Separated by distance

7 3 0
                                    

"Aku yakin kamu akan menungguku sampai aku kembali padamu"

Happy Reading

°°°°°°

Hari ini jevano ingin mengajak hana untuk pergi, entah kemana hana pun tidak tahu. Yang jelas tadi, kemarin jevano menelpon hana untuk bersiap karena ia ingin mengajak hana untuk jalan jalan

Hana bangun diwaktu subuh dan tidak tidur lagi karena takut akan kesiangan nantinya
Hana mempersiap kan outfit nya untuk berkencan dengan jevano
Saat hana sedang mencocokan pakaian jhonny lagi lagi datang mengganggu
"Tumben han, jam segini udah bangun" ucap Johnny di ambang pintu kamar hana. Hana tidak mengindahkan keberadaan sang kakak
"Hana kalo di tanya tuh jawab" lagi lagi jhonny berbicara.
Hana mendecak kesal "itu bukan pertanyaan kak! Lebih ke arah ngeledek tau!" ucap hana menoleh sebentar ke arah jhonny
Jhonny hanya tertawa tanpa suara dan lebih memilih untuk duduk di ranjang sang adik
"Mau kemana han?" kali ini bertanya serius rupanya
"Mau jalan jalan dong sama jevano" ucap senang hana
"Cih, belagu yang udah punya pacar... Kakak di tinggal terus" entah jhonny merasa hana telah jauh dari nya atau karena iri dirinya belum mempunyai pacar
Hana tertawa dan menjawab "apa sih kak? Lebay banget hahaha" hana terpingkal "lagi juga waktu aku sama Jeno kakak b aja tuh" hana mendengus
Jhonny hanya diam dan mulai merebahkan tubuh nya "hadeh... Kasur lo enak han, empuk" memang benar kasur hana adalah favorit jhonny.

Hana telah selesai mandi dan mulai bersiao untuk berdandan cantik, karena ia ingin jevano terus terpukau oleh nya
"Hana.... Jevano udah dateng tuh... " suara teriakan jhonny terdengar dari ruang tamu, ya saat ini ibu dan ayah hana sedang berada di rumah nenek sang hana.
Hana terjengkat kaget, bukan mengapa bahkan dirinya baru mendudukan diri untuk memulai makeup nya, namun jevano sudah terlanjur datang, dengan sigap hana keluar dari kamar nya dengan wajah yang masih fresh karena habis mandi
"Ih! Kamu kalo dateng bilang kek! Aku kan baru selesai mandi, belum make up nya... Kamu mau nunggu aku lama?!" hana marah marah, namun jevano hanya tertawa melihat tingkah hana
"Udah sih gapapa kamu make up aja sana... Jevano sama kakak disini" jhonny menegur hana
"Iya hana, kamu make up aja, aku juga mau ngobrol dulu sama ka jhonny" jevano ikut membenarkan kalimat sang kakak
Hana pun mengiyakan dan kembali ke kamar nya untuk bersiap.

"Duduk dulu van" jhonny mempersilahkan jevano untuk duduk terlebih dahulu
Lantas jevano pun duduk di sebelah kakak sang pacar "ka gue mau ngomong" jevano dengan nada pelan dan lirih
Seketika jhonny mengerut kan alisnya dalam "ngomong apa?" jhonny menegakkan tubuh nya tegak
"Jadi kak... -"

°°°°°°

Nara sedang merapihkan kamar kos nya yang terlihat seperti kapal pecah. Semenjak putus dengan yuqi dia sama sekali tidak memperdulikan keadaan kamar nya
Sudah hampir seminggu dirinya tanpa yuqi, sungguh berat, namun apa daya ini lah kenyataan, akan kah dirinya akan seperti Cinderella yang akan mendapatkan pangeran nya, itu terkadang terbesat dalam pikiran nya

Tok tok tok suara pintu kamar kostan nya berbunyi, Nara membangkitkan dirinya yang sedang melipat pakaian sambil terduduk
"Haiiii"
"Lo lagi aja?"
"Emang gak boleh nih? Yaudah gue pulang aja lah ya?" ucapnya
"Ih... Baper lo, udah buru masuk rez". Ya yang datang adalah rezvan, sang wakil osis. Sudah sejak Nara putus dengan yuqi, rezvan lah yang sering mengunjungi Nara dikosan nya, ya walau hanya sekedar memberikan makanan kepada Nara.

Rezvan menggeleng kan kepalanya saat melihat kostan milik nara, sungguh rezvan adalah tipe orang yang menyukai kebersihan dan ketertiban, saat melihat kostan milik Nara seketika rezvan bergidik ngeri
" yaelah gak ada kecoa tenang" Nara kembali melanjutkan kegiatannya melipat pakaian.
Rezvan sempat berdeham kecil dan mulai membantu nara " makanya kalo apa apa tuh jangan entar entar aja... Kan jadinya begini" rezvan memang sering menegaskan sesuatu kepada nara
"Iya iya sih... Ngomel mulu lo mah setiap dateng" nara mendengus sebal kepada rezvan
"Gue kaya gini buat lo nara" rezvan menatap mata nara dalam begitu juga dengan nara seakan terpaku dengan tatapan yang diberi rezvan padanya
"Dah ayo makan, sarapan dulu" rezvan mengambil tas yang dia letakkan di atas meja
"Ayo makan, jangan nolak"
"Iya nih gue mau makan, lo juga ya tapi" nara hanya menurut apa yang di katakan rezvan padanya karena di percaya rezvan tidak akan membuat nya berbuat salah.

My Triple Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang