39. Ketemu?

335 16 0
                                    

____________________________________________
CERITA INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI. JADI KALO ADA YANG SAMA YA GAK SENGAJA.

OKE

HAPPY READING PART 39.
____________________________________________

Ferdi duduk di ruang tamu setelah sampai dirumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ferdi duduk di ruang tamu setelah sampai dirumahnya. Rasa lelah setelah menghajar habis-habisan seorang remaja yang tidak tahu apa-apa.

"Lihatlah Alam, anakmu tidak berdaya di hutan" monolognya sambil tersenyum setan.

Ia lalu terkekeh kecil mengingat kembali kepuasannya memukuli Farrel hingga cowok itu tidak berdaya. Rasa dendam sudah menyelimuti hatinya hingga Farrel yang tidak tahu apa-apa menjadi sasarannya.

"Zieffa, papa akan balaskan dendam ini secara tuntas!"

Ia lalu berdiri dan menuju ke lantai dua, berniat ke kamarnya. Namun saat melewati kamar Zieffa, ia mendengar suara anaknya.

"Aku cantik, pasti nanti Alam makin sayang sama aku"

Dengan pelan Ferdi membuka pintu kamar Zieffa, dan terlihat anaknya sudah mengenakan dress putih dan high heels hitam, Zieffa sangat cantik.

"Zif" panggil Ferdi, ia mendekat ke arah putrinya.

"Hai papa, aku mau pergi ya, tadi Alam telfon aku katanya dia mau ajak aku makan malam" Zieffa memeluk Ferdi dengan manja.

Ferdi menyisir rambut putrinya menggunakan jari-jari tangannya. Rasanya ia ingin menangis bila Zieffa berkata demikian.

Jelas, kali ini Zieffa halusinasi. Alam tidak akan pernah menelfonnya lagi karena akses komunikasi Alam terhadap Zieffa sudah diblokir oleh Ferdi.

"Pa, papa mau anterin Zieffa gak? Anterin ya please"

Ferdi bingung, jika ia turuti mau dibawa kemana anaknya ini, bertemu Alam? Oh tentu tidak.

Mau tidak dituruti tapi ia tidak mau Zieffa sedih, tapi mau bagaimana lagi, ia harus menolaknya dan memikirkan alasan supaya Zieffa tidak merengek.

Ferdi menjauhkan tubuh Zieffa dari pelukannya lalu berkata "Diluar hujan sayang, Alam tadi telfon papa katanya makan malemnya di undur, nanti kalo jadi papa anterin"

Zieffa mendesah kecewa, ia lalu beralih duduk di bibir ranjang dengan tangan yang dilipat di depan dada. Persis seperti anak kecil.

Walaupun usianya sudah 33 tahun, ia masih cantik dan terlihat awet muda. Sifatnya yang manja sangat amat disukai Ferdi.

Ferdi mendekat lalu ikut duduk di sebelah Zieffa, ia mengelus-elus rambut panjang putrinya.

"Jangan ngambek dong. Oke, nanti papa anterin tapi gak hari ini, diluar hujan sayang" ucap Ferdi dengan lembut.

"Papa janji ya?"

"Iya, papa janji"

Zieffa kembali memeluk Ferdi, pelukan erat yang sangat disukai Ferdi.

Farhan Farrel The Twins "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang