belum siap menerima kenyataan

6 3 0
                                    

"Siap kah aku menjalani hari hari tanpamu?
Jika memang kamu ingin pergi, buat itu jadi mudah"

Happy Reading

Hana telah pulang dari rumah Sang pacar, setelah makan tadi hana di antar oleh jevano, ingin sekali jevano lebih lama bersama hana, namun katanya orang tua jevano ingin pergi sebentar dan jevano harus ikut. Mau tidak mau jevano mengantar hana pulang
"Makasih ya jevano... " hana turun dari motor gede milik jevano. Entah jevano memasang wajah asam
"Apa nya yang makasih han?" hana heran mendengar nya "aku justru minta maaf ngaterin kamu siang siang gini, panas... Nanti kamu langsung minum obat ya kalo misal nya pusing" hana menghela nafas
"Apa sih kamu? Aku gapapa... Lagian aku juga harus ngerjain beberapa file yang dikirim ka mahen lagi" ucap hana, namun jevano malah merubah raut wajah nya jadi agak...
"Dia minta bantuan lagi?" tanya nya tajam hana yang tidak tahu apa apa langsung menjawab "iyaa dia minta bantu doang ko... Nanti juga kalo udah jadi di anternya sama ka jhonny" ucap santai hana
"Hmm iya yaudah maaf ya. Dan makasih hari ini hana" jevano memberikan hana senyuman yang amat manis itu
"Iyaaa sama sama jevano, yaudah aku masuk ya? Hati hati kamu.. Jangan ngebut" ucap hana sebelum masuk rumah nya
"Iya iya hana, oh ya nanti aku telpon kamu ya?" jevano bertanya sambil menyalakan motor nya "Oke deh... Nanti aku angkat"
"Yaudah aku pulang ya? Assalamu'alaikum" ucap jevano
"Iya waalaikumsalam" jevano melajukan motor nya hingga meninggalkan pelataran rumah hana
Hana masuk rumah nya, dan kali ini rumah nya sepi seperti ada yang kurang
"Ma, ka jhon mana?" tanya hana ketika masuk rumah nya
"Jhonny lagi ngerjain skripsi... Biar cepet lulus katanya" ucap mama nya sambil menonton televisi
"Oh... Bagus deh tuh orang dapet hidayah" seusai berkata seperti itu hana meloyor ke dalam kamar nya dan mulai mengerjakan pekerjaan yang diberi mahen kemarin

°°°°°°

Sepulang Nara dan rezvan dari warung mpok ida Nara membuka room chat grup nya dengan hana dan yuna
Dan mengetikkan pesan
"Guys bisa ketemu gak?"
"Mau curhat nih..."
Setelah mengetik pesan itu Nara tinggal mandi dan ternyata hana telah membalas nya "yaudah ayo aja, gue kerumah lo apa lo pada yang kerumah gue?" ya seperti biasa, hana lah yang fast respon berbanding terbalik dengan yuna.
Namun setelah beberapa menit yuna membalas juga "Oke, kumpul dirumah siapa nih?" ketika selesai mandi Nara membuka grup chat nya lagi dan membalas "gue ke rumah hana aja, terus juga yuna lo kerumah hana ya gue otw" setelah mengirim itu Nara tersenyum
"Untung gue masih punya mereka" ucapan itu terlontar sendiri nya dari bibir nya

°°°°°

Mereka telah berkumpul di kamar hana, untung saja jhonny sedang tidak dirumah, karena jika tidak, pasti dia ikut ngerumpi bersama hana Nara dan yuna juga. Pernah, bahkan sering mereka berempat mengobrol bersama bahkan cewe cewe selalu curhat kepada jhonny dan meminta pendapat dari sudut pandang seorang laki laki

Flashback
"Ka jhonny kalo menurut kakak, cowo tuh gimana sih?" hana
"Gimane ape ye? Kalo ngomong yang jelas neng" jhonny
"Yaa lu gue tau gak bodoh bodoh banget ka, buat tau hal itu" Nara
"Maksud nya hana tuh ka... Kalo misal nya cowo suka sama cewe tuh dia bakal kaya gimana, dan apa sebenarnya cowo itu bisa dan memang ada cowo yang bisa setulus itu ke cewe?" yuna
"Ya... Ada lah" jhonny
"Siapa?!" hana, Nara, yuna
"Gue"
"Tulul banget sih kak?! Kita serius!" hana
"Lu serius dikit bisa kan kan! Kan gue jadi kasar" Nara
"Bukan ka jhonny kalo gak bercanda" yuna
Jhonny hanya tertawa melihat wajah kesal adik dan teman teman adik nya itu. Namun jhonny telah menganggap yuna dan Nara adalah adik nya juga, jadi tidak ada kecanggungan di antara mereka

My Triple Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang