xvii. Ingenuous

214 20 5
                                        

Jeno memasuki cafe 127 dengan rasa ingin tahu yang besar, sampai tadi saat kuliah, dia tidak bisa konsentrasi mendengarkan dosen.

Jaehyun terlihat duduk bersebelahan dengan Taeyong.

Taeyong mengenakan kemeja yang telah digulung lengannya, jas-nya tersampir rapi di kursinya. Sepertinya dari kantor dia langsung ke kafe. Jaehyun memintanya untuk datang ke cafe membahas tentang Jaemin.

"Annyeong." sapa Jeno.

"Oh kau sudah datang, duduklah!" kata Jaehyun.

Jeno pun duduk di depan Jaehyun dan Taeyong. Pelayan langsung datang menghampiri untuk mencatat pesanan mereka.

"Hyung tahu dimana Jaemin?" tanya Jeno to the point setelah pelayan pergi.

Jaehyun dan Taeyong mengangguk.

"Bisakah aku menemui Jaemin?"

Jaehyun dan Taeyong kompak menggeleng.

"Jaemin tidak mau menemui dirimu." kata Jaehyun.

"Aku mau meminta maaf Hyung."

"Meminta maaf?" Jaehyun menatap Jeno lalu menatap Taeyong bingung, mereka berdua hanya tahu alasan Jeno Jaemin putus karena Jaemin adalah mafia, tetapi kenapa Jeno malah mau minta maaf?

Tiba-tiba pelayan datang mengantarkan pesanan mereka, mereka pun berhenti membahas tentang Jaemin.

Setelah pelayan pergi, mereka pun menikmati hidangan sambil melanjutkan obrolan yang belum selesai.

"Kamu beberapa hari lalu meminta nomor Joonmyeon Hyung karena ini?" tanya Taeyong.

Jeno mengangguk.

"Karena Jaemin ngambek?" tanya Taeyong lagi.

Jeno bimbang, haruskah dia menceritakan rahasia Jaemin yang telah membunuh ayahnya pada Taeyong?

"Jaemin bilang, kalian putus karena kamu tahu kalau dia itu mafia." kata Jaehyun.

"Hyung tahu kalau Jaemin itu mafia?"

Jaehyun dan Taeyong kompak mengangguk.

Jeno terkejut karena kakak tingkatnya lebih tahu Jaemin daripada dirinya.

"Jangan bilang kalau kalian juga mafia?" tebak Jeno.

Jaehyun menggeleng, "Aku hanya manusia biasa Jeno." Jaehyun tidak mau membongkar rahasia Taeyong.

"Bagaimana kalian tahu kalau Jaemin itu mafia?"

Jaehyun dan Taeyong saling menatap, memikirkan jawaban yang logis agar rahasia Taeyong sebagai mafia tidak diketahui Jeno.

"Yang aku tahu, Jaemin itu anak mafia, orang tuanya dibunuh saat masih bayi. Joonmyeon Hyung yang bercerita saat dia membeli saham perusahaan Ayahmu." kata Taeyong.

"Uang untuk membeli saham itu adalah uang hasil penjualan perusahaan ayah Jaemin dulu." tambah Taeyong.

Jeno hanya diam, mencerna perkataan Taeyong.

"Ayahku yang bertanya dari mana uang untuk pembelian saham itu." pungkas Taeyong.

Jeno terdiam, berkesimpulan kalau Taeyong dan Jaehyun bukanlah mafia dan tidak tahu kalau Jaemin adalah mafia yang bertugas sebagai sniper.

Jeno menghela nafas, "Hyung... Ayahku dan Hyuk-jae Ahjusi adalah orang yang memanipulasi kecelakaan mobil orang tua Jaemin, yang berakibat meninggalnya orang tua Jaemin."

Taeyong terkejut, tidak menyangka kalau ayah Jeno berperan dalam kematian orang tua Jaemin.

Taeyong saling bertatapan dengan Jaehyun.

Silent Nana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang