go to beach

8 3 1
                                    

Setelah kejadian tadi Jeno mantan hana sang pujaan hati datang lagi dan membuat jevano sedikit gelisah. Jevano ragu akan perasaan hana yang masih bingung antara masih sayang dengan Jeno atau sudah bisa membuka halaman baru dengan jevano. Akhirnya malam itu. Ya. Setelah mengantar hana pulang jevano mengajak cakra dan yuqi untuk mengobrol sebentar untuk meringankan beban pikiran dan hatinya yang sejak kemarin mengganjal.

"Gimana ya" kata jevano membuat cakra dan yuqi bingung
"Gimana apaan lo. Belum apa apa udah gimana aja" kata cakra
"Kenapa lo van. Gak biasa biasanya kaya lo kaya gini" ucap yuqi
"Lo udah tau kan Jeno anak yang tadi baru dateng itu mantan hana" ucap jevano pelan
"Iya udah di kasih tau yuna" kata cakra
"Iya sama gue dikasih tau sama si Nara" ucap yuqi ikutan
"Kenapa emang?" lanjut yuqi
"Gak tau kenapa gue ngerasa takut, gue takut karena Jeno balik lagi hana malah bisa suka lagi sama dia yuq, cak." ucapan jevano terdengar sangat lirih
"Gue takut hana malah suka lagi sama Jeno dan mutusin buat balikan sama Jeno, padahal gue ngedenger ceritanya hana aja rasanya gue mau nyamperin si Jeno langsung gue abisin dia!. Seb*ens*k itu dia!! " kata jevano kesal
"Tapi disaat gue denger cerita hana gue coba buat tahan emosi gue, gue berusaha tenangin hati gue" ucap jevano dan didengar oleh cakra dan yuqi
"Kenapa lo harus takut hana balikan sama Jeno" kata cakra
"Lo gak perlu takut van, gue tau hana juga udah suka sama lo" ucap cakra memberi pendapat.
"Sekarang lo pikir baik baik, secara logis kalo lo disakitin apalagi lo liat pake mata kepala lo sendiri lo diselingkuhin. Apa lo mau balikan sama itu orang?" ucapan yuqi membuat jevano berpikir
"Lo harus percaya sama hana. Dan lo juga harus buat hana percaya sama lo. Kalo lo itu bener bener tulus ke lo van" ucap yuqi
"Nahh bener tuh kata yuqi. Kalo lo aja nggak percaya hana. Gimana hana bisa percaya lo" ucap cakra membenarkan opini yuqi
"Sebuah hubungan yang tidak didasari kepercayaan akan sulit untuk dijalankan" ucap cakra
"Hubungan tuh harus ada kepercayaan, kalo lo pada masing-masing gak percayaan yaa ribet" kata cakra lagi
"Wihhh tumben otak lo bener cak" kata yuqi
"Biasaa otak gue lagi di pake buat serius" ucap cakra tertawa
"Hmm gitu ya" kata jevano
"Iya jevano. Percaya sama hana van" kata yuqi
"Hana bukan cewe kaya gitu. Tenang aja" lanjut yuqi menenangkan hati dan otak jevano yang penuh dengan hana














Pagi hari yang sangat cerah pun datang lagi.
Ya hari ini kelas 11 SMA Taruna akan pergi ke pantai bersama. Tentunya acara ini diikuti dengan hana,nara, yuna. Dan tentunya jevano, yuqi dan cakra pastinya. Ini adalah pertama kalinya hana ke pantai karena itu hana sangat senang mendengar bahwa sekolah nya mengadakan acara ke pantai karena mereka selesai ujian.
Mereka sekarang sedang menunggu bis untuk datang. Dan ya. Hana sangat mabuk darat namun memaksakan diri untuk ikut karna ia sangat ingin ke pantai
"Han, lo yakin gapapa?" ucap yuna
"Iya han. Lo kan parah kalo mabok" kata Nara
"Gue juga sebenernya bingung tapi gue pengen banget ke pantai jadi biarin aja lah" kata hana
"Yaudah iya nanti kita duduk di bangku yang bertiga aja ya. Biar kalo lo mabok bisa gampang ngurusin nya" ucap yuna
"Iyaaa byunbyun" kata hana
"Halahh ntar juga ayang nya yang ribet" kata Nara
"Ishhh kalo ngomong" kepala Nara di jitak oleh hana
"Adaww sakit hanaaa" ucap Nara kesal














Bis pun tidak lama sampai. Melihat bis saja sudah mau muntah rasanya. Ya memang sepertinya hana sangat phobia terhadap kendaraan seperti mobil dan bis
Mereka akhirnya masuk kedalam bis. Hana benar benar seperti sudah mau muntah namun masih bisa ditahan olehnya
"Han serius gapapa?" ucap Nara
"Han lo udah pucet aja sih?" yuna ikut panik
Hana hanya diam karna kalau dia banyak bicara bisa bisa tambah mual dianya
Tempat duduk jevano yuqi dan cakra berada di belakang bersama Jeno juga. Ya. Jevano berusaha untuk tidak ambil pusing tentang hubungan lama hana dan jeno dan memutuskan untuk berteman saja karna jeno tidak membuat ulah. sedangkan hana Nara dan yuna berada di tengah
Baru mulai perjalanan hana ternyata sudah tidak kuat dan mengambil kantong kresek yang sudah ia bawa tadi. Dan. Ya dia memuntahkan semua isi perut nya yang tadi ia isi dirumah
"Hanaa. Tuh kan gue bilang apa" ucap yuna
"Ya Allah han. Baru jalan udah muntah aja" kata Nara
Hana tetap diam dan masih mengeluarkan rasa mual dia. Mendengar Nara dan yuna berisik jevano langsung menghampiri tempat duduk mereka dan melihat hana sedang memuntahkan semuanya dan di bantu oleh Nara yang memijat leher hana dan yuna yang membalurkan minyak angin kepada hana
"HANA KAMU KENAPA?" Ucap jevano panik
"Muntah lah. Pake nanyaaa lagi!" ucap yuna
"Yaudah bisa pindah bentar gak. Gue urusin dia dulu bentar ya?? Tolong" ucap jevano ke yuna dan nara
"Kan gue bilang apa ribet kan si jevano" kata Nara
"Iya bentar dulu tapi gue mau belurin minyak angin dulu bentar. Lo awas dulu" kata yuna
"Iyaiya cepet" jevano panik dan takut hana kenapa kenapa
"Tuh udah urusin deh tuh cewe lo. Gue juga bisa bisa mual kalo lama lama begini" kata yuna
Akhirnya yuna dan nara pindah ke bangku yang jevano duduki
"Hana kok kamu begini sih han" kata jevano sambil mengelus kepala hana yang tersandar di bahu jevano. Hana sudah lemas rasanya
"Aku emang gini van. Gak bisa naik kendaraan" suara hana sangat kecil namun masih terdengar oleh jevano
"Ya kalo tau begitu kenapa tetep ikut coba?? Kalo kamu malah sakit gimana han?" ucap jevano memarahi hana
"Aku mau banget ke pantai baru kali ini aku ke pantai van" ucap hana
"Astaga han... Kamu bisa pergi bareng aku kalo gitu. Kita bisa naik motor biar kamu gak mabok kaya gini." ucap jevano
"Heheh yaudah iya maaf" kata hana.
"Yaudah sekarang kamu tidur aja deh. Aku tepuk tepuk kepala kamu ya han" kata jevano dan diangguki oleh hana

Dikursi belakang ada cakra yuqi yuna dan nara yang sedang membicarakan hana dan jevano
"Gue bilang juga apa kan byun, kita gak perlu repot sekarang mah, ada si jevano yang ngurus dia" kata nara
"Iya bener juga. Gak. Capek ngurus hana" ucap yuna
"Byun, kamu mual gak?" kata cakra
"Kenapa emang" singkat yuna
"Ish kenapa gak mual sih? Kan aku bisa ngurusin kamu kaya jevano gituuu" rengek cakra
"Lo stress ya cak? Jevano aja ngeliat hana gitu malah panik, ini lagi malah nyuruh cewenya buat mual" kata nara
"Udah gak beres dia yang" kata yuqi membenarkan kalimat nara
"Lo emang mau gue sakit?" ucap yuna
"Yaaa gak gituuu, cuma ya pengen aja ngurusin kamu byun" kata cakra
"Yaudah makanya lo kalo ngomong yang bener, kan bisa ngurusin yang lain. Bukan muntahan anehh" ucap yuna
"Heheh iya maaf maaf:("
"Na, kamu gak sakit juga kan" kata yuqi
"Gak belum" kata nara
"Ko belum emang mau?" kata yuqi lagi
"Ya gue juga masalah nya mabuk darat juga. Ya wanti wanti aja sih gue mah" kata nara
"Yaudah kalo kamu mabok juga aku yang bakal jadi dokter kamu" ucap yuqi
"Ih apaan sih" kata nara sambil senyum senyum














Akhirnya hana pun tertidur di samping bahu jevano dan jevano pun ikut tertidur di atas kepala hana. Mereka yang di belakang pun sedang ada di alam mimpi mereka, saling menyandarkan kepala. Ya jarak dari sekolah ke pantai cukup jauh memakan waktu 3 jam perjalanan jika tidak macet.
Namun ada satu orang yang masih terjaga. Ya. Jeno
Jeno memperhatikan jevano dan hana yang sedang berbagi tempat untuk tidur dilihatnya lamat lamat wajah hana yang sangat ia rindukan dengan tatapan yang sangat sendu
Ternyata yuna sudah bangun sejak Jeno menatap hana. Disaat Jeno ingin kembali ke tempat duduk nya. Ya depan bangku milik yuna dan cakra, yuna langsung menegur Jeno
"Gak usah kaya gitu jen. Yang salah di awal itu lo. Yang ninggalin hana itu lo. Yang khianatin hana itu lo. Jadi sekarang biarin hana bahagia" ucap yuna penuh penegasan
Jeno hanya mendengarkan tanpa berkomentar














mereka sedang ada di rest area untuk berhenti sejenak ada yang ke toilet ada yang beli makanan. Yuna Nara merasa lapar dan memutuskan untuk keluar membeli popmie untuk di makan di bis.
"Yang beli makan yuk laper" ucap nara. Ya biasa bucin nya sudah tercium:)
Yuqi yang baru bangun langsung merenggangkan lehernya yang sedikit pegal karna miring daritadi
"Hmmm iyaa" kata yuqi
"Cakra... Heii cak bangun" ucap yuna
"Hmm iya kenapa?" suara khas bangun tidur membuat yuna sedikit salah tingkah
"Ayo beli makan dulu laper gue" kata yuna
"Hmm iya bentar ngulet dulu akunya" ucap yuqi.
Sebelum mereka keluar bis yuna memutuskan untuk membangun hana untuk menanyakan apa yang ingin dibeli hana
"Han, bangun han" kata yuna sambil berbisik pelan
Hana yang memang tidak terlalu lelap langsung terbangun
"Eh iya? Udah sampe?"
"Belum, ini rest area. Lo mau nitip gak atau mau kekamar mandi dulu sana?" kata yuna
"Hmm gue nitip aja deh popmie dua ya buat gue sama jevano, sama jeruk peras anget ya" kata hana dan memberi uangnya pada yuna
"Hmm oke" kata yuna dan langsung keluar dari bis dan sudah ditunggu oleh yuqi cakra dan nara
"Mesen apa dia?" ucap cakra
"Popmie sama jeruk anget" kata yuna
"Kamu mau apa byun aku traktir" kata cakra
"Kamu mau apa aja aku beliin tenang" katanya lagi
"Harus lah... Jangan harap gue nolak ya cak" kata yuna.
"Iya iyaa apapun demi byuna"kata cakra lagi
Membuat pipi yuna terasa panas

"Nara. Kamu mau apa sayang?" ucap yuqi
"Hmm bakso aja gak sih? Aku sih bawa mangkok plastik di tas" kata Nara
"Yaudah aku pesen ya. Sama jeruk atau teh nih?" ucap yuqi lagi
"Hmm jeruk aja deh biar gak mual" kata Nara
"Mual juga gapapa. Nanti aku tanganin na" kata yuqi.
"Udah sana pesen ih." Nara mendengus
"Iyaiyaa sayangg" lagi lagi yuqi memanggilnya sayang dengan frontal. membuat seakan Nara akan melayang dibuatnya















 membuat seakan Nara akan melayang dibuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantai yang akan mereka kunjungi














Segitu dulu ya dari nini. Jangan lupa vote and komen ya guys ya.....
Perjuangan nini tolong di support makasih buat para readers ku;)
JANGAN LUPA
VOTE AND KOMEN
bye bye:) see you

My Triple Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang