{12}cemburu

102 9 0
                                    

Qeyla mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk direntinanya. Mengingat malam tadi membuatnya tersenyum. Lalu membangunkan Savira yang masih terlelap disebelahnya.

"Ra, bangun" Qeyla menggoyangkan lengan Savira membuat si empu terusik.

"Cepat bangun. Gue mandi duluan" setelah itu Qeyla meninggalkan Savira yang masih mengumpulkan nyawanya.

15 menit kemudian Qeyla siap dengan seragam yang melekat ditubuh rampingnya. Lalu Savira yang masuk kekamar mandi memulai ritual paginya.

Qeyla memoleskan sedikit bedak kewajahnya lalu memoleskan liptint warna pink dibibir supaya tidak pucat. Mengambil sepatu sekolahnya dirak sepatu, duduk santai sambil menunggu Savira.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.35 Qeyla dan Savira turun kelantai dasar untuk sarapan bersama.

"Pagi bi" sapa Qeyla dan Savira ramah.

"Pagi juga non" jawab Bi Iyem tersenyum hangat pada anak majikannya.

"Bang Nathan belum turun bi?" tanya Savira sambil memakan sandwich.

"Den Nathan teh udah berangkat non tadi pagi-pagi katanya ada urusan" jawab Bi Iyem.

"Ya udah Bibi teh mau kembali kedapur, ya non" pamit Bi Iyem dibalas anggukan Qeyla dan Savira.

Qeyla dan Savira menikmati sarapan mereka dalam diam hingga suara...

"DORR" teriak dua orang mengagetkan Qeyla dan Savira yang sedang sarapan.

Qeyla yang tersedak karena teriakan dua orang itu hingga wajahnya memerah, sedangkan Savira melempar sandwich nya yang tinggal setengah.

"ANJIRR DUGONG" latah Savira.

"HAHAHAHAA" pecah sudah tawa kedua orang melihat muka komuk Qeyla dan Savira.

Qeyla dan Savira menatap horor kearah dua orang itu. "KENZIE KENZO" teriak Qeyla dan Savira kesal.

"Awas lo" ucap Savira memukul lengan orang yang bernama Kenzo itu keras.

"Sakit ogeb" ringis Kenzo mengusap lengannya.

"AAWWW" ringis Kenzie karena kepalanya habis dipukul oleh Qeyla.

Menatap datar Kenzie dan Kenzo membuat nyali mereka berdua menciut karena tatapan tajam Qeyla. "Kapan kalian datang?" tanya Qeyla dingin.

"Kemarin Lusa" jawab Kenzie tersenyum tipis.

"Kenapa gak ngasih tau kita sih?" kesal Savira menatap Kenzie dan Kenzo garang.

"Surprise" sahut Kenzie dan Kenzo bersamaan dengan wajah tengil ala mereka.

"Nggak lucu" ketus Qeyla menyilangkan kedua tangannya.

"Tapi senang kan kita ada disini?" tanya Kenzie memeluk Qeyla.

Qeyla mengangguk didalam dekapan Kenzie melepas rindu karena sudah lama mereka tak bertemu.

"Kalian lama banget disana kita kesepian tau disini" adu Savira memajukan bibirnya kesal.

"Kita sebenarnya juga gak mau ninggalin kalian, tapi mau gimana lagi Ayah memaksa kami" sahut Kenzo mengusap kepala Savira yang berada dipelukannya.

"Ngomong-ngomong nih, kalian ngapain kesini pake seragam lagi?" tanya Savira yang menyadari pakaian yang Kenzie dan Kenzo pakai.

"Kita mau sekolah lah" jawab Kenzo santai.

"Oh, kalian anak baru di SMA BINTANG?" tanya Qeyla.

"Iya makanya kita kesini" sahut Kenzo mengusap kepala Qeyla yang bersandar didadanya.

The Lives Of Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang