Greta Adora (end)

14.3K 1.5K 102
                                    

Tripeeeeelll gak tuh💆🏻‍♀

***

Genius mengikuti langkah Tiara menuju kelas. Ia tahu Tiara sedang di atas angin saat ini. Terlihat jelas dari langkah kaki Tiara yang begitu semangat menuju kelas disertai siulan senang dari bibirnya. Entah gadis macam apa yang Genius bela selama ini sampai ia mengabaikan tunangannya sendiri.

"Ra," panggil Genius saat ia memasuki kelas dan Tiara sudah duduk di bangkunya.

"Ya, Gen?" sahut Tiara dengan senang. Ekspresinya sangat cerah.

"Gue dengar semua yang lo bilang ke Greta di UKS."

Wajah Tiara sontak berubah. Gadis itu pucat dan mendadak kikuk. Genius tahu kalau Tiara tidak bodoh. Genius juga tahu kalau Tiara tidak buta selama ini.

"Gue bela lo selama ini bukan karena gue ada perasaan suka sebagai cowok ke lo. Tapi gue menghargai lo sebagai sahabat gue sejak kecil. Lo yang selalu jadi teman main gue. Tapi makin ke sini gue sadar kalau semuanya mulai salah. Gue gak bisa lagi kayak sebelumnya. Dan lo gak mungkin udah lupa soal yang gue bilang waktu itu. Gue suka Greta. Gak. Gue sayang Greta."

Tiara tidak terima. Ia memalingkan wajah ke arah pintu kelas bertepatan dengan masuknya gadis yang baru saja Genius sebut namanya. Tiara muak. Ia sudah banyak menghabiskan waktu menemani Genius sejak dulu. Tapi saat mereka remaja, Genius malah menerima perjodohan konyol dari orangtuanya. Dan hal yang paling menyebalkan adalah gadis yang akan bersanding dengan Genius.

Sejak dulu, awal mereka masuk ke sekolah ini, Tiara sudah membenci Greta. Gadis itu terlihat sangat mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Tidak hanya teman di dalam kelas saja atau teman satu Angkatan mereka, Greta juga memiliki teman di berbagai kelas dan kakak kelas.

Tiara iri. Tapi ia tidak bisa menyaingi Greta. Ditambah lagi saat tahu Greta lah yang jadi tunangan Genius, Tiara semakin meradang dengan kebencian yang kian memuncak. Tiara tidak terima dengan kenyataan itu. Ia tidak mau melihat Greta dengan mudah mendekati dan mendapatkan Genius. Bagi Tiara, Genius hanya pantas dengannya bukan dengan Greta.

"Lo ngomong apa sama Gen, hah?!" bentak Tiara sambil berlalu mendekati Greta dan mendorong bahu gadis itu.

Genius membelalak. Ia tidak menyangka kalau Tiara akan berbuat seperti itu. Greta tidak salah apa-apa. Bahkan gadis itu tidak sempat berbicara apa pun dengan Genius sejak tadi karena selalu saja diganggu.

"Lo apa-apaan sih?!" sentak Genius sambil berdiri di depan Greta.

Greta menatap bingung punggung Genius. Ia sampai memejamkan mata dan menyilangkan kedua tangan di depan wajahnya ketika Tiara mengamuk hendak menerjangnya. Untungnya Genius bergerak cepat memeluk Greta agar terlindungi dari kekasaran Tiara.

"TIARA, STOP!" seru Genius kesal.

Napas Tiara tersenggal-senggal karena emosi yang membengkak di dadanya. Melihat bagaimana Genius membela Greta semakin membuat Tiara membenci gadis cantik itu.

"Lo ngerusak hubungan gue sama Gen! Lo perusak! Lo cewek gak tahu diri!" teriak Tiara dengan kedua tangan yang selalu terulur untuk mencoba menggapai Greta.

Genius menatap tajam pada Tiara. Sedangkan kedua lengannya masih membelit tubuh Greta dalam sebuah dekapan hangat. Greta tersenyum tipis. Tiara membuka sendiri sifat aslinya di depan semua orang.

"Gue takut..."

Mendengar cicitan ketakutan Greta, Genius mengeraskan rahangnya. Apa Tiara selalu seperti ini saat ia tidak melihat langsung bagaimana dua gadis itu sedang berhadapan? Sial. Harusnya Genius tidak lalai.

"Dam! Lo bawa ini cewek gila keluar dari kelas!"

Tiara membelalak mendengar Genius mengatainya gila. Apalagi sekarang Adam menarik kedua lengannya dengan paksa meninggalkan kelas. Tiara memberontak dan memaki Greta berulang kali.

SHORT STORY NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang