CHAPTER 27

327 62 2
                                    

Pesta semakin meriah sebab semakin malam tamu semakin banyak yang berdatangan. Hampir sebagian bangsawan yang berkumpul di aula sibuk menggosipkan sosok anak Lufian yang telah lama menghilang dan sekarang tiba-tiba Lufian ingin mengadakan pesta peresmian.

“Aku tidak tahu apa yang dilakukan Grand Duke itu, apa dia tidak salah mengenali seseorang?”

“Aku juga heran, bukankah ini sudah sangat terlambat.”

“Mungkin saja dia sudah gila karena terlalu lama sendiri dan menganggap anaknya masih hidup.”

“Menyedihkan sekali.”

Octavian yang kebetulan sedang berkeliling untuk mengecek keamanan merasa kesal mendengar perbincangan para bangsawanita yang entah apa gunanya bicara buruk. merasa di pelototi seseorang (Octavian), mereka yang berkumpul disana langsung pergi sambil menutupi mulutnya dengan kipas tangan yang mereka bawa.

Tidak main-main, Lufian mengundang seluruh bangsawan untuk membersamai nya merayakan kesenangan setelah sepuluh tahun lebih berpisah dari putrinya, mulai dari keluarga kekaisaran sampai pada beberapa pendeta perwakilan Visantia yang menyaksikan pembuktian tentu saja Claude ikut hadir di sana selaku teman Verena.

Tidak disangka, Elora langsung menghampiri Claude yang berkumpul dengan teman-teman pendeta nya. Tentu saja ia tak lupa menebar senyum ceria seperti biasa, untungnya Claude telah dilatih untuk bisa ramah dan berlaku baik kepada siapa pun sehingga Elora tidak akan dihadapkan oleh sikap dingin sama ketika dengan Octavian.

Octavian tidak sengaja melihat dari jauh kedekatan mereka saat sedang mengobrol “Mereka berdua cocok. Dengan begitu rivalku berkurang satu. Hanya tinggal satu orang lagi yang belum datang.” Gumamnya sembari menoleh ke arah pintu masuk aula.

“Aku tidak tahu kau akan datang kemari,” Elora tampak sangat senang dengan kehadiran Claude namun pemuda itu membalasnya dengan sopan “Ya, aku tidak pernah berpikir kau akan menjadi sangat cantik mengenakan gaun itu.” Pujinya hanya untuk berbasa-basi namun sayangnya gadis lugu itu menganggapnya dengan serius.

Kedua pipi Elora memerah “E-eh? Benarkah?” ia tersipu malu mendengar pujian Claude dan beberapa saat setelahnya ia segera bersikap normal kembali “Kau disini juga untuk melihat Tuan Putri?” pemuda berkulit putih pucat bak mayat hidup itu mengangguk sambil menunjukkan senyuman tulus yang berbeda saat memuji Elora dan hal tersebut di sadari olehnya.

“Ya, aku sudah sangat lama tidak melihatnya. Aku tidak sabar ingin melihatnya lagi.” Elora menepuk bahu Claude “Untung kau bisa datang kemari, ini adalah kesempatan sekali seumur hidup melihat Tuan Putri dalam balutan gaun mewah yang melengkapi kecantikannya.”

Setelah itu Elora pergi menepi dengan pandangan kesal “Aku ingin cepat memperkuat kekuatan ini.” lirihnya dengan nada marah. Gadis berambut bubble gum itu memilih untuk berdiri di balkon untuk menenangkan diri.

Beberapa menit kemudian barulah keluarga kekaisaran datang yang mana Kaisar Kaisen dan putra mahkota Silvius, kali ini hanya mereka berdua saja yang pergi. Kaisar tak ingin Cecilia membuat keributan sehingga dia melarangnya datang.

Semua orang terpukau saat melihat sang putra mahkota yang sudah semakin besar dan ketampanannya pun terus bertambah seiring pertumbuhan setiap tahunnya. Siapa yang tak jatuh hati melihat keramahannya pada orang-orang dengan pangkat yang lebih rendah dari dirinya.

Dan setelah Kaisar datang, barulah Lufian dan Verena datang. Pria pemegang status panglima perang terhebat di Klarenia itu menggenggam tangan putrinya dengan erat untuk mengurangi rasa gugup putri tunggalnya itu. “Aku tidak menyukai tatapan mereka.” bukan tatapan senang melainkan tatapan sinis yang di dapat Verena setelah kemunculannya di khalayak umum.

I ACCINDENTLY STOLE THE FEMALE LEAD'S HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang