prolog

750 381 653
                                    

"Karin ... cepatlah makanan sudah siap."  panggil seorang wanita yang mengenakan pakaian dokter.

"Iya,tunggu sebentar." sahut seorang gadis yang memakai seragam sekolah SMA, rambutnya berwarna hitam dan diikat dengan gaya ponytail , dia juga memiliki iris mata berwarna coklat.

Gadis itu duduk dan sarapan bersama ibunya. "Apakah ayah sudah berangkat duluan?" tanya Karin.

Ibu nya mengangguk dan berkata "dia ada jadwal untuk mengoperasi hari ini."

Setelah selesai makan Karin berangkat ke sekolah, karena jarak sekolah dan perumahannya cukup dekat dia memilih untuk jalan kaki.

"Selamat pagi" sapa Karin kepada temannya di kelas.

"Selamat pagi, Karin" jawab mereka serempak.

Karin duduk di depan gadis manis yang memiliki rambut putih panjang. "Hey, Chuya maukah kau menemaniku ke perpustakaan nanti?" tanya Karin sembari membalikkan badannya menghadap gadis itu.

"Bukankah kau bisa pergi sendiri Karin" jawab gadis itu dengan lembut.

"Matamu indah sekali Chuya" puji Karin sambil tersenyum saat melihat mata Chuya. Warnanya ungu muda dan terlihat selalu bersinar.

"Hentikan Karin-" ujar Chuya yang sudah tau apa maksud dari pujian sahabatnya.

"Kumohon, sekali saja Chuya, kumohon ..." kata Karin sambil menyatukan kedua tangannya dan tersenyum.

"Baiklah, Karin" kata Chuya membalas senyuman Karin.

Mereka mengikuti pelajaran biologi selama 2 jam dan pelajaran kimia selama 1 jam. Setelah 3 jam pembelajaran bel istirahat pun berbunyi.

"Waktu kalian 35 menit untuk istirahat, kalian boleh keluar sekarang terima kasih" kata guru yang mengajar sambil berjalan keluar.

"Chuya, ayo kita pergi" ajak Karin. Chuya berdiri dan mengikuti Karin ke perpustakaan.

Chuya melihat Karin yang berada di depannya. Gadis yang sangat baik hati dan begitu bersemangat, pikir Chuya.

Sesampainya di depan perpustakaan mereka memperlihatkan kartu identitasnya. SMA ini merupakan SMA terbaik di seluruh negeri.

Banyak orang yang ingin bersekolah di sini. Sekolah ini terkenal karena bangunannya yang besar, pengajar nya yang berpengalaman, serta ada beberapa rumor menarik tentang sekolah ini.

Tidak heran kalau SMA ini menjadi terkenal. Para siswa siswinya juga akan diberi kartu identitas untuk memasuki setiap ruangan yang ada disana. Itu berfungsi untuk menekan jumlah kejahatan di SMA ini.

"Ayo masuk, Chuya!"

Di perpustakaan ini terkenal karena kelengkapan buku bukunya. Serta ruang rahasia yang menyimpan banyak misteri.

"Karin", panggil Chuya. Karin yang sedang asik melihat buku yang ada menoleh dan menghampiri Chuya.

"Ada apa?" tanya Karin.

Chuya menunjuk buku didepannya. Disana ada sebuah tombol merah. "Apa ini?" tanya Chuya penasaran. Karin memencet tombol tersebut dan rak didepannya terbuka. Kini terlihat tangga yang mengarah kebawah tanah. Disana terlihat gelap dan menyeramkan.

Pupil mata chuya mengecil ketika melihat tangga itu. Kakinya bergetar dan dia mundur ke belakang secara perlahan.

"Karin, menjauhlah dari situ" kata Chuya ketakutan.

Karin langsung menghampiri Chuya dan memeluk nya. "Tidak apa, Chuya jangan takut" bisik Karin. Karin baru ingat kalau Chuya takut kegelapan, gadis berambut putih itu pernah mengalami kejadian yang cukup mengerikan hingga membuatnya trauma.

Journey of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang