iv. Aid

199 22 4
                                    

Jaemin tersenyum, baru kali ini dia mendapatkan chat dari teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tersenyum, baru kali ini dia mendapatkan chat dari teman. Jaemin telah membeli ponsel baru, khusus untuk temannya, hanya ada 6 orang di kontaknya, tidak berbeda jauh dengan ponsel lamanya yang hanya ada 2 nomor, nomor Suho dan Kai.

Jaemin segera googling, mencari apa kado yang bagus untuk teman. Dia segera bersiap pergi ke mall terdekat dengan mengendarai motornya.

Saran dari google adalah berikan kado yang sesuai dengan kesukaan si penerima, Jaemin ingat kalau Renjun memiliki gantungan kunci moomin, jadi dia akan membelikan boneka moomin saja.

Sebagai sniper, mata Jaemin harus jeli dan ingatannya sangat bagus.

Renjun sangat terkejut ketika masuk ke unit Haechan, tiba-tiba ada ledakan confetti dan nyanyian selamat ulang tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun sangat terkejut ketika masuk ke unit Haechan, tiba-tiba ada ledakan confetti dan nyanyian selamat ulang tahun. Renjun terharu, sahabat-sahabatnya mengingat hari ulangtahunnya.

Setelah berdoa, tiup lilin, dan memberikan kado untuk Renjun, mereka kini makan-makan dan minum-minum.

Malam ini mereka mengendalikan diri untuk tidak minum. karena besok turnamen bola basket universitas akan dimulai. Hanya Haechan dan Renjun yang minum beer.

Jaemin heran, kenapa dari tadi Jeno menempeli dirinya, duduk di sampingnya padahal masih ada sofa yang kosong, tetapi dia malah duduk berhimpitan dengan Jaemin dan Haechan, membuat Haechan pindah ke tempat lain.

Saat makan pun Jeno tiba-tiba mengambilkan minum untuknya, mengambilkan tisu atau peralatan makan. Dia juga mengambilkan makanan yang sekiranya Jaemin suka.

Jaemin itu peka, kemampuannya diasah sejak kecil jadi dia bisa membaca perilaku orang. Haechan terlihat menyukai Mark, Jisung dan Chenle yang walaupun terlihat sering bertikai tetapi sebenarnya mereka saling menyukai dan Jeno terlihat menyukai dirinya.

Itu terlihat sekali, bagaikan buku yang terbuka.

Jaemin kadang melirik Jeno yang menatapnya dan Jeno akan segera mengalihkan pandangannya saat ketahuan menatap Jaemin lalu ikut tertawa pada candaan Haechan untuk menutupi kegugupannya.

Jaemin tersenyum melihat Jeno yang tertawa hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit.

"Katanya kamu se-line denganku?" Tanya Jeno yang duduk disampingnya. Mereka berdua duduk menyendiri di sofa dekat pintu keluar, sedang yang lain menyanyi dan menari di tengah ruang tamu.

Silent Nana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang