Bab 2 [ Sang Penari Kegelapan ]

334 302 287
                                    

~19 Maret 2022~

"Lisa, selamat pagi" sapa Karin

Lisa berbalik dan melambaikan tangan sambil menyapa balik "pagi juga Karin". Lisa melihat di sekitar Karin dan bertanya "dimana gadis berambut putih yang selalu bersamamu itu?".

"Ohh maksudmu Chuya? dia ada ekstra menari pagi ini" jawab Karin.

Mereka berjalan ke kelas 1A dan memutuskan untuk berbincang-bincang di depan kelas.

"Ekstra tari ya?" gumam Lisa. Karin menatap Lisa dan bertanya "ada apa?". Lisa tersenyum dan berkata "sepertinya aku penasaran". Senyumnya sangat manis walau hanya sebentar.

Terdengar suara langkah mendekat dan mereka mencari arah suara tersebut.

Terlihat Chuya yang hendak menghampiri mereka. "Emm tadi aku mendengar apa yang Lisa katakan" kata Chuya sembari menunduk malu. Lisa hanya menatap Chuya dengan bingung.

"AH ANU MAKSUD KU ITU MAKSUD KU-" kata chuya menahan malu. "Aaaaah aku tidak bisa mengatakannya" kata Chuya sambil menutup mukanya yang memerah.

"Katakan pelan pelan saja, Chuya" kata Karin sambil sedikit tertawa. Chuya membuka sedikit tangannya dan berkata "karena aku dengar kalau Lisa tertarik, jadi apa ... kalian mencoba untuk datang ke ekstra tari sore ini?".

"Ohh tentang itu, bagaimana pendapatmu Lisa?" tanya Karin. Lisa melihat kedua temannya itu lalu menjawab "menurutku itu akan menyenangkan".

Sekarang sudah pukul 15.00 dan semua kegiatan pelajaran disekolah sudah berakhir kecuali beberapa ekstrakurikuler.  Kini mereka berjalan menuju lapangan di sekolah, lapangan itu cukup besar dan memiliki berbagai macam manfaat.

Disana hanya ada sekitar dua orang siswi dan satu guru. "Wah, wah siapa yang ajak kesini Chuya?" tanya guru itu.

Dia sudah bekerja disini sekitar 14 tahun. Namanya Bu Nirmala. Dia memiliki rambut cokelat tua dan matanya berwarna hitam. Dia memiliki tinggi sekitar 165 cm. Bu Nirmala juga terlihat masih sangat muda.

"Ini teman teman ku Karin dan Lisa" jawab Chuya. Gadis berambut putih itu terlihat sangat senang sekarang.

Saat latihan dimulai Karin dan Lisa hanya memperhatikan mereka. Lisa terpaku oleh penampakkan seorang gadis lain yang memiliki rambut panjang terurai. Dia memakai selendang yang sangat cantik.

Anehnya dia hanya lewat dibawah bayangan pohon di pinggir lapangan dan menghilang begitu saja.

"Ada apa Lisa?" tanya Karin sedikit cemas. Karin melihat kalau tadi tatapan Lisa lebih kosong dari biasanya. "Aku tidak apa-apa" jawab Lisa sambil tersenyum.

Prok prok prok!!

Terdengar tepuk tangan meriah dari kumpulan anak anak yang mengikuti ekstra tari.

Lisa dan Karin berdiri lalu mendekat untuk melihat apa yang terjadi.

Mereka melihat Chuya, gadis berambut putih itu menari dengan sangat indah. Tangannya, liukkan badannya semua sangat sempurna. Chuya menutup matanya sehingga dia terlihat lebih anggun dan benar benar menghayati tariannya.

"Hebat sekali Chuya" puji teman teman nya.

Saat Lisa melihat ke arah Chuya, pupil matanya mengecil.

Apa itu dibelakang Chuya?, Pikir Lisa. Beberapa kali dia mengedipkan matanya untuk memastikan tapi 'hal itu' benar benar ada di belakang Chuya.

Dia menggerakkan tubuh chuya dengan senang. Senyumnya sangat mengerikan. Kalau dilihat lebih jeli lagi, gadis itu sama sekali tidak mirip manusia. Dia seperti boneka. Bukan boneka secara istilah, namun benar benar berbentuk seperti boneka.

Journey of Mystery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang