Happy reading ❤️
Dan tandai typo🍒🍒🍒
Vara terbangun lebih awal karena pagi ini dia ada dua pertemuan dengan klien. Dalam keadaan seperti ini Vara rasanya ingin segera menikah agar dia terbebas menjadi budak korporat. Namun, dia sadar menikah bukan sebuah solusi.
"Ra, jam berapa sih ni?" tanya Janissa ketika suara yang Vara ciptakan mengusik tidurnya.
"Baru jam enam sih, tapi jam tujuh gue ada meeting sampai siang."
Janissa menguap mendengar padatnya kegiatan Vara hari ini. "Yang sabar ya Sis, tetap semangat!"
Vara hanya menghela napas panjang, mau bagaimana lagi ini sudah menjadi jalan hidupnya.
Bi Ayu sudah menyiapkan sarapan karena dia tahu tuan mudanya sering berangkat pagi-pagi.
Ponselnya berbunyi, Vara segera memeriksa nya kemudian kerutan di keningnya terlihat jelas saat melihat sang kekasih tumben - tumbennya mengirimkan Vara pesan sepagi ini. Namun, senyumnya manis menghiasi bibir tipis nya saat membaca pesan tersebut.
My Deo 🖤
Hai, aku udah di depan rumah kamu lho
Vara menutup mulutnya yang sedang mengunyah. Mimpi apa dia semalam tiba-tiba sang mantan mengechat-nya sepagi ini. "Apa ini jawaban atas rindu akhir-akhir ini." Wajah Vara bersemu merah jantungnya berdebar kencang. Rasanya masih sama tidak pernah berubah.
"Bi, aku pamit ya."
"Hati-hati non," sahut Bi Ayu, yang masih sibuk memasak untuk Oma yang akan sampai pagi ini.
Vara tersenyum hangat saat melihat mobil Deo sudah terparkir di halaman sepagi ini. Dia tahu laki-laki kadang malas bangun pagi jika libur bekerja. Vara membuka ponselnya mengganti nama kontak Deo, bisa malu dia kalau Deo tahu.
"Pagi," sapa Deo.
"Pagi. Kok tiba-tiba sih?"
"Pengen aja ketemu kamu, emang nggak boleh?"
"Boleh aja sih. Tapi nanti ada yang marah." Jawaban template yang diucapkan untuk memastikan bahwa seseorang tidak sedang dekat dengan siapa-siapa padahal bisa saja berbohong untuk selingkuh.
"Nggak kok!" jawabnya santai.
Ah, berarti tandanya Deo sedang tidak punya pacar. Vara senang mendengarnya.
"Kamu masih sering sibuk ya?" Deo membuka obrolan.
"Iya, namanya juga budak korporat memang seperti ini."
"Semangat semoga bisa jadi manager."
"Aamiin yang paling kencang." Walaupun sebenarnya dia adalah pemimpin nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Temu
General FictionSelamat datang di dunia Vara Original story by : pinkcery Cover by : Pinterest