____________________________________
CERITA INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI. JADI KALO ADA YANG SAMA YA GAK SENGAJA.OKE!
HAPPY READING PART 19
____________________________________
"Aish anjing arghhhh" Putra membanting handphone nya pada sofa ruang tamu panti asuhan.Mereka berada di panti asuhan. 53 anggota ikut hari ini. Sekarang ke-5 intinya tengah duduk di ruang tamu panti, sementara yang lain sedang membantu membuat kerajinan untuk dijual.
"Lo kenapa si Tra, emosian Mulu perasaan dari pagi" Farrel di sebelah Putra bertanya, sahabat yang satu itu marah-marah dari tadi pagi.
"Tau lah njing, pusing gue" Putra menggaruk kepalanya kasar, terlihat dari raut wajahnya ia sangat frustasi.
Sebagai pak ketua yang baik, Zean berdiri dan berpindah duduk di sebelah Putra. Menepuk pundak kanan putra dua kali sampai sang empu menoleh.
"Lo kenapa, cerita aja sama kita-kita" kata Zean berusaha membujuk.
"Lo semua serius mau dengerin cerita gue" Putra sepertinya sedikit ragu untuk bercerita, pasalnya semua sahabatnya itu sengklek, tidak ada yang benar.
"Emang ada apa sih kawandd" Farrel merangkul Putra dari samping kiri.
"Janji gak ketawa?" Putra mengedarkan pandangannya ke-4 temannya yang sedang melihatnya.
Reno menyerjit bingung, cowok yang masih menggunakan seragam sekolah khas SMA Astropeda dengan almamater berwarna abu-abu. "Apa yang bisa buat ketawa, ada yang ngelawak ya?. Perasaan Lo belum cerita deh Tra"
"Astaghfirullah, mimpi apa gue punya temen kayak Lo Ren, Ren" Farrel menepuk dahinya.
"Lo lagi gak mimpi Rel, kan Lo lagi gak tidur" ucap Reno menyengir tanpa dosa.
Hening beberapa detik, sampai akhirnya suara seorang gadis kecil membuat atensi mereka teralihkan. Aqilah, gadis kecil itu berlari mendekat ke arah Farrel.
Sejak mereka datang, mereka belum melihat Aqilah. Dikarenakan Aqilah tidur siang, jadilah mereka baru bertemu sekarang.
"Hai cantik, bangun tidur nih" Farrel langsung mengangkat Aqilah dan mendudukan Aqilah di pangkuannya.
Aqilah mengedarkan pandangannya, melihat satu-persatu orang yang duduk disana.
"Abang Zen, Abang Adit, Abang Utah, Abang Reno, Abang Arel" Aqilah mengabsen satu-persatu inti Arpen yang ada disana. Btw, Utah adalah panggilan Aqilah untuk Putra.
"HanHan mana?" Tanya Aqilah ketika menyadari HanHan nya tidak berada disana.
"HanHan gak kesini ya" bahu Aqilah merosot kecewa. Hari yang ia tunggu-tunggu adalah hari kedatangan para Arpen. Salahsatunya adalah menunggu Farhan, orang yang selalu menghiburnya. Sebenarnya Aqilah juga dekat dengan yang lain, tapi dirinya lebih dekat dengan Farhan.
Aqilah kecewa?, Iya. Jujur saja ia sangat mengharapkan kehadiran Farhan disini. Terlebih banyak hal yang ingin ia ceritakan.
"Yaudah deh, Qila mandi dulu, udah sore. Tapi HanHan gapapa kan Abang?" Aqilah bertanya seolah-olah ia tahu bahwa Farhan sedang tidak baik-baik saja.
"Gapapa kok, nanti kesini" jawab Farrel dengan senyum yang senantiasa merekah di wajahnya.
Aqilah turun dari pangkuan Farrel, ia berlari ke arah kamarnya. Anak itu lucu, sangat lucu, sayang sekali ibunya menelantarkan anak selucu Aqilah.
Kembali pada pembahasan awal, Farrel menatap Putra penuh tanya. Apa yang bisa membuat seorang Putra Arroni Fandrezo marah-marah dari tadi pagi.
"Katanya mau cerita Tra" Farrel mulai bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Farhan Farrel The Twins "SELESAI"
Ficção AdolescenteSi kembar Ini cerita tentang Farhan dan Farrel. Remaja yang harus tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah. DILARANG MENJIPLAK!! Up 1: 19 Juni 2022 End: 28 Desember 2022 *Maaf jika ada kesalahan dan tidak jelas. Karena ini cerita pertama Author jadi...