Bab 03 - the thieves

330 50 0
                                    

Owazar adalah daratan paling luas di Terrann. Sementara desa Amraal termasuk tempat paling subur di sini, tetapi juga banyak penjahat bersembunyi. Sesuai julukannya, yaitu 'pemicu', desa ini memicu banyak kejahatan.

Beberapa saat lalu, Wrazle sedang berjalan dengan makanan yang sudah ia telan setengahnya. Malam yang sunyi ini seharusnya memang tenang, tetapi dari arah perkebunan terdengar begitu berisik, bukan suara orang, tetapi lebih ke arah keributan yang ditimbulkan oleh alat penggali.

Langkah kaki itu begitu jelas. Wrazle mengintip dari salah satu pohon, dan benar, mereka adalah pencuri, kali ini kebun warga sebagai korbannya. Namun, tak mungkin ia akan mengejar kelima orang itu, kalau pun terkejar dan tertangkap, ia tak sanggup melawannya.

Dan Wrazle segera berlari menuju rumah Ceary. Ia sering meminta bantuan untuk urusan seperti ini, dan gadis itu takkan menolak hal baik yang menyangkut para warga desa.

***

"Ke mana mereka pergi?" tanya Ceary pada Wrazle saat mereka sudah berada di kebun warga. Beberapa pemilik kebun pun ikut memantau, memperhatikan.

Wrazle menunjuk ke arah danau. "Aku yakin mereka masuk ke danau, tapi itu …."

"Tidak masuk akal," sambung Ceary. Ia melangkah mengikuti jejak kaki yang samar-samar terlihat karena gelap malam. Mungkin jika siang ini akan lebih mudah.

Semilir angin menerpa rambut Ceary. Ia terlihat anggun, tetapi mahkota kepala hitam milik Gill lebih menawan dan bergelombang. Rambut pria itu tidak menyentuh bahunya, tetapi menutupi telinganya.

"Mustahil, terlalu susah untuk mencari keberadaan mereka. Ini terlalu gelap, tapi kalau kita cari besok, kemungkinan besar mereka telah pergi jauh." Ceary selalu berpikir jernih, ia menggunakan kemungkinan paling masuk akal untuk menyimpulkan.

"Bagaimana kalau mereka datang dan mencuri lagi kalau tidak segera ditangkap?" tanya seorang warga yang terlihat begitu rugi akibat perbuatan para pencuri.

Wrazle hanya menggeleng, begitu pula Ceary yang tak berkata apa pun. Namun, lain dengan Gill yang masih berjongkok. Ia melihat dengan saksama, matanya menatap ke segala arah.

"Gill?" panggil Ceary yang ingin mengajaknya pulang.

Saat itu pula Gill berdiri, menghirup napas dalam sebelum berucap, "Mereka bukan manusia, tapi mahkluk lain."

"Apa maksudmu?" tanya Wrazle sambil mengerutkan kening.

"Apa, ya? Mungkin sejenis monster dengan bentuk yang sama setiap individunya. Mereka berkelompok, bisa hidup di air atau darat," jelas Gill yang justeru membuat kedua teman barunya itu hanya bisa melongo. Bagaimana dia bisa tahu semua itu?

"Ayolah, kau mengarang, 'kan?" tanya Ceary tak percaya. Ia bahkan sambil menguap saat berbicara.

"Tidak. Benar kata Wrazle, mereka pergi ke arah danau. Mereka masuk ke sana." Gill menunjuk arah danau yang tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Jangan mengarang Gill, sedari dulu tempat itu hanya danau tak berpenghuni, hanya ada ikan, itu pun kecil-kecil." Ceary masih tak mau percaya.

Namun, Gill melangkah pelan, lalu kemudian berlari ke arah danau. Ia seperti bisa melihat dalam kegelapan. Obor yang dibawa kedua temannya seperti tak diperlukan. Beberapa warga ingin mengikuti, tetapi Ceary melarangnya dan menyuruh mereka untuk kembali ke rumahnya masing-masing, karena jika itu benar, ini akan berbahaya untuk mereka semua.

Wrazle sudah mengejar, Ceary mengikuti tak lama kemudian. Rumput ilalang banyak menghalangi ketika mereka akan sampai di tepi danau karena memang tak ada yang membersihkan selama ini.

The Disaster BearerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang