Always (II)

486 112 54
                                    

Penulis asli : 

asianfanfics : https://www.asianfanfics.com/profile/u/blackchopstick

wattpad : https://www.wattpad.com/user/blackchopstick


***


Sepasang mata monolid mencoba menyesuaikan cahaya matahari cerah dari tirai yang terbuka tidak jauh darinya, wanita itu penasaran apa yang terjadi tadi malam sampai dia tidur di ruang tamu, beberapa saat yang lalu dia merasa sangat nyaman dan malas untuk bangun tapi ketika menyadari tentang kejadian tadi malam, matanya terbuka sepenuhnya.

"Joohyun.." Bisiknya.

Seulgi langsung bangun, mengamati sekeliling, dia tidak melihat apa pun kecuali mangkuk berisi air dan handuk kecil di sampingnya, dia menghela napas berat, Joohyun pasti telah melakukan sesuatu padanya, merawatnya tepatnya. Kemudian kembali melihat sekeliling, pintu kamar masih tertutup, dia berpikir Joohyun masih tidur, tapi sudah siang, dia harus membangunkannya, dia berjalan mendekat.

"Joo.." Seulgi menghela napas ketika akan menyebut nama itu, "Joohyun?" Dia mengetuk pintu.

Tidak ada jawaban.

"Sudah siang, dia belum bangun." Ucap Seulgi pada diri sendiri.

Dia mencoba memanggil nama itu dan mengetuk lagi, tapi tetap saja tidak mendapatkan jawaban.

"Joohyun, bangun." Seulgi kembali mencoba, menghela napas karena mulai merasa khawatir, dia memegang gagang pintu dan mendorongnya, tidak terkunci.

Seulgi melangkah masuk perlahan, mencoba untuk tidak membuat suara keras yang akan membuat yang lain terkejut atau semacamnya, tapi ternyata dia yang terkejut, karena kamarnya kosong, bahkan tidak menemukan tanda-tanda seseorang ada di sana, dia melihat tempat tidurnya, masih rapi, persis seperti terakhir kali dia tinggalkan, sepertinya Joohyun tidak tidur di sana, tapi di mana wanita mungil itu? Seulgi mulai bingung dan khawatir.

Dia berjalan terburu-buru, memeriksa kamar mandi, kosong, kembali ke ruang tamu, tentu saja masih kosong, satu-satunya tempat yang tersisa adalah dapur, sedikit berharap Joohyun ada di sana, keinginan hati kecilnya. Dia berjalan perlahan menuju dapur, tapi menghela napas berat saat tidak menemukan apa-apa.

Joohyun meninggalkannya. Lagi.

Hatinya sedikit sakit, dia benci ini, dia benci bagaimana hatinya masih merasakan hal yang sama untuk Joohyun, dia benci pikirannya yang masih bereaksi sama setiap kali Joohyun tidak di sampingnya, dia benci caranya mencintai Joohyun, sebesar ini. 

"Kau pergi, lagi, harusnya aku tidak terkejut, harusnya aku tidak merasakan sakit.." Mata Seulgi terpejam dan kepalanya bersandar di dinding, "..karena ini bukan pertama kalinya kau melakukannya padaku."

Matanya terbuka perlahan, dia mendekati meja yang ada di dapur karena sesuatu menarik perhatiannya saat dia kembali mengamati sekitar, dia melihat sesuatu di sana.

Hanya sarapan sederhana yang disajikan dengan baik di atas meja, semangkuk bubur dan segelas air dengan obat. Seulgi tersenyum kecil melihatnya, matanya sedikit berkaca-kaca tapi tetap tersenyum, dia duduk di kursi dan meraih kertas kecil yang terletak di samping sarapan-nya perlahan, surat kecil untuk wanita monolid yang penasaran untuk membacanya.


'Selamat pagi, Seulgi-ya..'


Seulgi tidak bisa menahan air matanya lagi, mengalir dengan lancar di pipinya karena merasa seperti mendengar suara Joohyun yang menyapanya dengan hangat saat bangun di pagi hari dengan pelukan erat seperti dulu, meski pipinya basah tapi senyumnya tetap muncul di wajah cantik Seulgi yang polos.

The Director Kang (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang