"Tidak mungkin" gumam chuya tidak percaya.
Sekujur tubuhnya bergetar hebat dan gadis berambut putih itu ambruk di lantai kamar chiyo. Hanya setelah melihat sebuah sobekan kertas dengan tulisan "aku ambil kembali kode C1-11Y0".
Karin, chuya dan lisa
Ketiga gadis itu berkumpul di atas rooftop sekolah dan saling memandang. Keadaan mereka sekarang terlihat sangat kacau.
"Apa aku boleh ikut kalian?" tanya lisa ragu. Karin menggeleng pelan dan menjawab "Maaf lisa, tugasmu sudah terlalu banyak. Biarkan ini menjadi tugas kami". Chuya, gadis bermata ungu itu memperhatikan percakapan antara lisa dan karin seraya tersenyum getir.
Bagaimana bisa ada yang tau kode etik milik adiknya ketika mereka masih berada di laboratorium? pikir chuya heran.
"Kami akan mencari chiyoko sekarang, jaga dirimu baik-baik" pesan karin kepada lisa.
"Dimana kalian akan mencari chiyoko?" tanya lisa lagi. "Kami tidak tau" jawab chuya sedih.
Gadis berambut putih itu sangat muak ketika mengingat semua kejadian yang pernah dia alami bersama chiyoko semasa kecilnya.
"Kalian tunggu saja di kelas, sepulang sekolah aku akan memberitahu kalian" kata lisa seraya mendorong kedua sahabatnya turun dari rooftop.
Sementara lisa berhenti di toilet lama dekat tangga. Gadis itu masuk dan berjalan menuju bilik toilet ke-4.
"Hanako, hanako, hanako, apakah kau ada disana?" panggil lisa sambil mengetuk pelan pintu bilik toilet ke-4 itu. Gadis pirang itu tiba-tiba merinding ketika pintunya perlahan terbuka dan memperlihatkan wujud hanako. Tidak terlalu menyeramkan tapi, kekuatan roh nya terasa sangat kuat.
Pupil mata hanako membesar dan senyum manisnya mengembang di wajah pucatnya. "Nona lisa kah?" tanya hanako seraya mendekat kearah lisa. Lisa refleks mundur kebelakang dan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan hanako tadi.
Sampai akhirnya gadis pirang itu menabrak dinding dibelakangnya dan terhenti, sementara hanako terus maju kearahnya beserta onibi disekitarnya.
"Nona lisa, kau terlihat lebih manis daripada rumornya~" puji hanako dengan wajah merah. Hanako juga mulai menyentuh pipi lisa, serta setengah memeluk gadis pirang didepannya. Sementara lisa, gadis itu tidak bisa berkutik sedikitpun. Malahan, sekarang dia merasa tubuhnya semakin lemas, matanya berkunang-kunang dan mulai merasa panas di kepalanya.
"Lepaskan.. aku, hanako" pinta lisa.
Hanako kembali tersenyum ketika melihat lisa tidak berdaya dihadapannya dan menyadari kalau dia berhasil mengambil beberapa kepingan kekuatan dari gadis pirang itu.
"Lepaskan tanganmu dari nona lisa!" teriak seseorang dari pintu disertai dengan tumbuhan hijau yang menarik hanako menjauh dari lisa.
"Kau mengganggu kesenangan kami!" bentak hanako marah sambil mencari orang yang mengacaukan kesenangan yang baru saja dia alami.
Sementara saka, anak laki-laki itu mendatangi lisa dan mendekapnya dengan lembut. "Apa yang kau lakukan kepada nona lisa?!" tanya saka dengan pisau ditangan kirinya dan siap untuk menusuk hanako kapan saja. Hanako menurunkan niatnya untuk bersenang-senang dengan lisa saat melihat saka dan berusaha mendekat ke lisa.
"Lisa kau bisa jelaskan kan?" tanya hanako.
Tanpa menoleh kearah hanako, lisa menjawab "aku datang kesini untuk meminta bantuannya saka, jangan marah..".
Saka menatap jengkel kearah hanako dan membantu lisa untuk berdiri. Lisa menatap hanako dan berkata "Ayo buat perjanjiannya". Tentu hanako senang bukan main ketika mendengar perkataan lisa. "Baiklah~, oh ya kau juga mau tahu keberadaan chiyoko kan?" tanya hanako sambil menarik lisa kearahnya. Lisa lalu mengangguk sebagai jawaban. "Dia berada di gunung dekat sekolah, hanya itu yang kutahu" kata hanako.
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey of Mystery
Fantasymff lgi konslet bc aj cuy, emng rd krinj tpi gaoaoa sumpah gaoaoa