~hari pertama~
"Nona lisa!~"
Merasa terpanggil, gadis pirang yang sedang membersihkan cermin toilet itu pun menoleh dengan tatapan kosong dan menjawab "Ada apa hanako?"
"Ehhh kau curang sekali, menatapku seperti itu" kata Hanako dengan pipi merah dan senyum simpul di wajah pucatnya. Lisa hanya diam mendengarkan Hanako yang bercerita hal-hal random dari pagi sampai siang ini.
Merasa diabaikan Hanako berjalan mendekati Lisa dan menarik kedua tangan Lisa kebelakang dengan tangan kanan dan menutup mulut lisa dengan tangan kirinya. Pupil biru milik Lisa seketika langsung mengecil karena kaget akan perilaku mendadak Hanako.
'Aku bahkan tidak menyadarinya' batin Lisa seraya menatap tajam kearah pantulan bayangan milik hanako di cermin. Terlihat disana kalau hanako sedang menyeringai dan pipinya merona karena terlalu senang.
"Nona Lisa, kau harus membantuku disini" bisik Hanako tepat ditelinga Lisa. Setelah itu Hanako membuka paksa mulut lisa dan berusaha memasukkan salah satu onibinya kedalam mulut lisa.
"Ehnm...!!! ehmm" berontak Lisa dengan sekuat tenaga. Namun usahanya sia-sia, onibi itu berhasil masuk kedalam tubuh lisa melalui mulutnya. Perasaan panas dan lemas kemudian langsung menyerang seluruh tubuh gadis pirang itu.
Rasa panas di seluruh tubuhnya terutama di bagian kepala membuat pandangan lisa semakin kabur dan kesadarannya juga mulai menurun serta memperparah kondisinya yang sudah lemas. Kakinya saat ini sudah tidak sanggup menahan tubuhnya sendiri, beruntung hanako sedang memegangnya dan membuat tubuh lisa tetap bisa berdiri tegak dihadapan cermin.
"Bagaimana rasanya? Enak bukan? Nona Lisa selamat menikmati masa laluku dan kakakku ya?~" kata Hanako sebelum Lisa kehilangan kesadarannya. Setelah Lisa pingsan, Hanako memeluk tubuh Lisa dan tersenyum puas lalu bergumam pelan, sampai angin pun sepertinya tidak bisa mendengarnya.
"Aku jadi sangat-sangat menyukaimu nona."
Sekarang apa? pikir Lisa ketika tersadar dan berada ditengah-tengah sebuah perayaan penerimaan siswa baru sekolah yang sangat ramai. Semuanya tidak berwarna, pikir Lisa. Setelah melihat acara pelepasan balon, Lisa pun memutuskan untuk beranjak pergi dan menyusuri sekolah itu.
Lisa berjalan menuju gerbang sekolah untuk membuktikan kalau firasatnya benar atau salah.
"Ternyata benar ini SMA ku jadi, aku tidak perlu khawatir untuk tersesat" gumam Lisa setelah melihat papan nama sekolah di dekat gerbang.
"Kita akan bersekolah disini?"
"Iya itu benar, pastikan kalian bersekolah dengan baik ya?"
"Hmm, kami akan bersekolah dengan baik"
Percakapan itu membuat Lisa penasaran. Percakapan yang bisa ia dengarkan di dimensi milik Hanako ini pasti punya maksud tertentu, pikir Lisa seraya melangkah menuju sumber percakapan itu.
Akhirnya dia sampai ke sebuah air mancur SMA dan melihat dua anak kembar yang sedang mengambil foto. "Foto penerimaan siswa baru ya?" tanya Lisa datar.
Disana ada dua anak yang sedang berfoto bersama dengan senyum mengembang diwajah mereka.
"Hanako, mendekatlah ke sebelah Hitori" ucap wanita paruh baya yang terlihat sangat mirip dengan Hitori dan hanako.
"Baiklah" sahut Hanako dengan semangat.
"Mereka terlihat sangat senang" gumam Lisa seraya tersenyum ketika melihat semangat kedua kakak beradik itu. Dimana Hanako masih dengan rambut putihnya serta wajah cerah dan Hitori dengan rambut putihnya yang masih panjang serta wajahnya yang cantik tanpa sedikitpun luka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Mystery
Fantasymff lgi konslet bc aj cuy, emng rd krinj tpi gaoaoa sumpah gaoaoa