Turning The Pages Of Memories (III)

613 151 2
                                    

Penulis asli :

asianfanfics : https://www.asianfanfics.com/profile/u/blackchopstick

wattpad : https://www.wattpad.com/user/blackchopstick


***


Seulgi menyuruh Seungwan untuk berhenti di jalan yang sepi di sekitar gedung apartemen yang besar dan mewah, Seungwan mematikan mesin dan terkekeh, selalu tempat ini, dia sangat tahu siapa seseorang yang tinggal di sana.

"Ingin melihat gedung-nya saja ya?"Dia mengulang alasan kuno Seulgi kenapa mereka berada di sana.

"Aku datang." Bisik Seulgi pada diri sendiri, melihat gedung itu.

"Ya, kau datang." Seungwan tersenyum, paham, "Sudah setahun, Seulgi."

"Aku tahu." Ucap Seulgi dengan sisa kesadaran yang dimilikinya.

"Kau tahu, setiap kali mabuk, kau selalu menyuruh-ku untuk membawamu ke sini, hanya untuk melihat gedung itu selama beberapa menit."

"Aku bisa mendengar dia memanggil namaku, di kepalaku." Mata Seulgi terkunci pada satu ruangan di gedung itu, "Lampunya sudah mati, dia tidur."

Seungwan mengangguk,"Dia pasti lelah."

"Selamat malam."

Seungwan tersenyum, kebencian macam apa ini? Semua yang Seulgi tunjukkan hanya cinta, tak peduli seberapa mabuk dan seberapa keras dia menyangkal.

"Jangan terlalu keras padanya, dia baru berada di masa yang sangat sulit, Seulgi." Jelas Seungwan.

"Aku tahu."

"Dia sudah mendapatkan karma-nya."

"Aku tahu."

"Lalu kenapa kau seperti ini?"

"Aku takut." Seulgi menunduk, "Tidak ada jaminan dia tidak akan menghancurkan-ku lebih dari ini."

Seungwan tidak tahu harus berkata apa, dia tahu itu juga sangat sulit untuk Seulgi, tapi dia tidak tahan melihat Seulgi terus merusak diri sendiri seperti ini, mabuk-mabukan, kerja berlebihan, kurang istirahat, terlambat makan dan banyak lagi, itu adalah tugas Joohyun sebelumnya, yang bisa menjinakkan si beruang.

"Seulgi—"

"Kurasa ini waktuku untuk menyelamatkan diri sendiri."

"Apa maksudmu?"

"Aku akan mencoba untuk pindah ke lain hati, Wan."


***


"Lima panggilan tak terjawab dari nomor pribadi?" Tanya Joohyun pada diri sendiri keesokan paginya, "Mungkin dari orang tak jelas yang ingin meneror-ku?"

Joohyun terbangun dengan mata sembab karena menangis semalaman, dia berjalan ke kamar mandi dan membasuh wajah perlahan.

"Kenapa aku merasakan kehadirannya tadi malam?"

Kembali membasuh wajahnya, "Aku bahkan tidak memimpikan-nya."

"Haruskah aku menelepon Seungwan? Mungkin dia tahu sesuatu." 

Beberapa saat kemudian dia selesai membersihkan diri dan melakukan perawatan rutin pagi di kulit mulusnya. Dia menghempaskan tubuh mungil-nya ke sofa dan segera meraih ponsel-nya. Menyentuh ikon hijau di nomor Seungwan.

Di sisi lain, tubuh Seulgi sedikit meringkuk saat mendengar nada dering telepon, mengganggu tidurnya meskipun matahari sudah terbit, karena kemarin adalah hari yang sangat berat.

"Siapa yang menelepon se-pagi ini? Ahh.." Ucapnya dengan mata setengah terbuka, dan mencari-cari ponsel-nya, "Kenapa aku malah tidur di sofa.. oh kepalaku." Memegang kepala dengan erat, sisa mabuk tadi malam.

Tepat ketika dia menginjakkan kakinya di lantai dia merasakan kehadiran orang lain di rumahnya, orang itu tidur di lantai yang beralaskan kasur dengan nyaman, Seulgi hampir menginjak-nya.

 "Siapa kau?" Seulgi belum bangun sepenuhnya, "Seungwan?" Kenangan tadi malam berputar kabur di kepalanya.

Itu memang dia, dia akhirnya tidur di apartemen Seulgi karena sudah terlalu larut untuk Seungwan pulang ke apartemen-nya karena dia juga tidak membawa mobil sendiri, dia meninggalkannya di kantor.

Masalahnya adalah telepon itu masih berdering dan mengganggu telinga Seulgi, tapi sepertinya wanita itu masih tidur nyenyak dan tidak merasa terganggu sama sekali.

Seulgi meraih ponsel tanpa tahu itu milik siapa dan menjawab panggilan.

"Halo, Seungwan?"

Seulgi akhirnya terbangun sepenuhnya saat mendengar suara di seberang, menelan ludah dan tidak tahu harus menjawab apa, akhirnya sadar bahwa yang dia ambil adalah ponsel Seungwan, bukan ponsel-nya, tapi dia tidak bisa mundur. Dia diam, sangat hafal pemilik suara itu, mengenalnya dengan jelas, satu-satunya suara yang membawa kedamaian untuknya, dulu.

"Seungwan, aku tahu ini akan terdengar aneh, tapi aku merasa tadi malam dia ada di sini bersamaku."

Seulgi tetap menutup mulut, tidak tahu harus berkata apa, siapa yang Joohyun bicarakan? Seulgi penasaran meskipun hatinya sedikit sakit karena Joohyun adalah ketakutan ter-besarnya untuk hatinya yang hancur.

"Apa terjadi sesuatu dengannya?"

Hening.

"Katakan padaku, Seungwan. Katakan padaku bahwa Kang Seulgi baik-baik saja."

Seperti mendapat tusukan di dada, napasnya mulai sesak, mengetahui perasaan Joohyun padanya itu semakin menggali rasa sakitnya, mengingat bagaimana perasaan itu pernah ada tapi akhirnya dia ditinggalkan. Yang bisa dia lakukan hanya menarik napas dalam-dalam dan memejamkan mata, topeng kuat lain yang harus dia pakai, untuk menutupi rasa sakitnya, kebenaran perasaannya, lalu mencoba membentuk senyum di wajahnya.

"Aku.. baik-baik saja."


***


Cerita asli :

asianfanfics : https://www.asianfanfics.com/story/view/1452438/the-director-kang

wattpad : https://www.wattpad.com/story/233808146-the-director-kang

The Director Kang (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang