Bab 13 [ Hari ke 5 ]

142 123 105
                                    

Berhubung cuaca hari ini sangat buruk di seluruh kota, seluruh kegiatan belajar mengajar ditiadakan.

Itulah pesan yang berada di layar handphone milik seluruh pelajar di kota tempat lisa tinggal. Gadis pirang itu melirik sekilas keluar jendela dan benar, awan hitam pekat mulai berjalan kearah kota namun dirinya tetap harus ke sekolah. Ada janji yang harus ia tepati, untuk melepaskan perjanjian antara dirinya dan Hanako.

Sementara chuya, dirinya terus melihat bayangan hitam disekelilingnya. Entah mau ditempat apapun bahkan di dalam pikirannya.

"Enyahlah kalian! Apa yang kalian ingin sampaikan?" teriak chuya seraya memberantakan seisi rumahnya. "Chu-ya, chu-ya" panggil bayangan hitam itu terus menerus. "Ada apa sebenarnya?! Beritahu aku" sahut chuya seraya melirik tajam kepada bayangan hitam yang berbentuk seperti gumpalan daging paling besar. Namun hasilnya tetap sama, bayangan hitam itu hanya terus memanggil namanya dan tidak bisa mengatakan hal yang lain.

"Rebecca aku butuh bantuanmu" gumam Chuya seraya memejamkan matanya, berharap jika sang putri roh tersebut menjawab permintaannya.

"Berbicaralah dengan lembut dari hati ke hati, percayalah mereka pasti akan paham"

Setelah mendengar suara dari kegelapan itu chuya tersenyum simpul dan menatap kearah para bayangan hitam didepannya. "Beritahu aku apa yang ingin kau sampaikan " kata Chuya, intonasinya, beserta nadanya kini benar-benar berubah.

"Chu-ya, ka-rin dan Chi-yo-ko membutuhkan bantuan -mu di gu-nung i-tu" sahut si bayangan hitam paling besar walau dengan nada yang tidak jelas tapi setidaknya chuya bisa memahami apa yang ingin mereka sampaikan. "Terimakasih" gumam chuya seraya mengambil sepatunya lalu bergegas menuju gunung yang pernah ia datangi bersama karin.

"Apa maksudmu?!" tanya Lisa dengan nada tidak senang. Hanako tersenyum lebar dan melangkah mendekati lisa. Tangannya menyentuh dagu lisa dan mengangkatnya sedikit demi sedikit sambil menjawab "itu akan hilang jika kau bisa bertanggung jawab atas kematian kami, dan juga kutukan kami sendiri ".

"Bukankah itu tugas reinkarnasi ratu cahaya?" tanya Lisa pelan. Saka yang berdiri disebelah Lisa kini tidak tahan atas perlakuan Hanako yang membuat Lisa merasa kebingungan dan menjadi lebih polos pun menepis kasar tangan Hanako.

"Wow tenanglah Nature" ucap Hanako dengan nada terkejut. Lisa mengerutkan keningnya dan kembali bertanya "Kau tau Nature? Apa hubungan mu dengan semua ini?".

"Saka bukankah kau terlalu menyembunyikan semuanya dari nona Lisa?" jawab Hanako seraya duduk diatas bangku rooftop.

"Saka apa maksudnya?" tanya Lisa yang dibuat semakin kebingungan. Saka hanya terdiam dan mendekap Lisa dengan lembut.

"Nona Lisa akan kuberitahu, anak laki-laki disebelah mu itu, anak laki-laki yang bertingkah seperti anjing penurut itu adalah Nature sang penjaga reinkarnasi ratu cahaya. Dia sudah tau segalanya namun tidak memberitahu mu nona, seorang reinkarnasi cahaya. Kini dia hanya melindungimu dari bahaya dan bertingkah manis di depanmu " jelas Hanako seraya menunjuk tepat kearah saka yang kini terdiam seribu bahasa.

"Reinkarnasi ratu cahaya, tolong jalankan peranmu. Jangan menyerahkan semuanya kepada Nature itu! Bertanggung jawablah nona" sambung Hanako dengan penekanan di setiap katanya. Matanya kini juga menatap dingin kearah Lisa yang terkejut dan Saka yang terus terdiam.

"Aku reinkarnasi cahaya? Tapi itu tidak-"

"Berbicaralah kepada anjingmu itu nona dan jangan lupakan perjanjian kita" potong Hanako yang kemudian kembali menghilang.

"Berbicaralah kepada anjingmu itu nona dan jangan lupakan perjanjian kita" potong Hanako yang kemudian kembali menghilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Journey of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang