{7}keributan lagi

140 11 2
                                    


Pagi hari nya Qeyla dan Savira berangkat kesekolah dengan tubuh segar, mengendarai motor diatas rata-rata selalu hal utama bagi mereka. Dan lagi-lagi mereka menjadi topik pagi hari lambe turah SMA BINTANG . Dan itu sudah menjadi hal biasa bagi Qeyla dan Savira.

Qeyla dan Savira melepas helm full face nya, mengibaskan rambut panjang mereka yang membuat semua kaum adam terpesona beberapa saat. Lalu turun dari motor Qeyla memakai kacamata hitam yang membuat dirinya  terlihat cantik dan macho, lalu Savira memakai topi GirlsDorrs sambil memakan permen karet. Fiks, mereka sangat terlihat badgirl.

Berjalan meninggalkan area parkir menuju koridor utama dan sampai dikelas mereka. Seperti biasa sahabat Qeyla dan Savira yang baru sudah datang lebih dulu. Teman sekelas mereka juga sudah datang semua, memang Qeyla dan Savira datang kesekolah lima menit sebelum bel berbunyi.

"Heh? Lo pada sekarang makin gaya ya" ujar Gita bercanda.

"Ya iya dong, kan sudah jadi most wanted" sahut Cheren semringah.

"Biasa aja kali" jawab Savira santai.

Brakk.

Qeyla dkk yang sedang asik-asiknya memgobrol terhenti karena suara pintu yang dibanting keras membuat suasana menjadi gaduh. Pelaku berjalan angkuh menuju meja pojok tempat Qeyla dkk.

"Heh, lo jangan sok kecantikan deh" ucap Fara menunjuk wajah Qeyla. Yap, tadi yang datang-datang membawa keributan adalah Fara the genk.

"Apa-apaan sih lo? Dateng-dateng ribut mulu" kesal Gita karena dengan lancang Fara the genk masuk membawa keributan.

"Lo jangan ikut campur ini masalah gue sama anak sok kecantikan ini" balas Fara menunjuk wajah Qeyla dan Savira tajam.

"Urusan mereka, urusan kita juga" ucap Cheren menepis kasar tangan Fara.

Fara tak mempedulikan Cheren ataupun Gita. Ia menatap Qeyla dan Savira tajam dan penuh kebencian. Sedangkan yang ditatap seperti itu hanya duduk santai seolah tak mempedulikan keributan sekitar.

"Kalian jangan sok kecantikan disini, kalian tak ada apa-apanya dibandingkan gue" ujar Fara sinis pada Qeyla dan Savira.

"Dan jangan deketin pasukan inti Pancara. Paham lo?" lanjut Fara penuh peringatan.

"Dasar murahan" cibir Savira tersenyum penuh arti, Fara yang mendengar itu pun mendelik tak terima.

"Lo yang bitch, lo ngedeketin Daniz cuma mau hartanya aja kan. Ya iyalah, karena lo cewek miskin yang nampung buat sekolah disini" balas Fara menatap remeh Savira. Padahal ia tak yakin kalau mereka miskin, setiap hari aja bawa mobil atau motor lalu pakaian nya juga mahal-mahal.

"Lo jangan hina sahabat gue, mending lo ngaca dulu sebelum ngehina kayak lo cantik-cantik aja. Oh atau mau gue beliin kaca biar lo bisa nyadar diri" ejek Gita dengan mulut pedasnya.

"Lo buta ya? Lo nggak liat mereka aja berangkat bawa mobil, masa orang miskin punya mobil? Hello, kayaknya mata lo katarak deh" tambah Cheren menambah suasana menjadi gaduh.

Qeyla hanya diam menatap saudara dan sahabatnya adu mulut sama nenek lampir. Ia tak mau membuat masalah disekolah nya ini. Tapi ia akan turun tangan kalau mereka sudah melewati batas.

Fara mendorong bahu Cheren Hingga tersungkur kelantai. Savira yang merasa tak terima mendorong balik Fara hingga jatuh.

Tak terima apa yang dilakukan Savira, Fara melayangkan tangannya untuk menampar Savira. Sedikit lagi mendarat mulus dipipi Savira tetapi langsung ditahan kuat oleh seseorang. Savira tersenyum kemenangan karena tahu saudaranya itu tak akan tinggal diam jika sebagian dari dirinya terluka.

The Lives Of Two Twin Girls Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang