23. Entertain you

5.1K 325 4
                                    

Hallo readers...

Terima kasih karena tetep stay di story aku ini..

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan comment ya. Terus follow akun aku supaya kalian ngga ketinggalan kalau aku up!!

Gimana nih alur cerita nya? Makin kesini makin gimana? Makin baik apa makin buruk nih? Comment review kalian di akhir ya!!

Jangan lupa TINGGALIN JEJAK VOTE!! FOLLOW AKUN GUE!! COMMENT YANG BANYAK!!

NGELUNJAK?

BODO AMAT!!!

Enjoy the story...

_***_

Tepat didepan pintu ruang musik, Prince menghentikan aksi larinya. Dilihatnya Keevan masih tak bereaksi. Dengan nafas tak beraturan, Prince mengusak rambutnya gusar.

"Keev!! Tumben lo.. Gak ngumpatin...gue!!" Ucap Prince terbata. Keevan hanya menatapnya lurus.

"Males," mendapat jawaban itu. Prince meraup mukanya frustasi, lalu mengajak Keevan masuk ke dalam setelah membuang nafasnya kasar.

"Mau ngapain si?" Tanya Keevan lemas. Ia menatap sekeliling dengan tatapan sayu nya.

Ruangan besar ini hanya dipenuhi oleh alat musik dan beberapa kursi di tepi an. Namun alat-alat nya sangat lah lengkap. Mulai dari yang dipetik, tiup, di pukul, sampe yang dibanting juga ada. Eh?

"Terlalu larut dalam kesedihan itu ngga baik, gue mau hibur lo!" Prince merangkul sebuah gitar dan duduk. Keevan menyusulnya, duduk berhadapan.

"Siapa artis yang lo suka?" Tanya Prince fokus menyetel senar nya.

"Billie Eillish," Prince mendongak dengan mata membola sempurna.

"Lo juga suka Billie Eillish?!" Keevan mengangguk kecil "Gue juga!!! Ahh! Sekarang kita mau nyanyi apa?" Prince berpikir.

"Kita? Bukan nya lo yang mau hibur gue? Ngapain gue harus nyanyi?"

"Kenapa? Suara lo jelek?" Ejek Prince terkekeh. Keevan merotasikan matanya.

"Party favor?" Tanya Keevan. Prince mengangkat satu alisnya.

Tangan nya mulai bergerak memetik senar gitar hingga menciptakan alunan yang begitu indah. Keduanya tersenyum. Alunan ini begitu menyenangkan.

"Hey, call me back.
When you get this,
Or if you got a minute,
We really need to talk,"

Mata mereka beradu dengan terus bernyanyi. Senyum mereka tak luntur. Hati Keevan membaik. Prince pun merasa lega.

"Im not your party favor..."

Lagu telah selesai. Prince mengakhiri dengan sentuhan akhir yang indah. Senyum mereka masih terpatri.

"Want another song?" Tanya Prince.

"Ngga, gue mau ke perpus!" Keevan bangkit dan melenggang. Prince terkekeh. Keevan telah kembali, Prince meletakkan kembali gitar nya dan menyusul Keevan.

Di perpus. Keevan hanya ingin mencari buku tambahan. Tapi Prince tak membiarkan nya mencari buku dengan damai. Ada saja yang ia lakukan.

Seperti sekarang, wajah Prince muncul disela-sela rak yang kosong dan membuat wajah konyol. Itu berhasil membuat Keevan tergelak. Lalu berlagak menjatuhkan buku dan membuat Keevan mengambilnya. Waktu itu Prince ikut mengambil dan menyentuh tangan Keevan.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang