Don't Push Me (I)

425 80 32
                                    

Penulis asli :

asianfanfics : https://www.asianfanfics.com/profile/u/blackchopstick

wattpad : https://www.wattpad.com/user/blackchopstick


***


Seulgi tersenyum lega saat mendengar bahwa itu cukup normal bagi kondisi seperti Joohyun untuk menunjukkan emosi mereka dengan menangis, bagaimanapun pikiran mereka masih bekerja di bawah alam sadar, seperti hidup di dunia mereka sendiri, yang tak tersentuh. Setidaknya secara fisik dia baik-baik saja dan masih dalam kondisi stabil, tapi Seulgi berpikir entah itu hal bahagia atau sedih, pasti terjadi sesuatu dengan Joohyun di sana, sampai membuatnya meneteskan air mata, itu mengakibatkan kekhawatiran lain untuk Seulgi.

"Ada apa hmm? Mana yang sakit?" Dia meminta Joohyun kembali ke kondisi tenangnya lagi. "..buka matamu dan beri tahu aku bagian mana yang sakit oke? Jangan menangis sendirian seperti itu dan membuatku khawatir."

Seulgi kembali duduk di kursinya, menunduk dan menutup mata, masih memegang tangan tak berdaya Joohyun yang pas dengan tangannya seperti puzzle. Sesaat kemudian isak tangis pelan tapi pasti terdengar dari si monolid, memenuhi udara dan memecah kesunyian.

"Kenapa kita seperti ini, Hyun?"

Dia tidak menyeka air matanya dan membuat seprai si rambut hitam legam sedikit basah.

"Kalau waktu itu aku bisa memahami-mu dengan lebih baik, apa ceritanya akan berbeda? Kalau waktu itu aku menerima-mu lagi dalam hidupku, apa kita akan tetap bersama sampai saat ini?"

Seulgi mengungkapkan perasaan yang sebenarnya, melakukan pembicaraan mendalam lagi dengan kesayangannya.

"Kau tahu.. kau bahkan tidak punya waktu untuk mencoba gaun-mu saat mereka selesai membuatnya, kau sangat sibuk, Hyun." Dia tersenyum pahit, "..kau tidak tahu betapa ingin-nya aku melihatmu memakai gaun itu kan? Dengan mataku sendiri, menyaksikan pengantin-ku berjalan masuk.. lorong gereja." Dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya dengan benar karena dadanya terasa sangat tertekan oleh rasa sakit.

"Kau tidak tahu.. bagaimana.. aku sangat menantikan saat ayahmu memberikan tanganmu padaku, mempercayakan dunianya dalam pelukan-ku." Dia tersenyum lagi di antara air matanya, sejujurnya dia sering memimpikan-nya dalam tidurnya.

"Kau tidak tahu.." Seulgi terdiam sebentar dan memejamkan mata erat, ".. sampai detik ini.. aku masih menyimpan gaun itu, gaun pernikahan-mu yang indah. Karena bahkan di masa depan, aku tidak bisa membayangkan di kepalaku bahwa orang lain yang memakainya."

"Bagaimana aku harus menghadapi dunia nanti tanpamu di dalamnya? Sementara setiap sisi dunia ini selalu mengingatkan-ku padamu."

Dia kembali tersenyum pahit.

"Ingat kita ingin piknik bersama anak-anak kita nanti di sungai Han, membiarkan mereka berlarian kesana kemari di depan mata kita, sementara kita duduk bersama, bercerita tentang hari kita, bercerita tentang masa depan kita, bercerita tentang cinta kita."

Seulgi mengangkat kepala perlahan, menyeka air matanya sendiri dan menarik napas dalam-dalam, dia berhenti sesaat untuk mengatur napas, mencoba membentuk kalimat lain dengan tenang.

"Berjanji-lah padaku, nanti.. kalau kau tidak melihat-ku saat membuka mata, jangan menangis, aku tidak suka menjadi alasan air matamu." Dia memaksakan senyum.

"Mungkin tidak di kehidupan ini, kita bisa bersama. Tapi, di kehidupan selanjutnya, akan ku-pastikan untuk menemukan dan jatuh cinta lagi padamu." Seulgi menatap Joohyun dalam-dalam, dia ingin mengucapkan tiga kata ajaib itu tapi tidak bisa, takut itu akan lebih menyakiti Joohyun ketika dia bangun nanti.

The Director Kang (Terjemahan Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang