Bab 8 [ Hanako ]

228 198 159
                                    

Pelajaran yang sangat membosankan, apalagi kalau bukan pelajaran sejarah.

Karin yang sudah tidak jenak untuk duduk mengangkat tangannya dan meminta ijin untuk pergi ke toilet.

Gadis itu menguap dan meregangkan otot-ototnya yang sudah mulai kaku karena harus duduk selama 3 jam. Karin melihat pantulan bayangan dirinya di cermin toilet yang cukup besar dan melihat sesuatu.

Mungkin itu roh? gumam karin penasaran.

Dengan keberanian yang dia miliki, karin mengikuti sesuatu itu sampai ke toilet lama didekat tangga menuju rooftop SMA.

Toilet anak perempuan yang sudah lama tidak dipakai karena jaraknya yang cukup jauh dari kelas serta letaknya yang dekat dengan tangga yang langsung menuju rooftop memberikan kesan tidak nyaman untuk para siswi.

Karin membuka pintu toilet tersebut dan melangkah masuk kedalamnya. Ditelusuri setiap bagian dari toilet lama tersebut mulai dari cermin kecil yang sudah berdebu, dan wastafel yang rusak. Kini Karin sibuk menelusuri satu persatu bilik toilet yang totalnya ada 4 itu. Tidak ada yang spesial di dalamnya sampai dibilik terakhir, bilik nomor 4.

Entah mengapa karin tiba-tiba mengingat tentang roh yang berada di toilet, serta rumor tentang nomor 4. Karin kemudian mengurungkan niatnya untuk membuka bilik toilet tersebut dan berjalan kembali ke kelasnya.

"Huffft, padahal tinggal sedikit lagi" keluh seseorang dengan nada kesal.

"Tinggal setengah jam lagi istirahat, ayo semangatlah diriku! batin karin menyemangati dirinya sendiri, karena sekarang ada ulangan dadakan yang diberikan oleh guru kimia.

Bel istirahat berbunyi dan hampir seisi kelas 1A mengembuskan napas lega. Termasuk Karin, gadis itu langsung mengambil the magic book dan berlari keluar kelas, menuju ke toilet lama.

Tara mengamati Karin yang semakin menjauh lalu tersenyum penuh makna.

Setelah memasuki toilet, karin membuka the magic book bagian hanako. Lebih kearah hantu daripada roh. Dibacanya bagian buku tersebut dengan seksama. Setelah cukup yakin, Karin menutup the magic book dan memasukkannya kedalam seragamnya.

Gadis itu berjalan kearah bilik toilet nomor 4, bilik terakhir didekat jendela.

"Hanako, hanako, hanako" panggil karin seraya mengetuk pintu bilik tersebut. Tak ada rasa takut dibenak karin membuat hanako keluar dengan perasaan kurang senang.

Anak laki-laki yang memakai seragam dibalut dengan jas osis SMA lama dan topi dengan warna hitam dan merah yang dilengkapi oleh segel kertas. Rambutnya yang berwarna hitam disebelah kanan dan putih dibagian kiri serta mata merah menyala yang sekarang tengah menatap karin tajam.

"Heehh, seorang penyegel ya?" tanya hanako seraya tetap menatap karin tajam.

"Itu benar, apa ada masalah?"

"Itu tidak menyenangkan" kata hanako sambil berjalan menuju jendela, anak itu melihat pemandangan lapangan basket yang terlihat jelas dari sudut itu. Hanako kembali menatap karin dan bertanya "jadi? Apa yang ingin aku lakukan untukmu?".

Karin mengepalkan tangannya dan mencoba untuk menjawab setenang mungkin.

"Hitori, apa kau ada hubungannya dengan Hitori?" jawab karin. Bukan tanpa alasan, karin ingin mengetahui rahasia Hitori dengan Hanako karena, Karin yakin kalau hanako tahu soal hubungan Hitori dengan para reinkarnasi.

Hanako tersenyum lebar ketika mendengar jawaban karin. "Aku tau, bahkan itu ada hubungannya dengan para reinkarnasi" sahut hanako.

Pupil mata karin mengecil karena ternyata firasat nya benar dan kembali melanjutkan percakapannya dengan hantu yang dapat mengabulkan permohonan tetapi meminta syarat.

Journey of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang