Siren (I)

394 71 24
                                    

Penulis asli :

asianfanfics : https://www.asianfanfics.com/profile/u/blackchopstick

wattpad : https://www.wattpad.com/user/blackchopstick


***


"Joohyun, ayo pulaaang!" Ucap Seungwan dengan senyum lebar di wajahnya.

Sudah seminggu, tepat seminggu setelah Joohyun keluar dari mimpi indahnya dan kembali ke dunianya yang dingin lagi, dia hanya mengangguk sambil tersenyum ringan pada wanita berambut pendek itu, setidaknya dia senang, dia masih memiliki sahabat seperti Seungwan, kehadirannya juga sangat berarti bagi si rambut hitam legam, memberi kekuatan dan tak pernah gagal membawa aura positif, apalagi dengan suaranya yang lantang dan jernih, kadang membuat Joohyun tersenyum kecil.

"Are you ready for thisssss?" Ucap si rambut cokelat dengan penuh semangat.

Joohyun mengangguk sebagai jawaban, dan kembali tersenyum tapi kali ini lebih lebar, karena dia menyaksikan betapa semangatnya Seungwan dan wajah bahagia orang tuanya. Kondisi Joohyun sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, dia juga sudah berbicara lebih baik meskipun masih belum banyak, dia bisa melakukan hal sederhana seperti makan, berganti pakaian dan pergi ke kamar mandi sendiri, meskipun sedikit bantuan dari orang lain karena otot-ototnya masih beradaptasi setelah tidur panjang dan kecelakaan itu. Tapi tetap saja itu kemajuan yang sangat besar dan bagus dari si rambut hitam legam.

"Akhirnya kamu bisa pulang, Joohyun." Ucap wanita paruh baya itu sambil menahan kebahagiaan-nya untuk tidak meledak.

"Ya, Eomma." Joohyun juga merasa lega melihat bagaimana orang-orang di sekitarnya bahagia karena dia pulih secara perlahan dan pasti.

Tapi bagaimanapun, ada ruang luas di hatinya, yang terasa begitu kosong, begitu berat, sampai membuatnya sulit hanya untuk bernapas, dia mati-matian merindukan wanitanya, ingin melihatnya, untuk memastikan dia baik-baik saja, dia sehat, dia bisa tersenyum, meskipun untuk sesaat.

"Joohyun?" Seungwan memperhatikan bagaimana kepala si rambut hitam legam itu sedikit bergerak dan matanya memperhatikan sekeliling, berharap seseorang muncul dari pintu, dia mendambakan seseorang yang bahkan tidak perlu Seungwan sebutkan namanya.

"Dia tidak datang." Jawab Joohyun dengan hati yang diremas. Orang tuanya saling memandang, dia juga tidak tahu mengapa si monolid hilang begitu saja, tapi mereka bisa memahaminya, Seungwan mengatakan yang bisa mereka lakukan hanyalah mempercayai Seulgi, tidak peduli bagaimanapun, karena dia bilang dia akan kembali.

"Joohyun, gerakkan tubuhmu pelan-pelan oke?" Ucap si rambut cokelat lagi dengan lembut, dia membawa kursi roda ke tempat tidur, Joohyun bisa berjalan tapi tidak terlalu banyak, dia harus menjaga perkembangan kesehatannya dengan perawatan ekstra seperti ini.

Ibu Joohyun memapah tubuh wanita itu dengan lengannya perlahan, dia meletakkan tubuh Joohyun di kursi dengan sangat hati-hati, takut si rambut hitam legam akan terluka oleh gerakannya, tapi sebenarnya ​​dia jauh lebih baik seperti yang dikatakan dokter, dia bisa pulang dan melakukan pemeriksaan rutin beberapa kali sampai dia benar-benar pulih dan kembali ber-aktivitas seperti biasa.

"Eomma, aku sudah sembuh." Joohyun tersenyum melihat bagaimana ibunya terlalu mengkhawatirkan-nya, tapi itu cukup normal sebagai orang tua.

"Belum sepenuhnya." Jawab ibunya.

"Oke aku keluar duluan untuk menyiapkan mobil oke?" Ucap tuan Bae pada ketiga wanita itu.

"Biar aku saja, Eomma Joohyun." Ucap Seungwan langsung saat wanita paruh baya itu akan meraih pegangan kursi roda Joohyun.

The Director Kang (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang