4. Prince is annoying!

8.9K 499 6
                                    

Happy reading🥰


"Huft~~~" Nafas Keevan berhembus berat.

Kesabarannya terus terkikis oleh perbuatan Prince yang dengan gila meneror dirinya secara terbuka. Keevan benar-benar terus dipaksa untuk sadar bahwa otak Prince sama sekali tak berfungsi.

Setelah beberapa hari yang lalu Prince mengatakan ingin lebih dekat dengannya.  Baru saja kemarin cowok itu kembali berulah, membulinya. Dan anehnya, si gila itu bersikap sok baik lagi padanya hari ini. Monyet emang!

Keevan menghembuskan nafas berat, pasrah saja ketika si bodoh ini berniat membantunya. Entah ada angin apa yang menerpa cowok itu, tapi tiba-tiba saja Prince merebut sebagian buku tebal yang tengah ia bawa. Utusan dari Bu Melisa.

Bukan berarti Keevan diam aja merasa senang. Ini aneh! Sangat aneh! Kedua nya sempat berdebat hebat tadi. Namun, seperti yang selalu dikatakan orang kebanyakan. Si waras akan kalah jika melawan si gila. Keevan merasa dirinya waras, jadi ia mengalah saja.

Bu Melisa bahkan terkejut mendapati tom and jerry ini bersama, saling membantu malah. Akankah ada hujan petir yang datang setelah ini? Reaksi Bu Melisa pun tak jauh seperti Zayn, beliau mendoakan kedamaian SMA TARUNA jika mereka bersama.

Lelah dengan Prince yang terus mengikutinya. Keevan mencari tempat agar ia bisa bebas menendang dan menebas kepala Prince hingga lepas. Ga habis thingking dia sama niatan ini anak.

Pas sekali didepan ada ruang ekskul tari. Tanpa pikir panjang Keevan langsung masuk kedalam. Dan benar saja, Si Kampret satu ini mengikutinya.

"Ngapain lo kesini? Lo ikut ekskul tari?" Tanya Prince bodoh. Ia sibuk mengamati ruangan yang penuh dengan nuansa budaya Jawa ini.

Keevan menghembuskan nafasnya lelah "Lo bisa ngga berhenti gangguin gue?" Ia berkacak pinggang.

"Ganggu?" Prince menoleh, lalu terkekeh sarkas mendekat pada Keevan "Lo bisa ngga sedikit aja menghargai niatan baik gue?"

Keevan terhenyak tak percaya mendapatkan kalimat barusan "Niatan baik? Bulshitt!! Nanti lo juga tetap ganggu hidup gue!"

"Iya juga sih," Kekeh Prince menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

Sekali lagi Keevan menghela nafas berat. Ia sangat ingin membunuh Prince sekarang juga. Lalu mengeluarkan otaknya dan membandingkan besar otak milik Prince dan otak am. Heran, ga guna banget organ satu itu buat Prince. Tolol nya overload!!

"Keev..." Panggil Prince menggantung ucapannya. Keevan hanya menatapnya, malas.

"Gue..." Keevan masih tak bergerak. Masih setia berkacak menatapnya lurus

"Mau..." Kedua tangannya saling meremas karena gugup. Namun, yang diajak bicara malah cosplay jadi Mannequin.

Prince menghela nafasnya kasar kesal akan kegugupannya sendiri. Ditatapnya heran Keevan yang benar-benar tak bergeming sekarang "Lo ga kepo apa?"

Barulah terdengar helaan nafas kasar dari Keevan. Sedetik kemudian cowok itu langsung menoyor kepala Prince begitu saja. Bisa-bisa ia hipertensi menghadapi manusia gila satu ini. Prince mengaduh, dibalas pelototan dari Keevan.

"Gue pergi nih."

"Iya-iya!" Prince mendengus kecewa "Gue mau lo jadi guru bimble gue."

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang