{9}Baberque

131 13 1
                                    


Malam ini Qeyla dan teman-temannya mengadakan Baberque ditaman belakang rumah Qeyla dan Savira. Tadi sebelum teman-teman Qeyla datang, Qeyla meminta maid untuk menyiapkan alat panggang, karpet yang digelar dirumput dekat kolam, gitar, dan api unggun buatan. Kini semuanya sudah berkumpul.

Rey, Angkasa dan Krisna  membakar sosis, daging, jenis-jenis tempura dan lain-lain. Alvino, Daniz dan Dhani memainkan gitar milik Qeyla diikuti suara nyanyian Daniz dan Dhani. Para cewek-cewek seperti Qeyla, Savira, Gita, Cheren, Nida dan Nata, mereka mempersiapkan minuman, makanan ringan, dan bumbu yang dibuat langsung dari tangan Qeyla dibantu Savira. Seperti sambal mantah, sambal kecap asin, dan mayones yang tadi mereka beli.

"Nah, selesai nih kita bawa kesana yuk" ucap Gita menunjuk karpet yang sudah digelar tak jauh dari mereka, diangguki semua.

"Sudah siap semua kan?" tanya Savira pada lainnya setelah menata semua makanan diatas karpet.

"Hm, enak-enak nih" ucap Rey menjilat bibirnya sendiri.

Baru saja ingin mencomot kue, langsung ditepis kasar oleh Gita.

"No, no, no" ujar Gita menggoyangkan jari telunjuknya kekanan-kiri.

"Pelit banget" cibir Rey melirik sinis kearah Gita.

"Nggak usah ribut, nih makanan masih banyak nanti kalo habis sikembar masih kaya jadi tenang aja" ujar Nata bercanda.

Oh ya, Nata juga teman dekat Qeyla dan Savira sama seperti Nida. Nata dan Nida tangan kanan Qeyla di GirlsDorrs.

Sedang asik-asiknya makan sambil bercanda, tiba-tiba ada seseorang yang mengendap-ngendap menuju mereka kemudian memeluk Qeyla dari belakang membuatnya terlonjak kaget. Qeyla menyikut perut orang itu sedikit keras, membuat orang yang ada dibelakangnya meringis. Yang lainnya pun menghentikan aktivitas masing-masing.

"Aduh, sakit Qey" ringis orang itu mengelus perutnya.

"Ya, abang bikin kaget pakek acara peluk-peluk segala lagi" sahut Qeyla menatap malas orang itu.

"Iya-iya sorry, gitu aja ngambek" ujar orang itu menyentil dahi Savira.

"ABANG SAKIT TAU" pekik Savira mengelus dahinya. Orang dia diam aja kenapa jadi kena sasaran.

Orang yang dipanggil Abang itu hanya cengengesan nggak jelas, kemudian menatap ke arah lainnya yang menatap nya bingung. Orang itu adalah Nathan kakak kandung sikembar. Sebenarnya tadi ia baru pulang dari apartemen lalu saat masuk rumah ada suara rame-rame jadi Nathan memutuskan untuk melihatnya.

"Abang kenapa pulang?" tanya Qeyla menyenderkan kepalanya dibahu Nathan.

"Ini juga rumah abang dek, masa abang nggak boleh pulang" jawab Nathan mendengus kesal.

Tak jauh dari tempat duduk kakak beradik itu, ada seseorang yang terlihat tak suka dengan kedekatan mereka. Yap. Orang itu adalah Alvino. Dalam diam ia mengepalkan tangannya dan menatap tajam mereka. Tapi apa daya ia bukan siapa-siapa yang marah ketika gadisnya dekat dengan laki-laki lain. Seharusnya ia tak egois mereka adalah kakak beradik bukan pria lain.

"Katanya nginep diapartemen" kata Savira.

"Tugas abang sudah selesai jadi mendingan abang pulang aja" sahut Nathan.

"Oh ya bang, kenalin mereka teman-teman kita" ujar Savira.

"Gue Nathan abang mereka, salken. Kalian ngadain acara apa nih?" ucap dan tanya Nathan melihat banyak makanan yang membuatnya ingin mencicipi.

"Cuma party time biasa bang" jawab Dhani.

"Oh, kirain mau buat rencana penyerangan" ujar Nathan mangut-mangut.

The Lives Of Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang