xiv. Truth

225 20 6
                                        

Jaemin bangun dari tidurnya, menatap wajah tampan Jeno yang masih tertidur pulas. Wajah Jaemin merona teringat kegiatan panas mereka semalam.

Jaemin sudah memakai piyama, seprai pun sudah bersih, sepertinya Jeno sudah membersihkan badannya semalam. Jaemin terlalu lelah dan efek dari wine membuat dia cepat tidur.

Drrt.

Ada notifikasi di ponselnya, Suho mengajak bertemu nanti siang.

Jaemin duduk, merasakan sakit dari hole dan merambat sampai kaki dan pinggangnya.

"Mmh kamu sudah bangun?" Jeno membuka matanya, langsung bertanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Jaemin mengangguk. Sedikit mengernyitkan dahi untuk menahan sakit.

"Sakit ya?" Jeno mengelus pinggang Jaemin.

Jaemin hanya mengangguk.

"Maafkan aku." kata Jeno penuh rasa bersalah.

"Tidak apa, aku juga menginginkannya."

"Hari ini libur, cudle saja seharian yuk?" tawar Jeno.

"Sepertinya tidak bisa Jeno, Hyungku ingin bertemu."

"Kamu sakit gitu."

"Aku akan meminum pain killer. Tidak apa."

"Baiklah, aku juga ingin berkenalan dengan orang yang membesarkan dirimu." Jeno mengecup pipi Jaemin yang hendak beranjak dari duduknya.

" Jeno mengecup pipi Jaemin yang hendak beranjak dari duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno dan Jaemin memasuki ruang privat cafe Boom. Jeno terkejut melihat Suho yang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Hyung." Panggil Jaemin, Suho langsung menoleh dan tersenyum pada mereka berdua.

"Jeno kenalkan Hyung aku, Kim Joonmyeon."

Suho berdiri lalu mengganguk hormat pada Jeno, Jeno yang terkejut segera membungkuk hormat pada Suho.

"Ayo duduk!" Ajak Suho sambil tersenyum manis.

Jeno dan Jaemin lalu duduk di seberang Suho.

"Sebenarnya kami sudah pernah bertemu tetapi belum sempat berkenalan secara resmi." Kata Suho pada Jaemin.

Jeno mengangguk, dia tidak menyangka, Hyung-nya Jaemin adalah orang yang berpihak pada Jaejoong.

Pelayan datang dan mereka memesan.

Setelah pelayan pergi, Suho bertanya kepada Jeno yang ekspresi wajahnya terlihat terkejut dan kalut, "Jaemin banyak bercerita tentang aku?"

Jeno menggeleng.

"Kalau begitu silahkan bertanya, apapun yang menggangu pikiran kamu." kata Suho sambil tersenyum.

"Jaemin tahu Anda membeli saham di perusahaan D&E?" Jeno mulai berpikir buruk.

Silent Nana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang