{17}

50 2 0
                                    


Alvino dan Qeyla duduk disalah satu gazebo ditaman samping markas. Dengan Qeyla yang masih didalam dekapan Alvino. Sesekali Alvino menepuk lembut punggung Qeyla.
Selang beberapa menit Qeyla sudah mulai tenang hanya saja masih terisak.

Qeyla masih dalam dekapan Alvino mulai membuka suara.
"Bang Jack orang yang baik, tapi ia bisa menjadi monster saat adik-adik nya dalam bahaya. Dia selalu ngelindungi gue sama yang lain. Gue sama yang lain selalu ngedukung bang Jack buat gak pernah menyerah dan menjadi satu-satu nya geng motor terkuat masa itu. Tapi gara-gara gue dia gagal, kalo aja gue gak keras kepala saat itu maka gak akan jadi kayak gini, hiks. Gue ngerasa udah ngerusak apa yang menjadi milik nya. Bukan nya hutang budi, gue malah merusak repotasi nya sebagai pemimpin geng motor hiks. Gue ngerasa gak berguna. Hiks" ujar Qeyla panjang lebar lalu menangis lagi.

Alvino segera menenangkan nya sesekali mengusap puncuk kepala Qeyla.
"Gue ngerasa gak berguna banget jadi adik nya" ucap Qeyla sambil sesegukan.

Alvino hanya diam mendengarkan apa yang diucapkan oleh gadis disamping nya.
"Itu alasan gue masuk dalam perkumpulan geng motor, hiks. Gue ingin bang Jack bangga dan merasa ia masih masuk dalam geng motor. " lanjut Qeyla sambil menghapus air mata nya.

Setelah hanya ada tangis Qeyla yang mulai berhenti dan elusan lembut dikepala Qeyla.

"Al" panggil Qeyla masih dalam dekapan Alvino.

"Hmm?"

"Gue terlihat bukan gue banget ya?"

"Iya"

"Ishh. Jujur apa bohong? "

"Hmm. Lawan dari bohong"

"Yah, jujur dong" Qeyla sambil cemberut.
"Hehe. Sekarang udah enakan? " tanya Alvino.

Qeyla menggeleng lalu menjawab. "Biar gini dulu ya? Gak papa kan?"

"Gak papa, gue malah seneng"

Lalu Qeyla mencari posisi ternyaman di dada bidang Alvino.

"Al"

"Hm"

"Al"

"Hmm"

"Al"

"Apa sayang?"

"Eh? " reflek Qeyla.

"Udah ngejawab masih aja manggil"

"Ya. Lo jawab nya cuma ham hem ham hem aja"

"Iya iya. Tapi seneng kan dipanggil kek gitu" ucap Alvino menggangkat satu alis nya.

"Gak tuh" elak Qeyla.

"Lo nyaman banget ya di pelukan gue?".

"Ishh. Ya udah" sahut Qeyla menjauh dari Alvino.

Alvino pun tak kalah cepat menarik Qeyla, lalu berada dalam pelukan nya lagi lebih erat.
"Gitu ada ngambek" ucap Alvino.

"Bodo" balas Qeyla menyembunyikan wajah nya di dada bidang Alvino. Dan dibalas kekehan ringan.

"Gue sayang sama lo" bisik Alvino.

"Gue juga" jawab Qeyla lirih. Entah Alvino dengar atau tidak.

"Lo bilang apa?" tanya Alvino setengah terkejut.

"Gak ada" jawab Qeyla menutup mata nya.

"Ayo pergi pasti yang lain nyariin" ajak Qeyla menjauh kan kepala nya.

Alvino hanya mengangguk lalu mengikuti Qeyla dari belakang.
Didalam markas Jack, Savira, Nathan Kenzie dan Kenzo duduk berhadapan diruang tengah markas.

The Lives Of Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang