24. Past

4.9K 299 2
                                    


Hallo readers...

Terima kasih karena tetep stay di story aku ini..

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan comment ya. Terus follow akun aku supaya kalian ngga ketinggalan kalau aku up!!

Gimana nih alur cerita nya? Makin kesini makin gimana? Makin baik apa makin buruk nih? Comment review kalian di akhir ya!!

Jangan lupa TINGGALIN JEJAK VOTE!! FOLLOW AKUN GUE!! COMMENT YANG BANYAK!!

NGELUNJAK?

BODO AMAT!!!

Enjoy the story...

_***_















"BERHENTI KAMU PRINCEE!! JANGAN LARII!!! SINI KAMU AKU SEMPROTT!!!" Bocah berkaos biru yang basah kuyub itu terus berlari mengejar sahabatnya yang tak juga mau berhenti.

Si bocah berkaos merah yang di panggil Prince itu tertawa lepas tanpa mau menghentikan larinya. Ia senang menggoda bocah introvert itu.

"KEJAR AJA KALO BISAA!!! BUAT LATIHAN JUGA!! BIAR KAMU NGGA BELAJAR MULUUU!!" Prince menjulurkan lidahnya mengejek.

Bocah berkaos biru tadi berhenti berlari, ia lelah. Benar kata Prince, ia tak pernah melakukan latihan dan terlalu banyak belajar hingga tubuhnya sangat mudah lelah. Tak peduli dengan Prince yang masih berlari menjauh. Bocah biru itu duduk dan merebahkan tubuh nya di atas rerumputan taman.

Prince berhenti berlari kala melihat sahabatnya yang tak lagi berlari mengejarnya. Ia mendengus. Dasar ngga pernah olahraga!! Kesalnya menggerutu dalam hati. Namun akhirnya ia melangkah mendekat juga.

"Payah kamu Keev!! Masa ngejar aku aja kamu ngga bisa?" Ejek Prince mendudukkan dirinya disamping sahabatnya yang masih berbaring dengan dada naik turun. Bocah yang dipanggil 'Keev' itu membuka mata. Ia adalah Keevan.

"Kamu aja yang larinya kecepetan! Mana bisa aku ngejar!" Kesal Keevan. Prince tersenyum tanpa dosa.

"Kan aku suka olahraga, emang kamu yang setiap hari duduk didepan meja belajar mulu?"

"Kan aku suka belajar, emang kamu yang setiap hari mukulin samsak mulu?" Balas Keevan tak terima. Prince menjulurkan lidah padanya. Kesal, Keevan sedikit memukul lengan Prince. Prince tak terima dan membalas pukulan itu. Mereka saling pukul.

Hari ini sepulang sekolah kedua bersahabat itu bergandengan tangan berjalan di ramainya Mall. Masih dengan seragam khas TK yang masih melekat ditubuh mereka. Tentu saja Mama mereka mengikuti di belakang dengan senyum terpatri di bibir.

"Kalo lagi akur gemesin banget ya," Wanita dengan dress coklat muda dan rambut panjang yang dikuncir berucap ada sahabat nya. Ia adalah Safitri, Mama Keevan. Wanita disamping nya ikut tersenyum.

"Heem!! Aku harap mereka begini terus sampai dewasa. Saling melindungi satu sama lain," ucap Mama Prince. Safitri mengangguk.

"Aku juga berharap begitu,"

Kedua anak itu sudah bersahabat bahkan sejak belum terlahir didunia ini. Karena Mama mereka yang bersahabat, mereka juga ingin putra mereka bersahabat juga. Harapan kala mereka dewasa terus saja terucap meski kini mereka baru menginjak TK-B.

Sejak lahir terus bersama, Prince dan Keevan kecil sudah saling menyayangi. Mereka akan sedih jika salah satu dari mereka sakit atau pun bersedih. Seperti sekarang. Karena perubahan cuaca extreme. Keevan terkena serangan demam berdarah yang menyebabkan ia tak bisa masuk ke sekolah. Hal itu membuat Prince sedih. Ia merasa kesepian.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang