya. Juga penasaran akan apa yang ada di otak manusia salju itu.

"Lo ngambek?"

Keevan diam. Prince tau, Keevan pasti marah padanya. Cowok ini tak akan mau diajak bicara jika ia membuat kesalahan. Tapi kesalahan apa yang ia perbuat kini? lagian.. kenapa ia harus peduli? bukankah dulu ia begitu senang jika Keevan marah padanya? lalu sekarang...? Prince menggeleng. Pasti ada yang salah dikepalanya. Ia akan mencoba untuk tak peduli.

Sialan! Prince kesal pada dirinya sendiri yang tak bisa melakukan apa yang otaknya kehendaki. Hatinya terus menerus membuatnya memperhatikan Keevan dan merasa tak enak karenanya. Namun Prince belum menemukan apapun kesalahannya.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang