Titik Temu 30

17 1 0
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

🍒🍒🍒

"Kenapa?" tanya Vara, ketika baru sampai melihat Bisma yang kelihatan berantakan, dengan rambut yang biasa klimis sekarang hanya di sisir sekenanya. Baju lecek yang tidak tersentuh setrikaan.

"Lo udah nggak niat kerja?" ujar Vara lagi karena Devina dan Bisma tak kunjung menjawab nya.

Devina menghela napas. "Dia putus, Ra."

"Eh, kok bisa?" Vara tampak terkejut pasal nya dia tahu Bisma akan menggelar pernikahannya akhir bulan ini. "Bukannya lo mau-"

"Dia hamil sama cowok lain!"

Sontak Vara tersedak makanan yang baru saja masuk ke mulutnya. "Ngeri banget ya cewek lo."

"Lo pernah dengar nggak sih, sebelum menikah cewek tu suka kasih jatah ke mantan. Nggak semuanya sih tapi kebanyakan."

"Ang ... Ang ... ang ...." Devina menirukan suara ketawa yang sedang viral di sosial media.

"Njir, diem nggak?" Vara melotot tajam.

"Nggak habis pikir, gue capek-capek jaga dia nggak berani nyentuh dia lebih hanya berani sebatas pegangan tangan karena gue menghormatinya dia sebagai perempuan. Eh, tau-tau nya malah jajan." Bisma tampak frustrasi. Dia yang biasa petakilan, yang selalu membuat isi kantor selalu happy sekalinya sedih sudah seperti tidak terurus setiap harinya.

Dua wanita di depannya menatap Bisma iba, hanya bisa menemani cowok itu mengeluarkan isi hatinya. Menjadi pendengar setia.

"Udah nggak punya uang, putus cinta, belum lagi dp di wo hangus. Definisi depresi sesungguhnya. Bos gue boleh minta gaji nggak buat jalan-jalan?"

Vara geleng-geleng tidak habis pikir, bisa-bisanya dia yang galau Vara juga kena getahnya. "Potong gaji!"

"Oke, deal."

"Lo mau kemana?"

"Cappadocia."

"Lo ini tipe-tipe manusia yang nggak tahu diri," cibir Devina.

"Bali aja deh, biar kasbon gue nggak banyak banget."

"Lima juta kayaknya cukup. Lo tiga hari aja di sana. Sewa villa yang murah kalau bisa seratus ribu semalam."

"Gila, pelit banget sih."

"Ngeri juga kalau lima juta nggak cukup untuk sendiri. Udah bos jangan di kasih kalau gitu." Devina mengompori.

"Diem deh lo. Lo nggak ngerasain ini semua, Dev!"

"Lagian masa uang lo habis sampai nggak ada sisa."

"Iya ada sih ...." Bisma menggaruk tengkuknya. "Tapi kan nanti gue mau kulineran atau ke clubing."

Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang