28. Beautiful night..

9.5K 336 9
                                    

Hallo readers...

Terima kasih karena tetep stay di story aku ini..

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan comment ya. Terus follow akun aku supaya kalian ngga ketinggalan kalau aku up!!

Enjoy the story...

WARNING 21+!!

_***_



"Prince,"

"Hmmm?"

"Teach me how to kiss,"

Prince membeku. Apakah ia tak salah dengar? Jantungnya berdegup kelewat kencang. Berulang kali ia meneguk salivanya sendiri. Ini adalah hal gila. Ia ingin menolak. Tapi sisi lain dari dirinya menginginkan hal ini. Prince menampar pipi nya pelan.

"Keevan lagi mabuk! Sadar Prince!! Lo suka lubang! Bukan batang!"

"Prince..." Prince menegang kala tangan Keevan bergerak menyentuh lengannya. Kenapa ia merinding?

"Lo mabuk Keev, lebih baik kita tidur," dengan setengah hati Prince bangkit. Padahal sebenernya ia sangat ingin mencium cowok itu sekarang.

"Lo nolak gue?" Tanya Keevan duduk tegak menatap nya yang kini sudah berdiri.

"Hmmm! Karena gue ngga mau melakukan hal gila sama lo," ia menggumam "Gue udah ngantuk!!"

"Tapi gue belum!" Prince mengabaikan nya. Ia berbaring di ranjang dan bersiap tidur. Nafasnya berhembus berat "Sorry Keev, padahal gue juga pengen banget nyosor lo sekarang juga. Tapi mau gimana lagi? Kenormalan gue perlu diragukan sekarang,"

Tapi Keevan tak peduli dengan ia yang berusaha mengamankan nya. Susah payah Keevan berjalan sempoyongan dan menjatuhkan diri tepat diatas tubuhnya. Prince membeku. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Sialnya kewarasanya juga hampir hilang. Ia sangat menginginkan Keevan.

"Teach me how to kiss," lirih Keevan. Jarak wajahnya dengan wajah Prince begitu dekat. Nafas Prince berhembus di wajahnya. Namun cowok itu hanya diam "Lo ngga mau?" Tanya nya kecewa. Prince menghembuskan nafasnya kasar.

"Gue ngga yakin apa gue bisa mengendalikan diri gue nanti. Gimana kalo gue jadi liar dan ngga terkendali?" Tanya Prince masih mempertahankan kesadarannya. Keevan tersenyum menggoda dan mengelus dada nya. Sentuhan Keevan membuat darah nya berdesir.

"I dont care,"

"Lo akan benci gue besok," Prince menahan tangan nakal Keevan yang mulai menjamah tubuhnya. Namun Keevan tak mendengar ucapannya. Cowok itu sudah mempertemukan bibir mereka. Prince menyambutnya.

"Balas ciuman gue," ucap nya disela lumatannya.

Keevan menuruti instruksi nya. Cowok itu mulai menggerakkan bibirnya. Meski kaku, Prince merasa senang. Ia kian gencar memberikan lumatan atas bawah hingga Keevan mampu mengimbangi ciumannya.

Kegiatan keduanya menghasilkan suara nyaring yang menghiasi kamar luas ini. Ciuman Prince semakin bernafsu. Digigitnya bibir bawah Keevan hingga mulut Keevan terbuka, lidah Prince dengan bebas melesak masuk.

Prince mengabsen jajaran gigi rapi Keevan, memautkan lidah mereka. Keevan tak sadar jika kini posisinya tepat berada diatas tubuh Prince.

Tangan Prince bergerak mengelus punggung halus Keevan membuat cowok itu melenguh. Lenguhan yang kian membakar nafsu dalam diri Prince. Ciuman nya semakin menuntut. Keevan memukul dada Prince pertanda ia kehabisan stok oksigen dalam paru-paru nya. Perlahan Prince melepas pagutannya Membiarkan Keevan menghirup nafas sesukanya. Namun ciuman Prince beralih ke leher jenjang milik Keevan.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang