My Triple Prince

menutupi masalah

Setelah mereka berkumpul dadakan jevano kembali kerumah nya karena hana juga sedang dirumah nya sekarang. Dilihatnya hana tidak ada di ruang tamu seketika dia panik seakan takut kehilangan hana
"HANA?! HANA KAMU DIMANA?!"
"BUNDA!!HANA MANA BUN!!"ucap nya berteriak, karena rumah dia besar tidak akan kedengaran ke rumah tetangga
"Apa sih? Kenapa teriak teriak" sahut yang di cari oleh jevano dari dapur. Melihat hana baik baik saja jevano langsung melepas nafas lega
"Kirain kamu kemana han" ucap jevano rasa khawatir nya mereda
"Daritadi hana disini vano... Kita lagi bikin kue. Bunda mau ngajarin hana bikin kue" ucap bunda jevano
"Kamu mau ikut gabung gak? Sini biar rame" ucap bunda
"Bunda sama hana duluan aja"
"Hana aku ke kamar ya bentar" ucap jevano
"Iya" hanya itu yang hana lontarkan. Hana sedikit melihat wajah jevano yang khawatir, cemas dan waswas campur aduk
Hana menerka nerka apa yang sebenarnya ditutupi jevano
Lamunan hana buyar saat bunda memanggilnya
"Hana"
"Eh iya bunda?" ucap hana kikuk
"Kamu kenapa?" tanya bunda
"Enggak bun gak apa apa" hana menjawab sambil tersenyum
"Oalah.. Ini han brownis nya udah jadi. Kamu makan gih sama jevano" ucap bunda
"Ih tapi bun ini kan belum selesai. Masa hana ninggalin bunda kerja sendirian" ucap hana. Ya. Memang dia disuruh untuk memanggil bunda jevano dengan sebutan 'bunda'
"Udah gapapa udah biasa bunda mah. Disini yang perempuan cuma bunda sama bibi. Tapi bibi lagi pulang kampung dulu" ucap bunda
Heol!! Bahkan jevano memiliki asisten rumah tangga. Hana tidak menyangka
"Oh yaudah bun, aku kekamar jevano dulu ya" kata hana
"Iya sayang" padahal bunda baru bertemu dengan hana hari ini. Tapi perlakuan nya seperti sudah kenal bertahun tahun. Dan kini bunda menganggap hana seperti anak nya sendiri

~•••••••••••••••~

Nara dan yuna masih tidak menyangka bahwa jevano yuqi dan cakra memiliki musuh. Sebab anak anak itu terlihat sangat mudah bergaul dan tidak terlihat buruk.
Mereka sedang berkumpul untuk berbincang dikosan nara. Nara dan yuna ingin sekali memberi tahu hana tentang masalah ini. Tapi jevano menyuruh mereka tutup mulut agar tidak menceritakan kepada hana
"Duhh gimana ini jadinya" ucap Nara
"Gue juga gak nyangka mereka punya musuh" yuna juga sedang kebingungan kini
"Ini kayanya bukan masalah biasa byun. Kayanya masalah ini cukup besar sampai mereka begini" ucap Nara
"Gue juga ngerasa gitu na. Gak mungkin kalo mereka musuhan kaya anak kecil sampe keliatan banget aura marah nya" ucap yuna seakan menambah ketakutan Nara
"Aelahhh kenapa kita kejebak yang beginian sih!! Serem kann" ucap Nara
"Kek difilm ya na kita? Seru gak sih? Haha" yuna malah membuat ini menjadi bahan candaan untuk nya
"Ihhh OGEB BANGET LO BYUN!! INI SERIUS" Nara mendengus yuna yang malah sangat santai. Namun di balik kesantaian yuna ada juga rasa takut di balik nya
"Tapi gue pengen banget kasih tau ini ke hana. Masa iya kalo nanti masalah tambah besar baru kita bilang ke dia" ucap yuna
"Itu yang gue pikirin dari tadi. Sebenarnya aja kan kita gak boleh tau tentang ini kata jevano.. Tapi pacar pacar kita udah kasih tau duluan" ucap Nara
"Alasan apa yang bikin jevano mau nutupin ini ke hana coba?" yuna sungguh tak abis pikir masalah apa yang terjadi sebenarnya dengan jevano dulu
"Iya gue yakin, pasti ada alesan buat jevano nutupin ini, gak nutup kemungkinan kalo musuh nya ini adalah musuh inti si jevano" ucap Nara menambah persepsi
Huh...... Sungguh panas kini otak Nara dan yuna yang berpikir keras siapa felix dan apa hubungannya dengan jevano dkk

Hana mulai menaiki tangga untuk menuju kamar jevano. Sungguh rumah ini sangat besar dan sangat mewah.
Tadinya hana tidak tau dimana letak kamar sang pacar namun dia samar samar mendengar suara yang berasal dari satu kamar
"Beraninya lo dateng ke hidup gue lagi!! Gue janji gue gak akan tinggal diem kalo lo sampai berani nyakitin orang terdekat gue lagi apalagi keluarga gue!!! Dan satu hal!! Sampai lo berani nyentuh hana, abis lo sama gue!!" ucap jevano dari dalam. Hana mendengar itu langsung menautkan alisnya sangat dalam
Apa maksud jevano tadi? Jevano terdengar sangat marah. Kenapa namanya disebut? Seketika hana pusing memikirkan nya