Si kembar
Ini cerita tentang Farhan dan Farrel. Remaja yang harus tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah.
DILARANG MENJIPLAK!!
Up 1: 19 Juni 2022
End: 28 Desember 2022
*Maaf jika ada kesalahan dan tidak jelas. Karena ini cerita pertama Author jadi...
____________________________________ CERITA INI MURNI PEMIKIRAN SENDIRI. JADI KALO ADA YANG SAMA YA GAK SENGAJA.
OKE.
HAPPY READING PART 56 ____________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Peringatan!
Part ini full menceritakan tentang Adit, jadi jangan heran kalo gak ada Farhan atau Farrel disini. Oke
•••••
Bel masuk sudah berbunyi 20 menit yang lalu, tapi entah kenapa guru mapel tidak kunjung datang ke kelas.
Kelas 12 IPS 3 sudah tidak terkendali, suara dimana-mana. Mereka menyimpulkan bahwa 4 jam mapel pertama adalah Jamkos.
"Woylah, balikin!" Putra sedang mengejar seorang cewek yang mengambil handphone nya di atas meja.
"Bayar dulu uang kas Lo! Baru gue balikin hp Lo!" Kata cewek itu.
Nama nya Lily, bendahara kelas 12 IPS 3 yang sering dihindari murid laki-laki.
"Li, balikin!" Putra terus mengejar Lily sampai akhirnya ia mendapatkan handphone nya kembali.
"Nanti gue bayar" Putra berjalan santai ke arah bangkunya.
"Kapan?!" Teriak Lily.
"Kapan-kapan" jawaban Putra membuat Lily tersulut emosi.
Lagi-lagi Putra dikejar sampai-sampai ia harus keluar kelas.
Adit yang melihat itu tertawa keras melihat temannya dikejar rentenir kelas. Lily yang melihat Adit tertawa langsung menghampiri Adit.
"Lo juga! Jangan ketawa Mulu, bayar!"
"Nanti Li, gue baru beli buku baru buat Adek gue" kata Adit.
Lily memilih mundur. Ia tahu Adit bukan dari kalangan orang kaya, orangtuanya juga sudah tidak ada dan ia harus menghidupi dua adiknya.
Adit kembali menatap pintu saat ia melihat seorang guru lelaki yang sedang menjewer telinga Putra dan menyeretnya ke depan kelas.
"Ampun pak, gak lagi deh" Putra memohon.
"Kamu! Berani mau membolos" Pak Anton kembali menjewer telinga Putra lebih kencang.
"Aduh,duh. Biasanya juga bolos pak" perkataan Putra membuat pak Anton menjewer lebih kencang lagi.
"Iyaaaaa, pak ampun, gak lagi pak!" Putra berteriak sembari berusaha melepaskan tangan pak Anton dari telinganya.
Pak Anton melepas jewrannya. Ia lalu menyuruh Putra duduk di tempatnya semula.
"Baik, supaya tidak membuang waktu, kalian kerjakan 50 soal dalam LKS halaman 34-37. Kalian tidak akan sendiri menjawab 50 soal tersebut. Bapak akan sebutkan, satu kelompok berisi 4 orang untuk menjawab 50 soal tersebut"
