34. You and I being Us!!

6.7K 279 9
                                    

Hallo readers...

Terima kasih karena tetep stay di story aku ini..

Kalau kalian suka, jangan lupa kasih vote dan comment ya. Terus follow akun aku supaya kalian ngga ketinggalan kalau aku up!!

Enjoy the story...

_***_









WARNING!!
PENUH AKAN ADEGAN 21++ DAN BERBAU BIKIN MLEYOT
YANG LEMAH IMAN BISA SIAPIN MENTAL DULU (agagagagag)





Keevan memberikan senyum nya pada suster yang telah usai memasangkan kembali selang infus yang ia lepas tadi. Lalu suster itu beranjak pergi. Ia menatap ekspresi bengis Aurel tanpa dosa yang duduk tepat disamping ranjangnya, lalu Prince yang duduk bersandar di sofa terkekeh padanya.

FLASHBACK...

Prince terus menghentakkan pinggulnya pada pantat Keevan, terus memperdalam miliknya yang telah terbenam sempurna dalam pusat tubuh Keevan.

Cowok itu tak bisa berkutik selain mendesah dan menyebutkan namanya dengan begitu sensual. Tangan Prince tak tinggal diam, ia juga memainkan batang milik Keevan yang tak mendapatkan perhatian.

"Ah!" Desah Keevan karena Prince menghentaknya begitu keras.

Kepalanya menoleh kebelakang agar ia bisa terus saling menukar saliva dengan Prince. Tangannya terangkat memegang leher Prince yang licin akibat keringat yang membasahinya.

Hentakan demi hentakan Prince terus berlanjut. Menciptakan irama yang begitu indah antara suara akibat pertemuan pantat Keevan dan pinggulnya, juga erangan Keevan lalu desahan nya yang benar-benar terdengar erotis.

"Keev..." panggil Prince seduktiv ditengah-tengah hentakannya. Ia mencoba menggoda dengan memperlambat temponya, padahal mereka hampir mencapai puncak.

"Shit Prince! Gue hampir nyampe!"

"Gue ngga mau ini berakhir, gue mau seterusnya gue yang bisa milikin lubang favorit gue ini," Prince menggigit kecil telinga Keevan pada akhir kalimatnya. Keevan memejam.

"Do what you wanthh...," Keevan tak bisa berkata-kata lagi karena Prince yang sibuk memainkan batang miliknya.

"Are you serious?" Tanya Prince mengecup leher Keevan.

Geram. Keevan mendorong Prince hingga pernyatuan mereka terlepas. Ditatapnya tajam wajah Prince yang terlihat begitu puas telah mempermainkannya.

Tanpa kata Keevan mendorong dada Prince hingga terduduk di atas closet. Keevan melebarkan paha milik Prince dan mendudukinya. Mengarahkan dengan pasti penis Prince pada lubangnya.

"Ahshhhh...."

Keevan melingkarkan kedua tangannya pada leher Prince dan mulai menggerakkan pinggulnya. Mulut Prince terbuka menikmati permainan Keevan. Tangannya sesekali ikut membantu Keevan yang nampak kesusahan untuk mengejar tempo cepat.

Bibir mereka kembali bertemu. Saling melumat bertukar saliva sebelum Keevan melepas tuk fokus pada tempo hentakannya. Hingga keduanya melenguh panjang akibat pelepasan kedua yang begitu indah.

Keevan jatuh memeluk tubuh Prince lemas. Membiarkan milik Prince tetap terbenam sempurna didalamnya. Senyum Prince terukir. Dikecupnya kepala Keevan tanda betapa ia sangat menyayanginya.

"Gue ngga pake pengaman. Apa mungkin lo bakal hamil?"' Tanya Prince bodoh. Keevan terkekeh dan menggeplak pelan kepalanya.

Selesai dengan kegiatan panas mereka. Keduanya memilih mandi mengingat jika Keevan melepas infusnya. Jika bukan karena itu, Prince masih ingin menambah beberapa ronde lagi.

US! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang