31. Ultah Bunda

247 11 1
                                    

____________________________________________
CERITA INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI. JADI KALO ADA YANG SAMA YA GAK SENGAJA

OKE

HAPPY READING PART 31
____________________________________________
"Assalamualaikum" Farhan masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu sudah ada Farrel.

"Waalaikumsalam" jawab Farrel menoleh sesaat ke arah Farhan lalu kembali fokus pada handphone nya.

Farhan berjalan lalu duduk tidak jauh dari Farrel. Ia meletakkan tasnya di bawah sofa lalu meletakkan jaketnya di atas tas.

"Bunda mana?"

"Lagi keluar, Oma pergi nganter Tante Sesil sama Dea imunisasi. Kalo om Dimas kerja belom balik" padahal Farhan hanya menanyakan kemana Devi, tapi jawabnya dari Farrel menjelaskan semua penghuni rumah keluar.

Farrel sudah mengganti bajunya. Ia mengenakan kaos hitam seru.ta celana pendek selutut dengan rambut yang basah, sepertinya ia baru selesai mandi.

"Gue mandi dulu, nanti baru siapin kuenya" ucap Farhan lalu berdiri membawa tas dan jaketnya ke lantai dua, memasuki kamar lalu bersiap untuk mandi.

Hari ini, adalah hari kelahiran Devi Anggraini. Bunda hebat yang mampu membesarkan dua jagoannya tanpa seorang suami. Bunda hebat yang mampu membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga. Bunda hebat yang tidak pernah mengeluh. Sungguh! Devi adalah wanita paling dicintai oleh Farhan dan Farrel.

Farhan selesai mandi, ia berjalan turun dari lantai 2 ke lantai 1 untuk mengambil kue di kulkas, kue yang tadi malam ia ambil.

Selama semalaman kue itu ada di kulkas, Devi tidak mengetahuinya karena Devi jarang membuka kulkas.

Farhan membawa kue coklat itu ke ruang tamu. Disana Farrel sudah membersihkan lilin putih berangka 36.

"Sini Han, Lo pompa balonnya aja, gue masang lilinnya" ucap Farrel.

Farhan mengangguk lalu meraih balon, ada 2 balon bertuliskan angka 3 dan 6. Mereka berdua mempersiapkan perayaan ulangtahun Devi. Hanya berdua.

Setelah beberapa menit mereka berkutik dengan balon-balon dan juga hiasan-hiasan dinding. Kini, ruang tamu rumah sudah meriah dengan beberapa balon yang ditempel di dinding. Ditambah lagi kue coklat kesukaan Devi yang kelihatannya sangat lezat.

"Akhirnya selesai" ucap keduanya kompak.

Mereka hanya tinggal menunggu Devi pulang. Belum sempat mereka duduk, pintu rumah terbuka, menampakkan sosok wanita cantik dengan postur tubuh tinggi. Memakai kemeja pink polos dan celana hitam membuatnya tampak seperti remaja.

Devi terkejut kala melihat balon warna-warni di ruang tamunya. Farhan dan Farrel langsung memposisikan diri didepan Devi lalu berteriak.

"Selamat ulang tahun bundaaaaa!" Teriak keduanya kompak.

Devi melangkah maju, lebih mendekat ke arah Farhan dan Farrel. Ia langsung g memeluk dua putranya, ia menangis dalam pelukan Farhan dan Farrel.

"Makasih, bunda sayang Klian" ucap Devi di sela-sela tangisannya.

Setelahnya, Devi melepas pelukannya lalu menghapus sisa-sisa air mata di pipinya. Sungguh, ia sangat cengengesan jika menyangkut tentang kedua putranya.

"Bunda tiup lilin dulu ya"

Devi mengangguk lalu duduk. Farhan duduk di sebelah kiri Devi sementara Farrel duduk di sebelah kanan Devi.

Lilin angka 36 itu dinyalakan menggunakan korek. Sebelum ditiup, mereka berfoto dengan senyum diwajahnya.

Devi sangat bahagia memiliki Farhan dan Farrel. Keduanya sangat amat berharga bagi Devi.

Farhan Farrel The Twins "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang